Erosi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bejotampan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Bejotampan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Badlands SD Erosion.jpg|thumb|right|Erosi di Amerika Serikat]]
'''Erosi''' adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, [[tanah]], batuan, dan partikel lainnya) olehakibat transportasi [[angin]], [[air]] atau [[es]], karakteristik [[hujan]], [[creep]] pada tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut [[bio-erosi]]. Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan proses penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan keduanya.
 
Erosi sebenarnya merupakan proses alami yang mudah dikenali, namun di kebanyakan tempat kejadian ini diperparah oleh aktivitas manusia dalam tata guna lahan yang buruk, termasuk penggundulan hutan, pembabatan hutan yang berlebihan, kegiatan konstruksi / pembanguna yang tidak tertata dengan baik dan pembangunan jalan. Tanah yang digunakan untuk menghasilkan tanaman pertanian biasanya mengalami erosi yang jauh lebih besar dari tanah dengan [[vegetasi]] alaminya
 
Erosi dapat terjadi karena sebab alami atau disebabkan oleh aktivitas [[manusia]]. Penyebab alami erosi antara lain adalah karakteristik [[hujan]], kemiringan lereng, [[tanaman penutup]] dan kemampuan tanah untuk menyerap dan melepas air ke dalam lapisan tanah dangkal. Erosi yang disebabkan oleh aktivitas manusia umumnya disebabkan oleh adanya penggundulan [[hutan]], kegiatan [[pertambangan]], [[perkebunan]] dan [[perladangan]].
 
Erosi sebenarnya merupakan proses alami yang mudah dikenali, namun di kebanyakan tempat kejadian ini diperparah oleh aktivitas [[manusia]] dalam tata guna lahan yang buruk, termasuk penggundulan [[hutan]], pembabatankegiatan hutan[[pertambangan]], yang[[perkebunan]] berlebihandan [[perladangan]], kegiatan konstruksi / pembangunapembangunan yang tidak tertata dengan baik dan pembangunan [[jalan]]. Tanah yang digunakan untuk menghasilkan tanaman pertanian biasanya mengalami erosi yang jauh lebih besar dari tanah dengan [[vegetasi]] alaminya. Alih fungsi hutan menjadi ladang pertanian meningkatkan erosi, karena struktur akar tanaman hutan yang kuat mengikat tanah digantikan dengan struktur akar tanaman pertanian yang lebih lemah. Bagaimanapun, praktek tata guna lahan yang maju dapat membatasi erosi, menggunakan teknik semisal [[terrace]]-building, praktek konservasi ladang dan penanaman pohon.
 
Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan [[tanah]] bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresapkan [[air]] ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan [[banjir]] di [[sungai]]. Selain itu butiran tanah yang terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi) yang selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga akan mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran.