Cinta Fitri (musim 5): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Danang Efendi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Danang Efendi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: menambah plot atau sinopsis dalam jumlah besar Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 73:
 
'''''Cinta Fitri 5''''' adalah sinetron Indonesia produksi [[MD Entertainment]] yang ditayangkan perdana 11 Januari 2010 di [[MNCTV]]. Sinetron yang merupakan [[sekuel]] dari ''[[Cinta Fitri]]'' ini disutradarai oleh H. Encep Masduki dan dibintangi oleh [[Shireen Sungkar]], [[Teuku Wisnu]], [[Dinda Kanya Dewi]] dan [[Shandy Syarif]].
 
== Sinopsis ==
Season 5 dibuka dengan kisah Lia ([[Irene Librawati]]) yang terjebak dalam reruntuhan hotel setelah gempa hebat melanda [[Yogyakarta]] yang bertepatan dengan terbongkarnya rahasia bahwa Faiz ([[Shandy Syarif]]) bukanlah anak kandungnya. Mischa ([[Dinda Kanya Dewi]]) dan Faiz yang ketakutan memanfaatkan situasi kacau tersebut untuk melarikan diri ke rumah sakit dia panggil ambulans.
 
Farrel ([[Teuku Wisnu]]) gelisah luar biasa begitu Lia selesai bicara dan menutup telepon dari seberang sana. Suatu perasaan tidak nyaman menyergap hatinya. Dan itu benar, karena tak lama setelah itu Farrel mendapat kabar [[Yogyakarta]] dilanda gempa. Farrel jadi cemas dan panik. Apalagi ibunya tidak dapat dihubungi. Ia secepat kilat memutuskan berangkat ke [[Yogyakarta]]. Firasatnya mengatakan Lia dalam keadaan bahaya, butuh pertolongan.
 
Oma ([[Ida Kusumah]]) sampai syok dan dibawa ke rumah sakit begitu mendengar kabar [[Yogyakarta]] dilanda gempa dan Lia terjebak dalam bencana nasional itu. Seluruh keluarga menangis dan terus berdoa untuk keselamatan Lia dan Oma.
 
Sementara itu, Mischa terus berusaha mencari tahu, memastikan keadaan Lia. Dia berharap Lia meninggal. Meskipun Faiz sudah meminta, bahkan memaksanya untuk kabur, Mischa bersikukuh tak akan meninggalkan [[Yogyakarta]] sebelum betul-betul yakin Lia memang sudah meninggal.
 
Farrel tiba di [[Yogyakarta]], dan dengan susah payah akhirnya ia menemukan jenazah yang mirip Lia. Tepat pada saat itu, Faiz melihatnya dan mengira bahwa jenazah yang dilihat Farrel adalah jenazah Lia. Faiz pun buru-buru memberitahu Mischa. Mischa girang bukan main dan akhirnya setuju untuk pulang ke [[Jakarta]].
 
Mischa dan Faiz ternyata salah. Jenazah itu bukan Lia. Allah Maha Besar. Lia ternyata masih hidup, bertahan di tengah puing-puing hotel. Farrel pun akhirnya berhasil menyelamatkan Lia. Namun Faiz dan Mischa yang tidak menyadari kekeliruan ini, terkejut melihat Farrel berhasil membawa Lia pulang dalam kondisi tidak sadarkan diri.
 
Sesampainya di Jakarta, kondisi Lia menurun dan berubah koma. Kenyataan Mischa berbohong soal Faiz yang harusnya diungkapkan malah tidak terjadi. Mischa tidak berdiam diri. Ia berusaha menghabisi Lia di rumah sakit. Saat usaha Mischa hampir berhasil, tiba-tiba Lia sadar dari komanya. Mischa amat sangat ketakutan dan mencoba kabur, tetapi ia malah tertangkap.
 
Amarah Farrel meledak mendengar cerita dari Lia. Mischa dan Faiz akhirnya ditangkap polisi. Sidang dilakukan, Mischa dan Faiz didakwa dalam kasus penipuan, percobaan pembunuhan, dan pembunuhan berencana.
 
Setelah Mischa dan Faiz ditangkap, kebahagiaan menyelimuti keluarga Hutama, sayangnya Rumah Tangga Bram ([[Iqbal Pakula]]) dan Maya ([[Verlita Evelyn]]) makin terpuruk. Ditambah lagi, Handoko ([[El Manik]]), kakak Alm. Hutama, muncul dan berniat merusak kebahagiaan keluarga. Lia dan Hutama sangat membenci Handoko, karena dia pernah menjebak Hutama dengan Asifa, sekretarisnya seolah berselingkuh. Sejak itu Handoko tidak dianggap sebagai keluarga lagi.
 
