Gedung Kesenian Jakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
neo-renaisans sesuai sumber (QuickEdit)
Ariyanto (bicara | kontrib)
k Typo fixing, replaced: ''' merupakan → ''' adalah
Baris 42:
}}
 
'''Gedung Kesenian Jakarta''' merupakanadalah bangunan tua peninggalan bersejarah pemerintah Belanda yang hingga sekarang masih berdiri kokoh di Jakarta. Terletak di Jalan Gedung Kesenian No. 1 Jakarta Pusat.
 
Gedung tersebut merupakan tempat para seniman dari seluruh Nusantara mempertunjukkan hasil kreasi seninya, seperti drama, teater, film, sastra, dan lain sebagainya.<ref>http://www.javatoursandtravel.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=103&Itemid=80&limitstart=2{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Gedung ini memiliki bangunan bergaya neo-renaisans yang dibangun tahun 1821 di [[Weltevreden]] yang saat itu dikenal dengan nama ''Theater Schouwburg Weltevreden,'' juga disebut dengan Gedung Komedi.<ref> http://www.indotravelers.com/jakarta/tempat-wisata-sejarah-di-jakarta.html </ref> <br />
 
== Pendiri Gedung Kesenian Jakarta ==
Baris 55:
Gedung yang berpenampilan mewah ini pernah digunakan untuk Kongres Pemoeda yang pertama (1926). Dan, di gedung ini pula pada 29 Agustus 1945, Presiden RI pertama Ir. Soekarno meresmikan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan kemudian beberapa kali bersidang di gedung ini <ref>{{Cite web |url=http://trully.multiply.com/photos/album/35/Di_Sekitar_Gedung_Kesenian_Jakarta |title=Salinan arsip |access-date=2010-04-10 |archive-date=2012-03-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120331114510/http://trully.multiply.com/photos/album/35/Di_Sekitar_Gedung_Kesenian_Jakarta |dead-url=yes }}</ref> Kemudian dipakai oleh Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi & Hukum (1951), dan sekitar tahun 1957-1961 dipakai sebagai Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI).
 
Selanjutnya tahun 1968 dipakai menjadi bioskop “Diana” dan tahun 1969 Bioskop “City Theater”. Baru pada akhirnya pada tahun 1984 dikembalikan fungsinya sebagai Gedung Kesenian (Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibu kota Jakarta No. 24 tahun 1984).<ref>{{Cite web |url=http://www.jakarta.go.id/v70/index.php/en/bangunan-cagar-budaya/179-jakarta-pusat/660-gedung-kesenian-jakarta |title=Salinan arsip |access-date=2010-04-10 |archive-date=2010-04-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100424043553/http://www.jakarta.go.id/v70/index.php/en/bangunan-cagar-budaya/179-jakarta-pusat/660-gedung-kesenian-jakarta |dead-url=yes }}</ref> Gedung ini direnovasi pada tahun 1987 dan mulai menggunakan nama resmi ''Gedung Kesenian Jakarta''. Sebelumnya gedung ini dikenal juga sebagai Gedung Kesenian Pasar Baru dan Gedung Komidi.<ref name="go-jakarta.com">http://go-jakarta.com/direktori/detail/2/21{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Untuk penerangan digunakan lilin dan minyak tanah dan kemudian pada tahun 1864 digunakan lampu gas. Pada tahun 1882 lampu listrik mulai digunakan untuk penerangan dalam gedung.<ref>http:// name="go-jakarta.com"/direktori/detail/2/21{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Fasilitas Gedung ==
Baris 68:
3. Menyelenggarakan festival seni pertunjukan
 
4. Membuat dokumentasi audio visual <ref name="kelola.or.id">http://www.kelola.or.id/directory.asp?idx=6&id=446&bhs=I{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Baris 75:
# Meraih penghargaan Adikarya Wisata tahun 1996
# Meraih penghargaan Adikarya Wisata tahun 1997
# Meraih penghargaan Adikaryottama Wisata tahun 2001<ref>http://www. name="kelola.or.id"/directory.asp?idx=6&id=446&bhs=I{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Referensi ==
Baris 85:
{{Batavia}}
{{Museum di Jakarta}}
{{bangunan-stub}}
 
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Jakarta]]
[[Kategori:Tempat wisata di Jakarta]]
 
 
{{bangunan-stub}}