Sastra Inggris Kuno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 125.164.85.42 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh TXiKiBoT
Baris 6:
Sastra Inggris Kuno telah melampaui beberapa periode penelitian yang berbeda-beda. Pada [[abad ke-19]] dan [[abad ke-20]] awal, fokusnya terutama ialah akar [[bahasa Jermanik|Jermanik]] bahasa Inggris, lalu aspek kesusastraannya mulai ditekankan, dan dewasa ini fokusnya terutama pada [[paleografi]] dan naskah manuskripnya sendiri: para peneliti mendiskusikan beberapa isyu seperti: pentarikhan manuskrip, asal, penulisan, dan hubungan antara budaya Anglo-Saxon atau Inggris Kuno dengan benua Eropa secara umum pada [[Abad Pertengahan]].
 
== Tinjauan umum ==
 
Banyak manuskrip yang terlestarikan dari periode ''Anglo-Saxon'' yang berlangsung selama 600 tahun. Sebagian besar dari semuanya ditulis pada masa 300 tahun terakhir ([[abad ke-9]] - [[abad ke-11]]), baik dalam [[bahasa Latin]] maupun bahasa rakyat. Bahasa Inggris Kuno termasuk bahasa rakyat yang terlama sudah dituliskan. Bahasa Inggris Kuno, dalam bentuk tertulis mulai sebagai kebutuhan praktis setelah adanya invasi Denmark. Para petinggi gereja mulai khawatir bahwa dengan jatuhnya pengetahuannya akan [[bahasa Latin]], nanti tidak ada yang bisa membaca karya mereka. Begitu pula [[Alfred yang Agung|Raja Alfred yang Agung]] ([[849]]–[[899]]), yang ingin menguri-uri [[Kebudayaan Inggris|Budaya Inggris]], meratapi keadaan memprihatinkan dari pendidikan Latin:
 
{{cquote|''Swæ clæne hio wæs oðfeallenu on Angelcynne ðæt swiðe feawa wæron bihionan Humbre ðe hiora ðeninga cuðen understondan on Englisc oððe furðum an ærendgewrit of Lædene on Englisc areccean; ond ic wene ðæte noht monige begiondan Humbre næren.''}}