Konten dihapus Konten ditambahkan
AFP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
AFP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9:
Kemenangan FIS pada pemilu putaran I dan II menunjukkan jika rakyat Aljazair menginginkan perubahan menuju kehidupan yang lebih baik dan Islami. Sudah cukup visi dan misi FIS menerapkan Islam. Namun, kenyataan yang terjadi justru sebaliknya.
 
Diawali [[11 Januari]] [[1992]] saat Presiden Chadli Benjedid mengundurkan diri setelah partainya keok dalam pemilu atas desakan sebagian anggota kabinetnya, terutama pihak militer. Mereka tak rela jika sebuah parpol Islam memimpin di sana sebab membahayakan kedudukannya. Kemudian penguasa militer membubarkan parlemen Aljazair dan membatalkan hasil pemilu. Lalu militer melalui [[Mohammed Boudiaf]] mendirikan Dewan Tinggi Negara yang menjalankan pemerintahan sementara dan menyatakan Aljazair dalam keadaan darurat. Dewan Tinggi Negara ini menjadi penguasa baru Aljazair. Pengadilan yang direkayasa memberangus FIS dan menjadikannya sebagai parpol terlarang, ribuan orang baik anggota maupun pendukungnya ditangkap, dipenjara, dan sebagian lainnya ditindas, dianiaya, hingga dibunuh. Pemimpin FIS [[Abassi Madani]] dan [[Ali BelhajBelhadj]] dipenjarakan. Namun akhirnya Mohammed Boudiaf tewas di tangan Letnan Mohammed Bumaaraf yang berusia 26 tahun.
 
[[Kategori:Partai politik di Aljazair]]