Stasiun Gawok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 35:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Station Gawok Residentie Soerakarta TMnr 10014254.jpg|jmpl|kiri|Generasi pertama Stasiun Gawok pada tahun [[1920-an]].]]Bangunan stasiun ini yang sebelumnya berada di sisi timur rel, kini berada di sebelah barat rel. Tidak ada lagi bekas bangunan lama yang merupakan peninggalan DKA tersebut karena dibongkar untuk proyek [[jalur ganda]] Kutoarjo-Yogyakarta-Purwosari pada tahun 2007 dan kini hanya menyisakan fondasi. Sekarang di stasiun Gawok telah selesai pembangunan peron pulau yang tinggi, tepatnya di antara jalur 1 dan jalur 2. Namun, pemasangan kanopi di peron pulau tersebut belum terpasang.
 
Stasiun ini memiliki empat jalur kereta api. Pada awalnya, jalur 1 yang lama merupakan sepur lurus.<ref>Grafik Perjalanan Kereta Api 2004</ref> Sejak pengoperasian jalur ganda ruas Delanggu–Solo per Januari 2007, tata letak stasiun ini mengalami perubahan. Jalur 2 yang lama stasiun ini diubah menjadi jalur 3 sebagai sepur lurus arah Yogyakarta, sedangkan jalur 1 yang lama diubah menjadi jalur 4 sebagai sepur lurus arah Solo.<ref>{{Cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-728295/uji-coba-rel-ganda-yogya-solo-bikin-bikers-senewen|title=Uji Coba Rel Ganda Yogya-Solo Bikin Bikers Senewen|website=detiknews|access-date=2019-07-08}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://nasional.tempo.co/read/35479/rel-ganda-yogyakarta-solo-diresmikan|title=Rel Ganda Yogyakarta-Solo Diresmikan|date=2003-12-15|website=Tempo|language=en|access-date=2019-07-08}}</ref>
 
Sejak sistem persinyalan elektrik buatan [[Len Industri|PT Len Industri]] (Persero) dipasang pada tahun 2013<ref>{{cite web|url=https://www.merdeka.com/uang/kalahkan-siemens-bumn-elektronik-raup-pendapatan-rp-23-triliun.html|title=Kalahkan Siemens, BUMN Elektronik Raup Pendapatan Rp23 Triliun|last=Mohamad|first=Ardyan|date=21 Juni 2013|publisher=Merdeka.com|accessdate=5 Oktober 2017|quote=Saat ini, masih ada pesanan proyek dari Kemenhub untuk menggarap persinyalan kereta di jalur Jogja-Solo, Duri-Tangerang, dan Parung-Maja.}}</ref> yang kemudian baru dioperasikan untuk menggantikan sistem persinyalan mekanik di stasiun ini pada bulan Desember 2015,<ref>{{Cite web|url=https://www.len.co.id/len-tandatangani-dua-kontrak-dengan-nilai-total-rp-464-milyar/|title=Len Tandatangani Dua Kontrak dengan Nilai Total Rp 464 Milyar {{!}} PT Len Industri (Persero)|language=en-US|access-date=2019-02-12}}</ref> tata letak jalur di stasiun ini kembali diubah, tetapi tidak mengubah jumlah jalurnya. Jalur 2 yang dahulu merupakan jalur 3 yang lama telah dibongkar dan dibangun satu jalur belok baru di sisi tenggara stasiun sehingga jalur 3 kini dijadikan sebagai jalur 2 yang baru, jalur 4 yang lama kini dijadikan jalur 3 yang baru, dan jalur baru tersebut dijadikan sebagai jalur 4 yang baru, Akhirnya, stasiun ini memiliki sepur lurus di jalur 2 dan 3.
{| cellspacing="0" cellpadding="3"
| colspan="3" |{{Infobox station/KAI header 2|KRL=yes|kode=GW|left=DL|right=PWS}}
Baris 65:
 
== Layanan kereta api ==
=== KAI Commuter Yogyakarta-SoloKomuter ===
{{rint|yogyakarta|red}} [[Lin Yogyakarta (KRL Commuter Line)|Lin Yogyakarta]], tujuan [[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]] dan [[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]]