Wabah Hitam (pandemi): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jiaminglimjm (bicara | kontrib)
k →‎Cara Penyebaran: tambah pranala
RianHS (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 40:
| website =
}}
[[Berkas:1346-1353 spread of the Black Death in Europe map.svg|jmpl|upright=2.25|Penyebaran WabahMaut Hitam di Eropa dan Timur Dekat (1346–1353)]]
'''Maut Hitam''', disebut juga '''Wabah Hitam''' atau '({{lang-en|''Black Death''',}}) adalah suatu [[pandemi]] hebat yang pertama kali melanda [[Eropa]] pada pertengahan hingga akhir [[abad ke-14]] ([[1347]] – [[1351]]1347–1351) dan membunuh sepertiga hingga dua pertiga populasi Eropa. Pada saat yang hampir bersamaan, terjadi pula [[epidemi]] padadi sebagian besar [[Asia]] dan [[Timur Tengah]], yang menunjukkan bahwa peristiwa di Eropa sebenarnya merupakan bagian dari pandemi multiregional. Jika termasuk [[Timur Tengah]], [[India]], dan [[Tiongkok]], Maut Hitam telah merenggut sedikitnya 75 juta nyawa. Penyakit yang sama diduga kembali melanda Eropa pada setiap generasi dengan perbedaan intensitas dan tingkat fatalitas yang berbeda hingga abadtahun [[1700-an]]. Beberapa wabah penting yang muncul kemudian antara lain [[Wabah Italia]] ([[1629]] – [[1631]]1629–1631), [[Wabah Besar London]] ([[1665]] – [[1666]]1665–1666), [[Wabah Besar Wina]] ([[1679]]), [[Wabah Besar Marseille]] ([[1720]] – [[1722]]–1722), serta wabah pada tahun [[1771]] di [[Moskwa]]. Penyakit ini berhasil dimusnahkan di Eropa pada awal abad ke-19, tetapi masih berlanjut padadi bagian lain dunia, seperti ([[Afrika Tengah]] dan Oriental, [[Madagaskar]], Asia, beberapa bagian [[Amerika Selatan]]).
 
Maut Hitam menimbulkan akibat drastis terhadapmengubah populasi Eropa, serta mengubah struktur sosial Eropa secara drastis. Wabah ini mengakibatkan perburuan dan pembunuhan terhadap kaum minoritas seperti Yahudi, pendatang, pengemis, serta penderita [[lepra]]. Ketidakpastian untuk tetap bertahan hidup menciptakan suatu kecenderungan yang tak sehat pada masyarakat untuk hidup hanya untuk hari ini, seperti digambarkan oleh [[Giovanni Boccaccio]] pada ''[[The Decameron]]'' ([[1353]]).
 
== Penamaan ==
Kejadian awal di Eropa awalnya disebut sebagai "Mortalitas Besar" (''Great Mortality'') oleh para penulis kontemporer. Nama "Maut Hitam" umumnya dianggap berasal dari gejala khas dari penyakit ini, yang disebut ''[[acral necrosis]]'', diyaitu manasaat kulit penderita menjadi menghitam karena pendarahan subdermal. Catatan sejarah telah membuat sebagian besar ilmuwan meyakini bahwa Maut Hitam adalah suatu serangan [[wabah bubonik]] yang disebabkan [[bakteri]] ''[[Yersinia pestis]]'' dan disebarkan oleh [[lalatpinjal]] dengan bantuan hewan seperti [[tikus rumah]] (''Rattus rattus''), walaupun ada juga kalangan yang menyangsikan kebenaran hal ini.
 
== Sejarah ==
Baris 53:
Selama ribuan tahun, tidak ada penyakit [[epidemi]]. Namun, ketika orang-orang mulai tinggal di kota, infeksi bisa menyebar dengan lebih mudah. Ketika pedagang dan tentara melakukan perjalanan dari kota ke kota, mereka membawa bakteri dan virus bersama mereka dan menyebarkan infeksi ke populasi baru. Anak-anak dalam bahaya terbesar karena hingga abad kesembilan belas, 50% anak meninggal sebelum usia lima tahun.
 
Terdapat beberapa teorihipotesis mengenai asal dari wabah ini. Salah satu teorihipotesis yang paling tua adalah bahwa maut hitam berasal dari [[dataran]] [[stepa]] di [[Asia]] tengah. Dari daerah ini, menyebar menuju Eropa melalui [[Jalur Sutra]] dibawa oleh tentara dan pedagang Mongol. Wabah ini menyebar di Asia dan merebak di Provinsi Hubei, Cina.{{butuh rujukan}} Pada tahun 1334. Maut Hitam di Eropa pertama kali dilaporkan berada di Kota Caffa yang berada di Krimea pada tahun 1347.
 
Antara 1346 dan 1350 lebih dari sepertiga penduduk Eropa tewas oleh wabah [[pes]] ([[Black Death]]).
Baris 59:
== Cara Penyebaran ==
[[Berkas:Plague -buboes.jpg|jmpl|240px|[[Pes bubo]]]]
Wabah penyakit ini muncul melalui tiga varian penularan. PalingBentuk paling umum merupakan Varian Pes berasal dariberupa pembengkakan kelenjar getah bening ([[Pes bubo|Bubo]]) yang muncul di leher korban, ketiak, ataupun pangkal paha. Penyakit ini tumbuh dengan berbagai ukuran, dimulai dari sebesar telur hingga sebesar apel. Meskipun beberapa orang selamat dari penderitaan, wabah penyakit ini biasanya hanya memberikan harapan hidup satu minggu pada korban. Penyebaran wabah Pespes bermula dari serangga (umumnya kutupinjal) yang terinfeksi melalui kontak langsung dengan hewan pengerat termasuk di antaranya [[tikus]] dan [[marmot]] yang terinfeksi wabah. Setelah tikus tersebut mati, kutupinjal menggigit tikus dan menyebarkannya kepada manusia.
 
