Warta Kota: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 50:
 
''Warta Kota'' telah menempati posisi yang signifikan sebagai salah satu koran terbesar di Jabotabek. Menurut Kompas Gramedia, dari sisi banyaknya koran yang terjual di pasar ''Warta Kota'' termasuk surat kabar terbesar kedua di Jabotabek, setelah [[Harian Kompas]]. Angka cetak tertinggi pada taggal 13 Juni 2008, yakni sebanyak 245.099. Sedangkan angka terjual tertinggi terjadi pada bulan Juni 2008 yaitu sebanyak 216.276.<ref name=Kompas-Gramedia/>
 
== Sejarah ==
Sejarah ''Warta Kota'' terjadi pada tahun 1998. Saat itu tengah terjadi pergeseran kepemimpinan di Indonesia. Presiden Indonesia Ke-2, [[Soeharto]], [[Kejatuhan Soeharto|mengundurkan diri]] sebagai [[presiden]] sehingga jabatan itu jatuh ke tangan [[BJ Habibie]]. Dalam kabinet yang dibentuk oleh Habibie, jabatan Menteri Penerangan dipegang oleh Letjen [[Yunus Yosfiah]]. Yunus Yosfiah memudahkan pembuatan [[Surat Izin Usaha Penerbitan Pers]] (SIUPP) bagi para pengelola pers.
 
Kelompok Kompas Gramedia memanfaatkan kesempatan itu dengan segara membentuk sebuah surat kabar yang berorientasi pada pemberitaan di Jakarta dan sekitarnya. ''Warta Kota'' terbit pertama kali pada tanggal 3 Mei 1999, bertepatan dengan saat-saat kampanye [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999|pemilihan umum 1999]].<ref name=Kompas-Gramedia/>
 
== Pranala luar ==