Narsisisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pressure21 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Joardimed (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
'''Narsisme''' adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Istilah ini pertama kali digunakan dalam [[psikologi]] oleh [[Sigmund Freud]] dengan mengambil dari tokoh dalam mitos [[Yunani]], Narcissus, yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam dan tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis.
 
Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir<ref>Freud, Sigmund. 1914. ''On Narcissism: An Introduction''.</ref>, bahkan Andrew Morrison berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang cukup akan membuat seseorang memiliki [[persepsi]] yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain<ref name=apm>Morrison, Andrew. 1997. ''Shame: The Underside of Narcissism''. The Analytic Press. ISBN 0-88163-280-5</ref>. Narsisisme memiliki sebuah peranan yang sehat dalam artian membiasakan seseorang untuk berhenti bergantung pada standar dan prestasi orang lain demi membuat dirinya bahagia. <ref>http://lexdepraxis.wordpress.com/2009/09/18/narsis-itu-sehat/</ref> Namun apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu kelainan kepribadian yang bersifat [[patologi]]s.
 
== ReferensiRujukan ==
{{reflist}}