Varian kedua merupakan wabah [[Pneumoniapneumonia]] yang menyerang sistem pernapasan dan disebarkan hanya dengan menghirup udara yang dihembuskan melalui korban. Wabah penyakit ini jauh lebih mematikan dibanding wabah Pespes bubo, harapan hidup hanya dapat diukur dalam satu atau dua hari. Varian ketiga merupakan penularan wabahbentuk [[Septicemiaseptisemia]], wabahyang iniberdampak menyerangpada sistem peredaran darah. Berbeda dengan kedua wabah lainnya, varian ini dapat menyebar melalui gigitan serangga atau hewan pengerat yang telah terinfeksi, atau melalui kontak dengan manusia yang telah terinfeksi lainnya.
 
== Akibat Maut Hitam ==
=== Tingkat Kematiankematian ===
 
[[Berkas:Burying Plague Victims of Tournai.jpg|jmpl|180px|Warga [[Tournai]] mengubur korban wabah]]
Baris 71:
Wabah ini membunuh sekitar 40% populasi [[Mesir]] pada saat itu.<ref>[http://countrystudies.us/egypt/57.htm Egypt – Major Cities], ''U.S. Library of Congress''</ref> Setengah populasi penduduk Paris meninggal, [[Florence]] [[Italia]] kehilangan populasinya dari 110 ribu orang pada tahun 1338, menjadi sekitar 50 ribu orang pada tahun 1351. 60% penduduk [[Hamburg]] dan [[Bremen]] meninggal.<ref>{{cite web |last=Snell |first=Melissa |url=http://historymedren.about.com/od/theblackdeath/a/greatmortality_2.htm |title=The Great Mortality |publisher=Historymedren.about.com |accessdate=2009-04-19 |year=2006 |postscript=<!--None-->}}</ref> Sebelum tahun 1350, terdapat sekitar 170.000 penduduk di [[Jerman]], dan angka ini berkurang hampir 40.000 pada 1450.<ref>{{cite book|title=Peasant Fires: The Drummer of Niklashausen|url=https://archive.org/details/peasantfiresdrum0000wund|author=Richard Wunderli|publisher=[[Indiana University Press]]|page=[https://archive.org/details/peasantfiresdrum0000wund/page/52 52]|isbn=0-253-36725-5|year=1992}}</ref> Pada tahun 1348 wabah ini menyebar dengan sangat cepat sebelum para dokter atau pemerintah dapat mengetahui asal wabah tersebut, populasi [[Eropa]] telah berkurang sepertiganya. Pada kota yang padat, sangat umum ketika setengah penduduknya meninggal karena wabah. Orang Eropa yang tinggal di daerah yang terisolasi tidak mengalami kerugian separah yang di kota. Salah satu pihak yang tingkat kematiannya juga tinggi adalah rahib dan biarawan, karena biasanya mereka yang merawat korban Maut Hitam.<ref>J. M. Bennett and C. W. Hollister, ''Medieval Europe: A Short History'' (New York: McGraw-Hill, 2006), p. 329.</ref>
 
Di Kawasan Asia Tenggara termasuk di antaranya Indonesia, belum ditemukan bukti terutama bukti tertulis mengenai keberadan Maut Hitam dan akibatnya kepada populasi penduduk. Hal ini cukup mengherankan mengingat Asia Tenggara terutama Indonesia, termasuk kedalamke dalam jalur laut pada [[Jalur Sutra]]. Ramainya perdagangan antara Arab, India, dan Cina, membuat Indonesia sangat berpotensi untuk terkena wabah ini. Terdapat beberapa teori mengenai asal Maut Hitam yang berasal dari kawasan Asia Tenggara, tetapi teori-teori ini belum dapat dibuktikan secara pasti.
 
Penelitian Sharon N DeWitte dari University of South Carolina telah memberi dimensi baru dalam mempelajari wabah Maut Hitam dan memberi tampilan pertama kehidupan perempuan dan anak-anak selama wabah melanda. Penelitian tentang Maut Hitam jarang terjadi karena sampel yang digunakan sangat jarang, hanya beberapa sampel besar yang jelas berasal dari abad ke-14 saat Maut Hitam terjadi. Menurut analisis Sharon Dewitte, Maut Hitam yang terjadi pada abad ke-14 bukan wabah pemusnah massal, melainkan ditujukan kepada orang yang lebih lemah dari segala sisi termasuk usia dan fisik. Orang yang selamat dari Maut Hitam mengalami masa perbaikan kesehatan dan berumur panjang dimana rata-rata tutup usia berkisar 70 hingga 80 tahun dibandingkan orang yang hidup sebelum wabah melanda. Kondisi fisik membantu kelangsungan hidup pasca Maut Hitam, dimana kesehatan tidak selalu sama tetapi menjelaskan kondisi daya tahan tubuh bertahan dalam melawan wabah penyakit yang berulang. Secara langsung maupun tidak langsung, wabah Maut Hitam sangat kuat membentuk pola kematian berkelanjutan selama beberapa generasi setelah berakhirnya epidemi.