Ritus Antiokhia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 36:
Liturgi yang paling tua dan asli di antara liturgi-liturgi Antiokhia yang secara aktual digunakan,dan yang darinya diturunkan liturgi-liturgi lainnya, adalah Liturgi-Yunani Santo Yakobus. Referensi paling awal mengenai liturgi ini adalah Kanon xxxii dari [[Konsili Quinisextum]] (II Trullan [[692 Masehi]]), yang menerangkan bahwa liturgi tersebut sungguh-sungguh disusun oleh [[Santo Yakobus]], saudara Tuhan kita. Konsili ini menggunakan liturgi tersebut sebagai referensi dalam membela tradisi mencampurkan anggur Ekaristi dengan air, terhadap tradisi kaum Armenia.
 
[[Santo Hieronimus]] (wafat [[420]]) tampaknya telah mengenal liturgi ini. Di Betlehem dia mengutip - sebagai suatu bentuk liturgis - kalimat "satu-satunya yang tidak berdosa", yang diucapkan dalam liturgi ini (Adv. Pel., II, xxiii). Kenyataan bahwa umat Yakubi menggunakan liturgi yang sama dalam [[Bahasa SyriaSuryani]] menunjukkan bahwa liturgi ini sudah ada dan dipergunakan sebelum [[skisma]] [[Monofisit]]. Manuskrip tertua yang tersedia adalah salah satu salinan dari [[abad ke-10]], yang sebelumnya dimiliki oleh Biara Yunani di [[Messina]] dan kini tersimpan dalam perpustakaan Universitas kota itu.
 
Liturgi-Yunani Santo Yakobus mengikuti semua bagian esensial dari liturgi ''Ketetapan Rasul-Rasul Kudus''. Liturgi ini memiliki doa-doa persiapan untuk didoakan oleh imam dan diakon dan suatu pemberkatan kemenyan. Kemudian dimulai Misa bagi para katekumen dengan arak-arakan masuk sederhana. Diakon mengucapkan suatu litani (''’ekténeia''), yang di tiap akhir bait doanya umat menjawab "Kyrie eleison". Sementara imam mengucapkan doa sendiri, yang hanya kata terakhir doa tersebut yang diucapkan dengan suara keras, setelah litani selesai. Para penyanyi melagukan [[Trisagion]], "Kuduslah Allah, kuduslah Yang Kuat, kuduslah Yang Baka, kasihanilah kami." Praktik pengucapan doa sendiri oleh imam dengan suara pelan sementara umat melakukan sesuatu yang lain merupakan hasil pengembangan pada masa belakangan.
Baris 48:
Sebelum Komuni, didaraskan Mazmur xxxiii. Imam mengucapkan sebuah doa sebelum dia menerima [[Komuni]]. Diakon membagikan Komuni kepada umat. Tidak ada kalimat semacam "Tubuh Kristus"; dia hanya mengucapkan: "Mendekatlah dengan takut akan Tuhan", dan umat menjawab "Terberkatilah Yang datang dalam nama Tuhan." Sisa Sakramen Yang Terberkati dibawa diakon ke protesis; doa pengucapan syukurnya lebih panjang daripada yang terdapat dalam liturgi ''Ketetapan Rasul-Rasul Kudus''.
 
Liturgi Santo Yakobus yang ada saat ini merupakan bentuk yang sudah dikembangkan lebih lanjut dari tata-cara dalam litugi ''Ketetapan Rasul-Rasul Kudus''. Doa-doanya lebih panjang, upacaranya makin lebih tertata, kemenyan digunakan terus-menerus, dan persiapan sudah berada dalam proses menjadi upacara protesis Bizantin yang rumit. Adanya permohonan kepada orang-orang kudus yang berkesinambungan; namun garis besar yang esensial dari ritus tersebut masih tetap sama. Selain adanya penyebutan mengenai Salib Suci, terdapat satu kutipan yang memperjelas bahwa liturgi ini awalnya disusun bagi Gereja di Yerusalem. Doa permohonan pertama sesudah Epiklesis adalah: "Kami persembahkan kepada-Mu, Ya Tuhan, bagi tempat-tempat kudus-Mu yang telah Engkau muliakan oleh penampakan ilahi Kristus-Mu dan oleh turunnya Roh Kudus-Mu, teristimewa bagi Sion yang kudus dan gemilang, ibu dari semua gereja dan bagi Gereja-Mu yang satu, kudus, Katolik, dan Apostolik di seluruh dunia." Liturgi ini digunakan di seluruh SyriaSuriah dan Palestina, yakni di seluruh wilayah Kebatrikan Antiokhia (Yerusalem belum dijadikan kebatrikan sampai [[Konsili Efesus]], 431) sebelum skisma Nestorian dan Monofisit. Sebahagian besar tata-cara liturgi di kota Antiokhia pada zaman ketika Santo Yohanes Krisotomus berkhotbah di sana dapat direkonstuksi berkat saduran-saduran dan kutipan-kutipan dalam khotbahnya (Probst, Liturgie des IV. Jahrh., II, i, v, 156, 198). Kalimat-kalimat kutipan tersebut kemudian dianggap berasal dari liturgi Santo Yakobus: memang benar bahwa seluruh saduran tersebut dikutip kata demi kata dari yang terdapat dalam liturgi Santo Yakobus dan ''Ketetapan Rasul-Rasul Kudus''.
 