Mischa melahirkan anaknya di penjara, dan kemudian dirawat oleh Keluarga Hutama. Hutama ternyata pernah menitipkan DVD ke Fitri ([[Shireen Sungkar]]) melalui bank. Setelah dilihat, ternyata Asifa ([[Ayu Diah Pasha]]) benar-benar berselingkuh dan mempunyai anak dari Hutama. Hutama memohon agar Fitri mencari anak itu. Handoko juga melihat DVD itu. Asifa ternyata berada di Jakarta. Handoko mencari tahu tentang anak itu dengan bertanya pada Asifa.
 
Setelah diselidiki, ternyata anak Asifa dan Hutama adalah Faiz. Handoko memberitahu Asifa dan Asifa pun berniat untuk membantu anaknya, Faiz untuk keluar dari penjara. Faiz dan Mischa keluar dari penjara. Faiz membenci Mischa setelah tahu kalau ternyata ia telah membunuh ayah kandungnya sendiri.
 
Mischa masih tetap mau menghancurkan kebahagiaan Keluarga Hutama dan bekerjasama dengan Handoko. Tetapi Faiz dan Asifa tidak menghiraukannya. Faiz mulai bertobat dan mau mendirikan perusahaan dan tidak menggangu kebahagian keluarga itu.
 
Semua mulai berubah ketika Fahmi, anak Faiz dan Mischa meninggal tertabrak oleh orang yang mengendarai mobil Farrel. Faiz dan Mischa yang sangat sedih berjanji untuk membalas dendam pada Farrel atas kematian anaknya.
 
Faiz dan Mischa menuntut Farrel agar dipenjara dan dihukum seberat-beratnya. Keluarga Farrel yang yakin bahwa Farrel tidak bersalah, berusaha membebaskan Farrel. Mischa kemudian mengetahui bahwa yang membunuh Fahmi adalah Handoko. Ia menjadi marah dan tidak mau bekerja sama lagi dengan Handoko. Tetapi setelah dihasut Handoko, akhirnya Mischa setuju.
 
Semua saksi dan bukti dipegang oleh Mischa. Mischa menawarkan bukti untuk kebebasan Farrel dengan Retro dan Metro. Keluarga Hutama setuju. Farrel bebas dan setelah mengetahui hal itu ia marah besar, lalu bertujuan mendirikan perusahaan baru. Semua pekerja Retro yang tidak mau bekerja sama dengan Mischa, keluar dari Retro dan bergabung dengan Farrel.
 
Revolution, perusahaan Farrel, bersaing dengan Retro. Mischa dan Faiz berusaha untuk menjatuhkan Farrel dengan Revolution. Farrel pun tak diam. Dia mengutus Bram untuk menjadi mata-mata Mischa.
 
Kerjasama Handoko dan Mischa hampir terbongkar, tetapi Mischa segera menjadikan Hartawan ([[Teuku Ryan]]) kambing hitam. Pernikahan Maya dan Bram hampir menuju perceraian. Fitri hamil. Mischa yang tidak rela berusaha membunuh anaknya Fitri. Faiz yang merasa tidak adil karena Fitri hamil sementara anaknya meninggal, ikut membantu Mischa dalam usaha membunuh anak Fitri.
 
Farrel menjadikan Bram sebagai mata-mata Mischa dengan berpura-pura menjadi teman Mischa, sayangnya Bram ketahuan dan kemudian difitnah Mischa sehingga Bram masuk penjara. Maya marah kepada Farrel dan tidak mengizinkan Farrel bertemu Raffa sebelum Bram bebas. Usaha menakut-nakuti Mischa agar mengakui tetang kebenaran Fahmi pada Faiz pun gagal.
 
Fitri pun akhirnya turun tangan, dan berhasil mengungkapkan kebenaran pada Faiz, dan Faiz berniat membantu Keluarga Hutama. Kerjasama Farrel dan Faiz membuahkan hasil. Tino, suruhan Mischa berhasil ditangkap, tetapi sayangnya ketika Farrel mengetahui niat buruk Handoko, Farrel didorong ke jurang oleh Handoko. Mischa mau tak mau sedih, karena orang yang dicintainya meninggal. Fitri yang bersedih kembali bangkit dan menjadi pemimpin Revolution meneruskan Farrel dan melawan Mischa.
 
