Pandji Pragiwaksono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 76:
Pada tahun 2016, perjalanan ''Stand Up Comedy World Tour'' dilanjutkan dengan ''Juru Bicara'' yang berkeliling ke 24 kota di 5 benua. ''Juru Bicara'' merupakan tur dunia ke-duanya Pandji, setelah ''Mesakke Bangsaku''. Rangkaian tur dunia ''Juru Bicara'' ini, ditutup di ''The Kasablanka Hall'' Jakarta, di hadapan 3500 penonton
 
Tahun 2018, ''Pragiwaksono Stand Up Comedy World Tour'' sudah berlangsung, dan Pandji menutup tur dunia nya di Plenary Hall Jakarta Convention Center, pada tanggal 26 Januari 2019, di hadapan 5000 penonton. Di akhir pertunjukan ''Pragiwaksono'' Jakarta, diPandji Plenary Hall, Pandjijuga mengumumkan ''Stand Up Comedy World Tour'' selanjutnya di tahun 2020, bertajuk ''Komoidoumenoi'', yang. saatSaat itu masih dirahasiakan lokasi acaranya.
Di bulan Maret 2019, Pandji menyelenggarakan pertunjukan ke-enam di Auditorium Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, berkapasitas 10001200 penonton, yang bertajuk ''Septictank''. Pertunjukan dengan tema 100% politik ini, diadakan bertepatan dengan perilisan buku yang berjudul sama. Karena menurut Pandji, masuk ke politik itu sama dengankayak masuk ke dalam ''Septictank'', mau tidak mau senggolan dengan tahi.
Di bulan November 2019, Pandji kembali mengadakan ''Stand Up Comedy Special'' berjudul ''Hiduplah Indonesia Maya'', diadakan di Ciputra Artpreneur, Jakarta, yang juga merupakan akhir dari rangkaian tur ''Hiduplah Indonesia Maya'' yang sebelumnya telah berkeliling ke beberapa kota di Indonesia. Pertunjukan ini diadakan untuk mengakomodasi penikmat karyanya yang tidak sempat menonton ''Septictank'' di Yogyakarta, karena banyak yang menyayangkan pertunjukan ''Septictank'' batal dirilis ''Digital Download''-nya karena materinyamateri yang terlalu berbahaya. ''Hiduplah Indonesia Maya'' berisikan 50% materi ''Septictank'' dan 50% materi terbaik dari Pandji Pragiwaksono.
 
Awal tahun 2020, tur dunia ''Komoidoumenoi'' diumumkan akan berjalan mulai bulan April dan ditutup di Istora Senayan Jakarta, di bulan Desember 2020. Namun tertunda ke tahun 2021 karena terjadi pandemi ''Covid-19'', di bulan Maret 2020.