Tenun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pegiat Wiki (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Pegiat Wiki (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Baris 17:
 
==Sejarah==
Sebagai bagian dari wastra asli Indonesia, sejarah Tenun tak dapat dipisahkan dari sejarah permulaan dan perkembangan tekstil di wilayah Indonesia itu sendiri. Praktik Tenun itu sendiri diperkirakan sudah ada di Indonesia sejak zaman [[Neolitik]]. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya bukti-bukti arkeologi berupa benda-benda [[prasejarah]], seperti alat [[anyaman]], alat untuk pemintalan, dan bahan-bahan yang jelas ditenun pada kain yang dibuat dari kapas, yang berumur lebih dari 3.000 tahun yang ditemukan di [[Sumba Timur]], sekitaran kawasan Gunung Wingko di [[Kabupaten Bantul]], di beberapa daerah [[Yogyakarta]], kawasan Gilimanuk di [[Bali]] dan [[Sungai Melolo|Melolo]] di [[Sumba]].<ref name="Tenun 10">{{Cite web|title=Pengertian Menenun dan Sejarahnya|url=https://kumparan.com/berita-update/pengertian-menenun-dan-sejarahnya-1wlGPM7EFCe|access-date= 7 January 2022|website=kumparan.com|language=id}}</ref>
 
Pada zaman Neolitik bahan pembuatan pakaian masih sangat sederhana, contohnya seperti [[serat]], [[daun]], [[kulit kayu]], kulit binatang, dan [[akar tanaman]]. Pembuatan baju dari kulit kayu harus memilih jenis pohon yang keras dan memiliki serat kayu yang panjang, kemudian pohon tersebut dikuliti, kemudian serat kayu tersebut direndam dalam air agar lunak. Kemudian gunakan pemukul berupa batu untuk membentuk kulit kayu menjadi kain. Sisa-sisa tradisi pembuatan kain jenis ini masih dapat ditemukan di beberapa daerah di Indonesia Timur khususnya di [[Sulawesi Tengah]] yang biasanya disebut sebagai ''Fuya'' dan di [[Papua]] yang biasanya disebut sebagai ''Capo''.