Jiddu Krishnamurti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Saibernet (bicara | kontrib)
Saibernet (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{kelayakan}}
{{peacock}}
[[Berkas:Jiddu Krishnamurti 01.jpg|200px|right|thumb|J. Krishnamurti pada tahun 1920-an]]
'''J. Krishnamurti (1895 – 1986)'''. Nama lengkap Jiddu Krishnamurti, tidak asing lagi bagi para pejalan spiritual. Iaia dilahirkan pada tahun 1895 di Madanapalle, [[India]], anak ke delapan dari sebuah keluarga brahmana. Pada usia 14 tahun, ia “ditemukan” oleh C.W. Leadbeater, seorang pemimpin [[Teosofi]], yang melihat anak itu “memiliki aura sangat luar biasa, tanpa sedikit pun sikap mementingkan diri sendiri”. Sejak itu Krishnamurti dididik oleh para pemimpin Teosofi dan disiapkan untuk menjadi “wahana” bagi “Guru Dunia” (Lord [[Maitreya]])—yang dipercaya oleh kaum Teosofi pada waktu itu akan datang kembali ke dunia 2000 tahun setelah kedatangannya yang terakhir sebagai [[Yesus Kristus]]. Untuk menyambut peristiwa itu dibentuklah Tarekat Bintang di Timur [The Order of the Star in the East], di mana ia menjadi ketuanya. Perkumpulan itu kemudian diubah namanya menjadi Tarekat Bintang.
 
Namun ternyata kemudian Krishnamurti menempuh jalan-nya sendiri, menyimpang dari garis yang ditetapkan oleh Teosofi. Pada tahun 1922, dalam usia 27 tahun, ia mengalami proses Pencerahan yang berlangsung selama 3 hari, di mana ia mengalami kesadaran yang berubah: “... Ada seseorang tengah memperbaiki jalan, orang itu adalah aku; beliung yang dipegangnya adalah aku; batu yang tengah dipecahnya adalah bagian dariku; helai rumput yang rapuh adalah aku; dan pohon di samping orang itu adalah aku.” Dan pada akhir proses Pencerahan itu ia menyatakan: “Aku sangat berbahagia karena aku telah melihat. Tak ada yang akan kembali seperti dulu lagi. Aku telah minum air yang jernih dan murni dari sumber mata air kehidupan, dan dahagaku telah terpuaskan. Tak akan pernah lagi aku berada dalam kegelapan; aku telah melihat Cahaya itu. ... Aku telah menyentuh Welas Asih yang menyembuhkan segenap kesedihan dan penderitaan; itu bukan untukku sendiri, melainkan untuk dunia. Sumber Kebenaran telah terbuka bagiku dan kegelapan telah lenyap. Cinta dalam seluruh kemegahannya telah memabukkan hatiku; hatiku tak akan pernah tertutup lagi. Aku telah minum dari pancuran Sukacita dan Keindahan abadi. ” Ia menggambarkan dirinya “mabuk Illahi”.
Pada tahun 1929 dibubarkannya Tarekat Bintang dengan berkata: “Saya nyatakan bahwa kebenaran adalah negeri tanpa jalan [Truth is a pathless land], dan kalian tak dapat mendekati-nya melalui jalan apa pun, melalui agama apa pun, melalui sekte apa pun. Itulah sudut pandangku, dan saya berpegang pada itu secara mutlak dan tanpa syarat. Kebenaran, yang tanpa batas, tak terkondisi, tak dapat didekati melalui jalan apa pun, tak dapat diorganisir; tidak semestinya dibentuk suatu organisasi untuk menuntun atau memaksa orang menempuh suatu jalan tertentu. ... Anda mungkin membentuk tarekat-tarekat lain, Anda akan terus masuk organisasi lain untuk mencari kebenaran. ... Aku tidak ingin masuk organisasi spiritual apa pun; harap pahami ini. Jika suatu organisasi dibentuk untuk tujuan itu, itu akan menjadi tongkat penopang, kelemahan, belenggu, dan pasti akan melumpuhkan manusia, dan menghalanginya tumbuh, untuk menegakkan keunikannya, yang terletak pada penemuannya sendiri akan Kebenaran mutlak yang tak terkondisi. ... Aku tidak menginginkan pengikut. Pada saat kalian mengikuti seseorang, kalian tidak lagi mengikuti Kebenaran. ... Oleh karena aku bebas, tak terkondisi, utuh, bukan bagian, bukan relatif, melainkan seluruh kebenaran yang abadi, aku menghendaki mereka yang ingin memahamiku, untuk bebas pula, bukan mengikutiku, bukan membuat dariku sebuah kurungan, yang akan menjadi sebuah agama, sebuah sekte. ... Kini aku telah memutuskan untuk membubarkan Tarekat ini, karena kebetulan aku menjadi Ketuanya. Kalian boleh membentuk organisasi-organisasi lain dan mengharapkan orang lain. Aku tak peduli dengan itu, tidak pula dengan menciptakan kurungan-kurungan baru, dan hiasan-hiasan baru untuk kurungan itu. Satu-satunya minatku hanyalah membuat manusia bebas secara mutlak, tanpa terkondisi.” Pada tahun 1930 ia keluar dari Perhimpunan Teosofi.<ref>*Duduk Diam dengan Batin yang Hening, J. Krishnamurti, Yayasan Krishnamurti Indonesia, 2006, hal. 133-136 </ref>
 
 
Baris 42 ⟶ 40:
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
 
*Duduk Diam dengan Batin yang Hening, J. Krishnamurti, Yayasan Krishnamurti Indonesia, 2006, hal. 133-136
 
[[Kategori: Tokoh India]]