Kerajaan Tambralingga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k JumadilM memindahkan halaman Tambralinga ke Kerajaan Tambralingga: Nama lebih sesuai
membuat ulang isi artikel
Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi
Baris 1:
'''Kerajaan Tambralingga''' adalah sebuah [[kerajaan]] yang pernah berkuasa di Semenanjung Malaya. Sejarah Kerajaan Tambralingga tercatat dalam [[Prasasti Tanjore]]. Kerajaan Tambralingga merupakan salah satu pusat [[perdagangan]] [[kapur barus]] yang pernah menjadi negara bawahan dari Kerajaan Sriwijaya dan [[Suvarnabhumi|Kerajaan Suwarnabhumi]]. Wilayah kekuasannya adalah Chaiya. Keagamaan di Kerajaan Tambralingga terpengaruh ajaran [[agama Hindu]] dan [[agama Buddha]] dari [[India]].
'''Tambralinga''' adalah sebuah kerajaan yang terletak di [[Semenanjung Malaya]], dan pernah menjadi vassal dari kerajaan [[Sriwijaya]] dan [[Dharmasraya]].
 
== Catatan sejarah ==
Dalam [[bahasa Sanskerta]], ''tambra'' berarti ''merah'' dan lingga bermaksud ''[[Siwa]]'' atau ''phallus''. Kerajaan ini pernah mengirimkan utusan ke [[Tiongkok]] sekitar tahun 616 pada masa pemerintahan [[dinasti Tang]], kemudian pada masa [[dinasti Song]] disebut sebagai ''Tan-Mei-Liu''.<ref>[[O. W. Wolters]], (1958), ''Tāmbraliṅga'', Bulletin of the School of Oriental and African Studies, University of London
Sumber tertulis Tiongkok Kuno mencatat bahwa Tambralingga adalah salah satu lokasi penyedia [[kapur barus]]. Dalam pengucapan [[bahasa Mandarin]], Tambralingga disebut Dan-ma-ling. Nama Tambralingga disebutkan bersama dengan [[Langkasuka]] sebagai lokasi penyedia kapur barus. Langkasuka sendiri disebut sebagai Lang-ya-xu. Kedua nama daerah ini juga disebutkan dalam [[Prasasti Tanjore]] sebagai target serangan [[Kerajaan Chola]] oleh [[Rajendra Chola I]].<ref>{{Cite book|date=2019|url=https://www.academia.edu/73220394/Budaya_Maritim_Nusantara_Dalam_Perspektif_Arkeologi|title=Budaya Maritim Nusantara dalam Perspektif Arkeologi|location=Medan|publisher=Balai Arkeologi Sumatera Utara|editor-last=Koestoro|editor-first=Lucas Partanda|pages=105|url-status=live}}</ref>
Vol. 21, No. 1/3, 587-607.</ref> Sedangkan kerajaan ini disebut juga dengan ''Madamalingam'' pada [[Prasasti Tanjore]].
 
Tambralingga menjadi salah satu pusat [[perdagangan]] di Semenanjung Malaya yang pernah berada dalam kendali [[Kerajaan Sriwijaya]] pada abad ke-13 M.<ref>{{Cite book|last=Burhanuddin, S., dkk.|date=2003|url=https://www.academia.edu/45631445/SEJARAH_MARITIM_INDONESIA|title=Sejarah Maritim Indonesia: Menelusuri Jiwa Bahari Bangsa Indonesia dalam Proses Integrasi Bangsa (Sejak Jaman Prasejarah hingga Abad XVII)|publisher=Pusat Kajian Sejarah dan Budaya Maritim Asia Tenggara, dan Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumberdaya Non Hayati|isbn=979-97572-3-1|editor-last=Supangat|editor-first=Agus|pages=126|url-status=live}}</ref> Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya di Tambralingga berlangsung selama masa ekspansi militer di berbagai pusat perdagangan yang ada di Semenanjung Malaya.<ref>{{Cite journal|last=Sulistiyono|first=Singgih Tri|date=2011|title=Kejayaan Budaya Maritim di Pantai Utara Jawa dan Refleksi Membangun Indonesia Sebagai Negara Bahari: Menyambung Mata Rantai yang Putus|url=https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/59067618/Jurnal_Ikahimsi20190428-116800-30v44l-libre.pdf?1556502048=&response-content-disposition=attachment%3B+filename%3DJurnal_SEKILAS_IKAHIMSI.pdf&Expires=1662332194&Signature=QDAl-mhXtXMli7oiJ-qCHL2OVj~aWM-qtG6m81vfwJbSMwtEas1lpG72qq~biAeMndI4YqWOsyeNSSpQ12jYXghEZ-jKGx73z3rFiChK7ycKGBFpe-6129JJ3wSXluYbKgKIyPpNisG9~S50-RYNsmVaS7hwO49xliIg7E6IGw7eDsOA~pS~MvabBtjK1HAjDdkFiM0WdReb7R7I1gGgdyqprd1RR4h9m3LecAbl06UpljShiYMkP0lW822Xwf-LTV3-L4vHB3q7clHALG94fwWJTmngcLD6uDmdQUyDYfZrws5rsyz-FmCdgxWnGA2GHtDaXIjL9MNaNE4OHNLErg__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA|journal=Jurnal IKAHIMSI|publisher=Ikatan Himpunan Mahasiswa Sejarah se-Indonesia|volume=I|issue=2|pages=7}}</ref>
Diakhir abad ke-12, Tambralingga menjadi sebuah kerajaan yang merdeka lepas dari pengaruh [[Dharmasraya]], dan puncaknya antara abad-13 dan awal abad ke14, kekuasaan Tambralinga telah meliputi sebagian besar kawasan Semenanjung Melayu, namun diakhir abad-14, Tambralinga telah menjadi bagian dari [[kerajaan Siam]] yang kemudian dikenal sebagai [[Kerajaan Nakhon Si Thammarat|Nagara Sri Dharmaraja]].
[[Berkas:Nakhon Si Thammarat Chedi Phra Baromathat.jpg|170px|jmpl|ka|Chedi Phrae Boromadhatu]]
 
