Daud Beureu'eh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Setelah kemerdekaan: Tambahkan pelumpuhan beliau oleh Orde Baru.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
→‎Setelah kemerdekaan: Tambahkan referensi oleh Tempo.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 81:
“Kalau di daerah lain razia dilakukan terhadap kaum komunis, maka di Aceh ditujukan terhadap pejuang-pejuang Islam. Sangatlah menyolok sekali bahwa semua rumah yang digeledah adalah rumah para pejuang yang mati-matian membela proklamasi dan mempertahankan kemerdekaan. Tidak ada satu pun rumah pemimpin Islam yang luput dari penggeledahan. Banyak pemimpin Islam dan pamong praja yang dijebloskan ke dalam penjara tanpa diketahui alasannya,” lanjut [[M Nur El Ibrahimy]].<ref>{{Cite web|date=2021-10-07|title=Aceh Hari Ini: Abu Daod Beureueh Mengecam Soekarno|url=https://portalsatu.com/aceh-hari-ini-abu-daod-beureueh-mengecam-soekarno/|website=PORTALSATU.com|language=id-ID|access-date=2022-06-18}}</ref>
 
Frustasi akan perkembangan politik setelah kemerdekaan, dia memimpin pemberontakan [[Negara Islam Indonesia|Darul Islam]] di Aceh pada 1953-1962. Atas usaha mediasi dan persuasi dari Gubernur [[Ali Hasyimi|Ali Hasjimi]] (yang merupakan anak didik beliau pada masa revolusi), [[Komando Daerah Militer Iskandar Muda|Pangdam Iskandar Muda]] Kol. [[Moehammad Jasin|Muhammad Jasin]] serta tokoh lainnya, beliau turun gunung mengakhiri pemberontakan selama 9 tahun dengan peristiwa yang dikenal dengan Ikrar Lamteh. Beliau selanjutnya menyatakan memundurkan diri dari panggung politik, untuk terjun dalam masyarakat sahaja.<ref>{{Cite book|last=Matanasi|first=Petrik|date=2009-09-30|url=https://books.google.co.id/books?id=Doz9DwAAQBAJ&pg=PA494&lpg=PA494&dq=M.+Nur+el+Ibrahimy+TANGGAL+LAHIR&source=bl&ots=U5jZYG9-QB&sig=ACfU3U146WOPbCIIzhqWmDifv0-S5M_5yw&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiFjfG0g7b4AhX9FbcAHW21CBcQ6AF6BAgREAM#v=onepage&q&f=false|title=Pemberontak Tak (Selalu) Salah: Seratus Pembangkangan di Nusantara|publisher=I:BOEKOE|language=id}}</ref> Pada masa Orde Baru dia dilumpuhkan oleh pemerintah, dipenjara, dan akhirnya meninggal dalam keadaan buta.<ref>{{Cite news|url= https://nasional.tempo.co/read/1635476/123-tahun-daud-beureueh-pejuang-kemerdekaan-yang-memberontak|title= 123 Tahun Daud Beureueh: Pejuang Kemerdekaan yang Memberontak|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2022-28-11}}</ref> Namun pengaruh politik beliau kekal hingga setelah wafatnya tahun 1987, sampai-sampai rezim orde baru pernah mengungsikan beliau ke Jakarta karena takut beliau dipengaruhi oleh pemberontakan yang kelak bertransformasi menjadi [[Gerakan Aceh Merdeka]].
 
== Referensi ==