Agresi Militer Belanda II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sidang kabinet
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Suntingan 125.164.235.213 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Spoonzyy
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 30:
 
Pada hari pertama Agresi Militer Belanda II, mereka menerjunkan pasukannya di Pangkalan Udara [[Maguwo]] dan dari sana menuju ke Ibu kota RI di Yogyakarta. Kabinet mengadakan sidang kilat. Dalam sidang itu diambil keputusan bahwa pimpinan negara tetap tinggal dalam kota agar dekat dengan [[Komisi Tiga Negara]] (KTN) sehingga kontak-kontak diplomatik dapat diadakan.
=Sidang kabine t di lakukan pada tanggal 19 Desember 1948=
IG:Lorenzoelado
 
== Serangan ke Maguwo ==
Baris 45 ⟶ 43:
Penyerangan terhadap Ibu kota Republik, diawali dengan pengeboman atas lapangan terbang Maguwo, di pagi hari. Pukul 05.45 lapangan terbang Maguwo dihujani bom dan tembakan [[mitraliur]] oleh 5 pesawat [[Mustang]] dan 9 pesawat [[Kittyhawk]]. Pertahanan TNI di Maguwo hanya terdiri dari 150 orang pasukan pertahanan pangkalan udara dengan persenjataan yang sangat minim, yaitu beberapa senapan dan satu senapan anti pesawat 12,7. Senjata berat sedang dalam keadaan rusak. Pertahanan pangkalan hanya diperkuat dengan satu kompi TNI bersenjata lengkap. Pukul 06.45, 15 pesawat Dakota menerjunkan pasukan KST Belanda di atas Maguwo. Pertempuran merebut Maguwo hanya berlangsung sekitar 25 menit. Pukul 7.10 bandara Maguwo telah jatuh ke tangan pasukan Kapten Eekhout. Di pihak Republik tercatat 128 tentara tewas, sedangkan di pihak penyerang, tak satu pun jatuh korban.
 
Sekitar pukul 9.00, seluruh 432 anggota pasukan KST telah mendarat di Maguwo, dan pukul 11.00, seluruh kekuatan Grup Tempur M sebanyak 2.600 orang –termasuk dua batalyon, 1.900 orang, dari Brigade T- beserta persenjataan beratnya di bawah pimpinan Kolonel D.R.A. van Langen telah terkumpul di Maguwo dan mulai bergerak ke Yogyakarta.
dan mulai bergerak ke Yogyakarta.
 
Serangan terhadap kota Yogyakarta juga dimulai dengan pengeboman serta menerjunkan pasukan payung di kota. Di daerah-daerah lain di Jawa antara lain di Jawa Timur, dilaporkan bahwa penyerangan bahkan telah dilakukan sejak tanggal 18 Desember malam hari.
 
Segera setelah mendengar berita bahwa tentara Belanda telah memulai serangannya, Panglima Besar [[Soedirman]] mengeluarkan perintah kilat yang dibacakan di radio tanggal [[19 Desember]] 1948 pukul 08.00.
=Sidang kabine t di lakukan pada tanggal 19 Desember 1948=
IG:Lorenzoelado
 
== Pemerintahan Darurat ==