Abdullah bin Zubair: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 53:
 
===Karier militer===
Sebagai seorang anak, pada masa pemerintahan Khalifah [[Umar]] padadi tahun 636, Ibnu Zubair mungkin hadir bersama ayahnya di [[Pertempuran Yarmuk]] melawan [[Kekaisaran Bizantium|Bizantium]] di [[Syam|Suriah]].<ref name="Gibb54"/> Dia juga hadir bersama ayahnya dalam kampanye militer [[Amr bin Ash]] pada [[Penaklukan Mesir oleh Muslim|penaklukan Mesir]] tahun 640.<ref name="Gibb54"/> Pada tahun 647, Ibnu Zubair bergabung dalam penaklukan Muslim di [[Ifriqiyah]] (Afrika Utara) di bawah komandan [[Abdullah bin Sa'ad]].<ref name="Gibb54"/> Selama kampanye itu, Ibnu Zubair menemukan titik lemah pasukan Bizantium dan akhirnya membunuh [[Gregorius sang Bangsawan]].<ref name="Gibb54"/><ref name="Madelung105">{{harvtxt|Madelung|1997|p=105}}.</ref> Sekembalinya ke Madinah, ia dipuji oleh Khalifah Utsman karena mengeluarkan pidato kemenangan yang terkenal karena kefasihannya.<ref name="Gibb55">{{harvtxt|Gibb|1960|p=55}}</ref><ref name="Madelung105"/> Kemudian, dia bergabung dengan [[Sa'id bin al-Ash]] dalam serangan terakhir di Iran utara pada tahun 650.<ref name="Gibb55"/>
 
Utsman menunjuk Ibnu Zubair sebagai anggota komisi yang ditugaskan untuk kanonisasi [[al-Qur'an]].<ref name="Gibb55"/> Selama [[Pengepungan rumah Utsman|pengepungan pemberontak terhadap rumah Utsman]] pada bulan Juni 656, khalifah menempatkan Ibnu Zubair sebagai penanggung jawab pertahanannya dan Ibnu Zubair juga dilaporkan terluka dalam peristiwa tersebut.<ref>{{harvtxt|Madelung|1997|pp=106, 133}}.</ref> Sebagai akibat dari pembunuhan Utsman, Ibnu Zubair berperang bersama ayahnya dan bibinya melawan penerus Utsman, Khalifah [[Ali]] pada [[Pertempuran Unta]] di [[Basra]].<ref name="Gibb55"/> [[Zubair bin Awwam|Zubair]] sendiri terbunuh, sementara Ibnu Zubair terluka saat bertarung dengan salah satu komandan Ali, [[Malik al-Asytar]].<ref>{{harvtxt|Madelung|1997|p= 172}}</ref> Ali menang dan Ibnu Zubair kembali bersama Aisyah ke Madinah. Selama [[Pertempuran Siffin]], Ibnu Zubair mengambil bagian dalam merumuskan perjanjian damai untuk mengakhiri perang saudara di [[Dumat al-Jandal|Daumatul Jandal]].<ref name="Gibb55"/> Selama pembicaraan, dia menasihati [[Abdullah bin Umar]] untuk membayar dukungan Amr bin Ash.<ref name="Gibb55"/> Ibnu Zubair mewarisi kekayaan yang signifikan dari ayahnya.<ref name="Gibb55"/>