Adnan Kapau Gani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up
Aivenicloudys (bicara | kontrib)
menambahkan referensi dari buku
Baris 56:
 
== Latar belakang ==
A.K. Gani lahir di [[Palembayan, Agam|Palembayan]], [[Sumatra Barat]], pada tanggal 16 September 1905. Beliau terlahir sebagai putra ranah minang. Ayahnya adalah seorang guru di Sekolah Rakyat yang bernama [[Abdulgani Sutan Mangkuto]] dan ibunya bernama Rabayah, namun meninggal tahun 1915 di [[Sugihwaras, Wonomulyo, Polewali Mandar|Sugiwaras]]. Setelah ibunya meninggal, ayahnya menikah lagi dengan Aminatul Habibi yang berasal dari Sungai Taleh, Palembayan. Ibu sambung inilah yang mengasuh AK. Gani dan keempat saudara kandungnya, yaitu Rohana (kakak wanita) dan adik-adiknya (Anwar, Masri dan Siti Mahyar). Kemudian dari ibu sambungnya, AK. Gani mempunyai delapan saudar<ref name=":0">Yusuf, Syarifuddin, Kemas Ari Panji, Rita Nefrida, Dudy Oskandar, and PriyantiGani. Menelusuri Jejak Perjuangan Mayor Jenderal TNI (Purn) Dr. AK.Gani. Palembang: Museum Negeri Sumatera Selatan, 2020.</ref>. Ia menyelesaikan pendidikan awalnya di [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]] pada tahun 1923. Kemudian ia pergi ke [[Batavia]] untuk menempuh pendidikan menengah dan mengambil sekolah kedokteran. Adnan meneruskan ke sekolah tinggi kedokteran STOVIA di Jakarta. Sayangnya, sekolah ini pada 1927 ditutup, sehingga Adnan harus melanjutkan sekolah ke AMS (setingkat SMA zaman Belanda) hingga lulus pada 1928. Setahun kemudian, Adnan masuk Sekolah Tinggi Kedokteran (Geneeskundige Hoge School/GHS) Jakarta, dan baru lulus pada 1940.
 
== Kehidupan ==
Sejak remaja Gani aktif dalam kegiatan politik dan organisasi sosial. Pada era 1920-an, ia giat di berbagai organisasi kedaerahan seperti [[Jong Sumatranen Bond]] dan [[Jong Java]] dari tahun 1923 sempat memegang jabatan sebagai seketaris pada tahun 1927-1929 ditemani oleh [[Mohammad Yamin|Muhammad Yamin]].<ref name=":0" />

Pada tahun 1928 ia terlibat dalam [[Sumpah Pemuda|Kongres Pemuda II]] di Jakarta. Pada tahun 1931 ia bergabung dengan Partindo, yang telah memisahkan diri dari [[Partai Nasional Indonesia]] tak lama setelah penangkapan [[Soekarno]] oleh pemerintah kolonial.
 
Pada tahun 1941, Gani membintangi sebuah film yang berjudul ''[[Asmara Moerni]]'' dan berpasangan dengan Djoewariah. Film ini disutradarai [[Rd. Ariffien]] dan diproduksi oleh The Union Film Company.<ref>Rosihan Anwar, Sejarah Kecil: Petite Histoire Indonesia jilid 3, Kompas, 2009</ref> Meskipun sebagian kalangan menganggap keterlibatan Gani dalam film telah menodai gerakan kemerdekaan, namun ia menganggap perlu untuk meningkatkan kualitas film lokal. Meski mendapat kritikan, film satu-satunya itu sukses secara komersial.