Sastra Jawa Kuno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tjmoel (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 110.139.57.67 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh 125.167.108.64
Baris 11:
Istilah sastra Jawa Kuno agak sedikit rancu. Istilah ini bisa berarti sastra dalam bahasa Jawa sebelum masuknya pengaruh Islam<ref>Pengertian inilah yang dianut oleh [[P.J. Zoetmulder]] dalam bukunya ''Kalangwan''</ref> atau pembagian yang lebih halus lagi: sastra Jawa yang terlama. Jadi merupakan sastra Jawa sebelum masa sastra Jawa Pertengahan. Sastra Jawa Pertengahan adalah masa transisi antara sastra Jawa Kuno dan sastra Jawa Baru. Di dalam artikel ini, pengertian terakhir inilah yang dipakai.<ref>Dianut oleh [[Poerbatjaraka]] dalam bukunya ''Kepustakaan Djawa''</ref>
 
== Tradisi penurunan ==
<nowiki>[[Media:Teks ini tidak akan diformat]][[Media:[[Media:Contoh.ogg]][[Media:Contoh.ogg]]]]</nowiki>== Tradisi penurunan ==
Sastra Jawa Kuno yang terlestarikan sampai hari ini sebagian besar diturunkan dalam bentuk naskah manuskrip yang telah disalin ulang berkali-kali. Sehingga mereka jarang yang tertulis dalam bentuk asli seperti pada waktu dibuat dahulu, kecuali jika ditulis pada bahan tulisan yang awet seperti batu, tembaga dan lain-lain. Prasasti tertua dalam bahasa Jawa Kuno berasal dari tahun 804, namun isinya bukan merupakan teks kesusastraan. Teks kesusastraan tertua pada sebuah prasasti terdapat pada [[Prasasti Siwagreha]] yang ditarikh berasal dari tahun 856 Masehi.
 
Sedangkan naskah manuskrip tertua adalah sebuah naskah daun nipah yang berasal dari abad ke-13 dan ditemukan di [[Jawa Barat]]. Naskah nipah ini memuat teks ''[[Kakawin Arjunawiwaha]]'' yang berasal dari abad ke-11.
[[Media:Contoh.ogg]]
==== Subbagian3 ====
 
== Tinjauan umum ==