Katekismus Santo Sirilus dari Yerusalem disusun pada tahun 348; 18 ayat pertama ditujukan kepada orang-orang yang berkompetensi (fotizómenoi) selama masa [[prapaskah]], enam ayat terakhir ditujukan bagi umat Kristen baru selama minggu [[Paskah]]. Di dalamnya dia menjelaskan mengenai, selain Pembaptisan dan Peneguhan, Liturgi suci. Penjelasan mengenai liturgi dengan hati-hati disamarkan dari para fotizómenoi karena alasan [[disciplina arcani]]; liturgi lebih diperjelas ketika dia berbicara kepada orang-orang yang baru saja dibaptis, sekalipun demikian dia menolak mengutip kalimat yang digunakan dalam upacara pembaptisan atau kalimat dalam kisah konsekrasi. Dari katekismus ini dapat dikuetahui urut-urutan liturgi di Yerusalem pada pertengahan [[abad ke-4]]. Kecuali untuk satu dua varisi yang tidak penting, liturgi tersebut adalah liturgi Santo Yakobus (Probst, op. cit., II, i, ii, 77-106). Liturgi ini tampaknya telah digunakan pula dalam bahasa yang berbeda, yakni dalam bahasa Yunani di Antiokhia, di Yerusalem, dan di kota-kota utama [[dimana]] bahasa Yunani umum digunakan, serta dalam bahasa SyriaSuryani di daerah-daerah pedesaan. Bentuk tertua liturgi ini yang masih dijumpai adalah versi bahasa Yunaninya. Mungiinkah ditemukan hubungan antara liturgi ini dengan liturgi-liturgi tua lainnya? Terdapat sejumlah kalimat-kalimat yang paralel antara Anafora dari liturgi ini dengan Kanon dari Misa Romawi. Urut-urutan dan doa-doanya berbeda, namun bila versi Yunani atau SyriaSuryani diterjemahkan ke dalam bahasa Latin tampaklah sejumlah besar frasa dan klausa yang identik dengan Liturgi Romawi. Diduga bahwa Roma dan SyriaSuriah pada mulanya menggunakan liturgi yang sama dan permasalahan yang sering diperdebatkan mengenai urut-urutan Kanon Misa Romawi mungkin dapat dijawab dengan cara merekonstruksinya menurut tata-cara Syriaibadat Suryani (Drews, Zur Entstehungsgeschichte des Kanons). Mgr. Duchesne dan sebagian besar penulis, di lain pihak, cenderung menghubung-hubungkan liturgi Gallia dengan liturgi SyriaSuryani dan Misa Romawi dengan liturgi [[Ritus Alexandria|Alexandria]] (Duchesne, Origines du culte chrétien, 54).
 
== Liturgi Suryani ==
Setelah skisma Monofisit dan Konsili Khalsedon (451), baik [[Gereja Katolik Yunani Melkit|golongan Malaki]] maupun [[Gereja Ortodoks Suriah|golongan Yakubi]] tetap menggunakan ritus yang sama. Namun lambat laun kedua bahasa itu menjadi ciri khas masing-masing pihak. Umat Yakubi hanya menggunakan bahasa SyriaSuryani (seluruh kegiatan mereka menjadi suatu perlawanan nasional terhadap Kaisar), dan umat Malaki, yang hampir seluruhnya adalah orang Yunani di kota-kota utama, pada umumnya menggunakan bahasa Yunani.
 
