Dari tahun 1929 hingga 1932, Nahum bekerja pada sekolah partikelir ''[[Bataksche Studiefonds]]'' di [[Sibolga]]. Kemudian pada tahun 1932, Nahum pindah ke [[Tarutung]] untuk bergabung dengan abangnya, Guru Sophar Situmorang, dan mendirikan HIS-Partikelir [[Instituut Voor Westers Lager Onderwijs|''Instituut Voor Westers Lager Onderwijs'']], yang beroperasi hingga kedatangan Jepang pada tahun 1942.
== TahunPeriode 1942 - 1949 ==
Seumur hidupnya, Nahum tidak pernah bekerja sebagai pegawai pemerintah penjajahkolonial Belanda. Semasa mudanya, ia telah berkali-kali memenangkan sayembara lagu-lagu, antara lain [[Sumatra Keroncong Concours]] di [[Medan]] (1936). danPada waktusaat itu, rombongan Nahum Situmorang dipimpin oleh [[Raja Buntal Sinambela]], putra [[Sisingamangaraja XII]].
Pada tahun 1942- hingga 1945, Nahum membuka restoran dan menjadi pemusik di Jepang Sendenhan Hondohan. Dari tahun 1945- hingga 1949, ia menjadi pedagang permata dan emas,. dalamDalam padamasa-masa ituitulah, berkaryaNahum menciptakan lagu-lagu perjuangan. Pada tahun 1949, Nahum pindah ke [[Kota Medan|Medan]] dan menjadi [[broker]] mobil sambil tetap meneruskan kariernya sebagai penyanyi dan pencipta lagu.
Pada tahun 1949,Kemahiran Nahum pindahmenciptakan kelagu-lagu Medansendiri dansekaligus menjadimenyanyikannya brokermembuat mobilbanyak sambilorang tetapkagum meneruskan kariernya sebagai penyanyi dan pencipta lagupadanya. Keistimewaan Nahum yangmampu dikagumimemainkam adalahberbagai bahwaalat dia sanggup menciptakan beserta syair-syairnyamusik dan sekaligusmempunyai menyanyikannya.memimpin Ia[[grup juga dapat memimpin band-nyamusik]] sendiri serta sanggup memainkan berbagai instrumen musik. IaNahum bahkanjuge dapatkerap menciptamenciptakan lagu saat berada di tengah-tengah orang banyak.