== ReferensiKekuasaan ==
{{reflist}}
 
=== Penguasa ===
{{stub}}
Di akhir abad ke-8 M, Kerajaan Tambralingga menjadi salah satu kerajaan yang berada dalam pengaruh Kerajaan Sriwijaya. Wilayah kekuasaannya berada di bagian utara [[Langkasuka]], Semenanjung Malaya.<ref>{{Cite book|last=Susmihara|date=2017|url=http://repositori.uin-alauddin.ac.id/5007/1/Sejarah%20Peradaban%20Dunia%20I.pdf|title=Sejarah Peradaban Dunia I|location=Makassar|publisher=Alauddin University Press|isbn=978-602-237-662-0|pages=164|url-status=live}}</ref> Lalu berdasarkan catatan Tiongkok Kuno yang ditulis oleh Chou Ku-fei, Kerajaan Tambralingga pernah menjadi salah satu dari 15 negara bawahan [[Suvarnabhumi|Kerajaan Suwarnabhumi]].  Kerajaan Suwarnabhumi didirikan oleh [[Balaputradewa]] setelah kekalahannya melawan [[Rakai Pikatan]] di [[Pulau Jawa]]. Berdasarkan catatan Tiongkok Kuno, Kerajaan Suwarnabhumi merupakan kerajaan yang menjadikan Kerajaan Sriwijaya sebagai negara bawahan pada tahun 853 M.<ref>{{Cite book|last=Nawiyanto dan Endrayadi, E. C.|date=2016|url=https://www.researchgate.net/profile/Nawiyanto-Nawiyanto-2/publication/335570998_Kesultanan_Palembang_Darussalam_Sejarah_dan_Warisan_Budayanya/links/5d6e2a25299bf1808d61d0b1/Kesultanan-Palembang-Darussalam-Sejarah-dan-Warisan-Budayanya.pdf|title=Kesultanan Palembang Darussalam: Sejarah Dan Warisan Budayanya|publisher=Jember University Press dan Penerbit Tarutama Nusantara|pages=21|url-status=live}}</ref>
 
=== Wilayah kekuasaan ===
Kerajaan Tambralingga pernah menguasai wilayah [[Distrik Chaiya|Chaiya]]. Wilayah ini dahulu disebut juga sebagai Grahi. Wilayah ini menjadi bagian dari kekuaaan Kerajaan Tambralingga selama menjadi negara bawahan dari Kerajaan Sriwijaya. Namun, wilayah Grahi kemudian dikuasai oleh [[Kerajaan Dharmasraya]].<ref>{{Cite book|last=Hidayati, N., dan Huriyah|date=2021|url=https://kmedia.co.id/wp-content/uploads/2021/12/Manusia-Indonesia-Alam-dan-Sejarahnya_Noor-Hidayati-Huriyah.pdf|title=Manusia Indonesia, Alam dan Sejarahnya|location=Yogyakarta|publisher=Penerbit K-Media|isbn=978-623-316-624-9|editor-last=Ngalimun|pages=255|url-status=live}}</ref>
 
== Keagamaan ==
Kerajaan Tambralingga adalah salah satu kerajaan di [[Nusantara]] yang terpengaruh ajaran [[agama Hindu]] dan [[Buddhisme|agama Buddha]] dari [[India]]. Ajaran agama Hindu dan agama Buddha mengalami [[asimilasi]] dengan kebudayaan lokal dan membentuk sistem [[kedatuan]] dan keratuan.<ref>{{Cite book|last=Sunyoto|first=Agus|date=2017|url=https://nuponorogo.or.id/wp-content/uploads/2020/09/ATLAS-WALISONGO.pdf|title=Atlas Wali Songo|location=Tangerang Selatan|publisher=Pustaka Iman|isbn=978-602-8648-18-9|pages=36|url-status=live}}</ref>  
 
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Kerajaan Sriwijaya]]
[[Kategori:Kerajaan Dharmasraya]]