Pieter Willem Botha: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
k P.W. Botha dipindahkan ke Pieter Willem Botha: lengkapi nama
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 14:
Pada tahun 1980-an ia mulai mengembangkan program [[senjata nuklir]] rahasia dengan bekerja sama dengan [[Israel]]. Ia juga tetap gigih mempertahankan pendudukan Afrika Selatan atas wilayah tetangga [[Afrika Barat Daya]] – yang kini menjadi negara merdeka [[Sejarah Namibia|Namibia]]; di sana Botha bertanggung jawab karena memperkenalkan satuan-satuan [[pasukan khusus]] kontra-pemberontak, [[koevoet]]. campur tangan Afrika Selatan yang mendukung gerakan pemberontak [[UNITA]] dalam [[perang saudara Angola]] berlanjut hingga awal tahun 1990-an. Untuk mempertahankan kekuatan militer negara tersebut, sebuah program [[wajib militer]] yang sangat ketat untuk kaum laki-laki kulit putih Afrika Selatan diberlakukan pada 1981 yang pada hakikatnya memaksa semua laki-laki dewasa untuk terlibat dalam berbagai tingkatan dalam dinas militer setiap tahun, hingga mereka mencapai usia 55 tahun.
 
== Sebagai Presiden ==
Pada [[1983]] [[konstitusi]] Afrika Selatan direvisi, menciptakan [[presiden|kepresidenan]] eksekutif. Pada [[1984]] Botha dipilih ke jabatan itu.
[[Image:PW Botha RSA postage.jpg|thumb|175px|left|Perangko yang terbit pada [[1984]] untuk memperingati pemilihan Botha sebagai presiden]]
Pada [[1983]] Botha mengusulkan sebuah [[konstitusi]] baru, yang kemudian diajukan kepada warga kulit putih untuk menentukan sikap mereka. Meskipun tidak memberlakukan sistem federal, konstitusi ini menciptakan dua kamar di [[parlemen]], satu untuk [[masyarakat kulit berwarna]] Dewan Perwakilan) dan satu lagi untuk orang-orang [[orang Asian di Afrika Selatan|India]] (Dewan Utusan), di samping dewan yang telah ada untuk warga kulit putih (Dewan Assembly). Parlemen baru yang [[tiga kamar]] ini secara teoretis mempunyai kekuasaan legislative yang setara, namun hokum dari masing-masing dewan hanya berlaku dalam komunitasnya masing-masing. Namun demikian, konstitusi ini juga mengubah [[cabang eksekutif]], menghapuskan jabatan perdana menteri dan sebaliknya menciptakan jabatan eksekutif [[presiden|kepresidenan]] yang kuat dengan kekuasaan yang diperluas. Jabatan kepresidenan dan kabinet mempunyai yurisdiksi satu-satunya terhadap daerah-daerah kekuasaan lain yang dianggap sebagai tanggung jawab “nasional”, seperti misalnya kebijakan luar negeri dan hubungan antar-ras. Meskipun konstitusi yang baru ini dikritik oleh mayoritas kulit hitam karena gagal memberikan mereka peranan formal apapun dalam pemerintahan, banyak komentator internasional yang memujinya sebagai “langkah pertama” dalam apa yang dianggap sebagai serangkaian pembaruan. Pada 1984, Botha dipilih sebagai [[Presiden Afrika Selatan]] yang pertama dalam konstitusi yang baru saja disetujui.
 
 
Gaya kepemimpinan otoriternya membuatnya tak populer di banyak negara barat, dan banyak yang mengutuknya lalim, [[diktator]] rasis. Di [[AS]] dan [[Britania Raya]] banyak debat atas gagasan untuk mewujudkan sanksi perdagangan untuk melemahkan Botha dan rezim minoritas kulit putih.