Liturgi Santo Yakobus dalam bahasa SyriaSuryani yang ada saat ini bukanlah yang asli yang dulu digunakan sebelum terjadinya skisma, melainkan suatu bentuk modifikasi dari liturgi tersebut oleh umat Yakubi untuk digunakan oleh kalangan sendiri. Persiapan persembahan sudah tertata menjadi suatu ritus yang rumit. Salam damai dilakukan pada awal Anafora dan sesudahnya liturgi Suryani tersebut kata demi kata nyaris mengikuti liturgi Santo yakobus versi Yunani, termasuk penyebutan Sion, ibu segala gereja. Namun daftar para kudus telah dimodifikasi; diakon memperingati Orang-orang kudus "yang telah mempertahankan kemurnian iman Nicea, Konstantinopel, dan Efesus"; ia menyebutkan nama "Yakobus saudara Tuhan kita" satu-satunya nama Rasul yang disebut, dan nama "Sirilus sang pimpinan utama yang adalah menara kebenaran, yang menguraikan inkarnasi Firman Allah, serta Mar Yakobus dan Mar Efraim, mulut-mulut yang fasih dan pilar-pilar Gereja kita yang kudus." Mar Yakobus adalah Baradaï, yang dari dia mereka menerima jabatan imamat, dan nama bagi kaum mereka (543). Bukankah Mar Efraim adalah Efraim, Batrik Antiokhia yang menjabat tahun 539-545, yang tentunya bukan seorang Monofisit? Meskipun demikian, daftar para kudus bervariasi; kadangkala berisi suatu daftar panjang nama-nama para pelindung mereka (Renaudot, Lit. Orient. Col., II, 101-103). Liturgi ini masih menggunakan sebuah klausa terkenal. Persis sebelum pembacaan Alkitab, dinyanyikan Trisagion. Versi Yunaninya adalah: "Kuduslah Allah, kuduslah Yang Kuat, kususlah Yang Baka, kasihanilah kami." Dalam ritus Suryani, setelah "kuduslah Yang Baka" ditambahkan kalimat: "yang telah disalibkan bagi kami." Ini adalah tambahan yang dicantumkan oleh Petrus si pencelup kain (gnapheús, fullos) Batrik Antiokhia Monofisit (458-471), yang bagi kaum Ortodoks tampaknya mencerminkan ajaran sesat Monofisit, dan yang digunakan oleh umat Yakubi menjadi semacam pernyataan iman mereka. Dalam tata-cara Suryani masih digunakan sejumlah kata Yunani. Diakon mengucapkan stômen kalôs dalam Bahasa Yunani dan umat terus-menerus menyerukan "Kurillison" (Kyrie Eleison), sebagaimana mereka mengucapkan "Amin" dan "Alleluia" dalam [[Bahasa Ibrani]]. Kata-kata singkat dalam liturgi cenderung terfosilkan dalam satu bahasa dan diucapkan tanpa perlu dimengerti artinya. Adanya kata-kata liturgis Yunani dalam Liturgi Suryani menunjukkan bahwa versi Yunanilah yang asli.
 
== Di Masa Kini ==
Umat Yakubi di SyriaSuriah dan Palestina masih menggunakan Liturgi-Suryani Santo Yakobus, sama halnya dengan [[Gereja Katolik Suriah]]. Umat Ortodoks dari Kebatrikan Antiokhia dan Kebatrikan Yerusalem telah meninggalkannya selama berabad-abad. Seperti semua umat Kristiani yang berada dalam persekutuan dengan Konstantinopel, mereka beralih menggunakan Ritus Bizantin. Hal ini adalah salah satu hasil dari sentralisasi ekstrem pada Konstantinopel begitu bangsa Arab menaklukkan Mesir, Palestina, dan SyriaSuriah. Para batrik Malaki di negara-negara itu, yang telah kehilangan hampir semua domba-dombanya akibat bidaah Monofisit, menjadi bayang-bayang belaka dan bahkan akhirnya meninggalkan tahta mereka untuk menjadi anggota kehormatan di dewan Konstantinopel. Pada masa itulah, sebelum muncul gereja-gereja nasional yang baru, Batrik Bizantin berkembang menjadi seorang tokoh yang mirip Pauspaus atas seluruh dunia Ortodoks, dan berhasil memberlakukan penggunaan liturgi, penanggalan, dan praktik-praktik kebatrikannya sendiri di kebatrikan-kebatrikan yang jauh lebih tua dan lebih luhur yakni Alexandria, Antiokhia, dan Yerusalem. Tidak diketahui dengan pasti, kapan tata-cara lama dari kebatrikan-kebatrikan tersebut digantikan oleh tata ibadat Bizantin.
 
== Lihat pula ==