Islam di Nusantara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Riy55133 (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '==Islam di Nusantara == == Islam Masuk di Indonesia == Kalau Ahli Sejarah Barat beranggapan bahwa Islam masuk di Indoneis mulai abad 13 adalah tidak benar, HAMKA berpend...'
(Tidak ada perbedaan)

Revisi per 18 November 2009 15.21

Islam di Nusantara

Islam Masuk di Indonesia

Kalau Ahli Sejarah Barat beranggapan bahwa Islam masuk di Indoneis mulai abad 13 adalah tidak benar, HAMKA berpendapat bahwa pada tahun 625 M sebuah naskah Tiongkok mengkabarkan bahwa menemukan kelompok bangsa Arab yang telah bermukim di pantai Barat Sumatra (Barus) [1]. Pada saat nanti wilayah Barus ini akan masuk ke wilayah kerajaan Srivijaya.

Pada tahun 674M semasa pemerintahan Khilafah Islam Utsman bi Affan, memerintahkan mengirimkan utusannya (Muawiyah bin Abu Sufyan) ke tanah Jawa yaitu ke Jepara (pada saat itu namanya Kalingga). Hasil kunjungan duta Islam ini adalah raja Jay Sima ptra ratu Sima dari Kalingga masuk Islam [2].

Pada tahun 718M raja Srivijaya Sri Indravarman setelah kerusuhan Kanton juga masuk Islam pada masa kholifah Umar bin Abdul Aziz (Dinasti Umayyah).

Sanggahan Teori Islam Masuk Indonesia abad 13 melalui Pedagang Guarat

Teori Islam Masuk Indonesia abad 13 melalui pedagang Gujarat adalah tidaklah benar, apabila benar maka tentunya Islam yang akan berkembang kebanyakan di Indonesia adalah aliran Syiah karena Gujarat pada masa itu beraliran Syiah, akan tetapi kenyataan Islam di Indonesia didominasi Mashab Safi'i.

Sanggahan lain adalah bukti telah munculnya Islam di masa awal dengan bukti Tarikh Nisan Fatimah binti Maimun (1082)di Gresik.

  1. ^ Prof Dr HAMKA. Sejarah Umat Islam. 
  2. ^ H Zainal Abidin Ahmad. Ilmu politik Islam V, Sejarah Islam dan Umatnya sampai sekarang; Bulan Bintang, 1979.