Enau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 53:
Buah aren (dinamai ''beluluk'', ''caruluk'' dan lain-lain) memiliki 2 atau 3 butir inti biji (''[[endosperma]]'') yang berwarna putih tersalut batok tipis yang keras. Buah yang muda intinya masih lunak dan agak bening. Buah muda dibakar atau direbus untuk mengeluarkan intinya, dan kemudian inti-inti biji itu direndam dalam air [[kapur]] beberapa hari untuk menghilangkan getahnya yang gatal dan beracun.<ref name=heyne_447-455>Heyne, K. 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. 1. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 447-455.</ref>. Cara lainnya, buah muda dikukus selama tiga jam dan setelah dikupas, inti bijinya dipukul gepeng dan kemudian direndam dalam air selama 10-20 hari. Inti biji yang telah diolah itu, diperdagangkan di pasar sebagai ''buah atep'' (''buah atap'') atau ''[[kolang-kaling]]''.
 
[[Kolang-kaling]] disukai sebagai campuran es, [[manisan]] atau dimasak sebagai [[kolak]]. Teristimewa sebagai hidangan berbuka puasa di bulan [[Ramadhan]].
 
=== Produk lain ===