Ritual Kota Lodoyo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Kembalikan suntingan Endik koeswoyo ke revisi terakhir oleh Irwangatot
Endik koeswoyo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
 
Sebuah ritual dari sudut [[kota Blitar]]. Siraman Gong Kyai Pradah...antara [[sejarah]] dan mistis [[yang]] di gabungkan menjadi lahan [[ekonomi]] bagi bagi banyak [[pedagang]] dan [[penduduk]] sekitar. Siraman Gong Kyai Pradah biasanya di lakukan pada [[bulan]] maulud...sebuah gong bersejarah di arak keliling [[kampung]] lalu di mandikan di tengah alun-alun [[kota]]. Konon kabarnya siapa [[yang]] terkena [[air]] bekas memandikan gong tersebut bisa menjadi awet muda. Siraman Gong Kyai pradah mirib dengan ritual sekaten di jogjakarta dan [[kota]] solo. Ritual siraman ini sendiri ternyata mempunyai [[aspek]] [[bisnis]] [[yang]] cukup besar. Banyak [[pedagang]] [[yang]] memanfaatkan acara ini untuk meraup keuntungan dari berbagai macam dagangan [[yang]] di [[gelar]] selama kurang lebih satu [[bulan]] sebelum acara puncak. Suatu [[ketika]], menjelng [[pilkada]] calon [[bupati]] [[kota]] [[blitar]], [[Gus Dur]] pernah datang [[ke]] lokasi ini untuk melakukan [[ziarah]]. Bersama dengan pasangan calon [[bupati]] Herry [[Z]]. Dan ternyata Herry terpilih menjadi [[Bupati]]. Warga sekitar beranggapan bahwa GONG KYAI PRADAH masih berpetuh. Dan mampu membuat Herry menjadi [[bupati]]. Mungkin ini hanya sekedar mitos...hanya saja perlu di ketahui bahwa ritual siraman Gong Kyai Pradah selalu mendatangkan untung bagi [[para]] pedangang kecil.
[[Pengguna:Endik koeswoyo|makoes]] 17:19, 5 Mei 2006 (UTC)