Ternyata, Farrel masih hidup, ditolong oleh Mischa dan disimpan di sebuah rumah. Farrel sadar namun sayangnya Farrel hilang ingatan. Bagaimanapun juga, kejahatan tidak akan kekal. Benar saja, usaha Mischa menyembunyikan Farrel tercium. Keluarga Hutama menemukan Farrel. Namun sayangnya Fitri harus berkorban demi Farrel. Farrel terancam meninggal kalau ia berusaha mengingat masa lalunya.
 
Mau tak mau sekali lagi Mischa masuk dan tinggal di rumah Hutama sebagai "istri" Farrel, dan Fitri berperan sebagai pembantu. Sekali lagi Fitri harus menghadapi ujian cinta nya dengan Farrel. Fitri kembali menantang Mischa berperang memperebutkan Farrel, sedangkan Farrel perlahan-lahan mulai mengingat masa lalunya.
 
Farrel yang melihat keadaan Fitri bertanya-tanya. Mana suami Fitri? Teringat akan perjuangan Farrel yang menyamar menjadi Fathan untuk merebut hati Bu Lik, Fitri pun menceritakan tentang Fathan. Fitri pun memanfaatkan nama Fathan untuk semakin dekat dengan Farrel. Keadaan itu juga dimanfaatkan oleh Mischa.
 
Mischa membayar Yadi ([[Revand Narya]]) untuk berperan sebagai Fathan. Fitri tak kalah dengan bantuan seluruh keluarganya, ia dapat bertahan melawan Mischa dan Yadi, dan memojokkannya. Usaha Mischa sia-sia. Yadi berhasil disingkirkan oleh Fitri dengan bantuan Faiz, Norman, Bram, dan keluarga Hutama. Hendak mengusir Mischa, Fitri mengutus orang baru, Henry ([[Jonathan Frizzy]]) yang berperan sebagai Erwin, pegusaha kaya dari Australia.
 
Fitri dan keluarga memanfaatkan sifat materialistis Mischa untuk mengusirnya. Ia membuat seolah Mischa selingkuh dengan Henry alias Erwin. Dan akhirnya usaha Fitri berhasil, Mischa dikeluarkan dari rumah keluarga Hutama oleh Farrel sendiri. Karena Mischa telah keluar dari kediaman Hutama, Handoko mau tidak mau harus membereskan semua ini dengan cara membunuh Farrel. Farrel mengalami kecelakaan di tangga Masjid. Dituduh mencoba membunuh Farrel, Mischa kabur.
 
Fitri ([[Shireen Sungkar]]) menanyakan kabar Farrel kepada Handoko lantaran khawatir dengan kondisi pria itu . Handoko pun menjelaskan bahwa dia berhasil menghalangi Mischa masuk ke ruangan Farrel. Mischa yang kesal karena Handoko telah memfitnah dia, bersumpah akan membongkar kedok Handoko di depan keluarga Farrel. Sementara itu, di depan Pak Iman, Aldo ([[Adly Fairuz]]) mengaku bahwa bayi yang dikandung Angel ([[Indah Ayu Putri]]) adalah anak dia. Sementara Moza ([[Donita]]) terlihat histeris ketika menyadari Aliza tidak bergerak.
 
=== Episode Final 777 ===
 
{{Infobox Television
| show_name = Cinta Fitri Episode Final 777
| runtime = 90 menit (20.30 - 22.00 WIB)
| aired = Kamis, [[3 Juni]] [[2010]]
}}
 
Episode "Final 777" membawa Cinta Fitri masuk ke dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai sinetron terlama yang ditayangkan di televisi. Namun, episode ini bukanlah episode final dari rangkaian peristiwa dalam sinetron ini, karena Cinta Fitri masih akan berlanjut ke season 6.
 
Fitri bersama Mischa mencari keberadaan Handoko. Fitri tidak menyadari kalau Mischa sedang membohongi dia. Bersama Faiz, Bram, dan polisi, Fitri berhasil menggerebek tempat persembunyian Handoko yang ditunjuk Mischa. Ternyata, Farrel tidak ada di sana. Fitri, Bram, dan Faiz lalu mengabarkan hal tersebut kepada Lia yang langsung histeris dan menangis. Oma segera menyusul Fitri dan Mischa yang mencari Farrel. Ketika Fitri akan dibunuh oleh orang suruhan Mischa, Oma datang dengan membawa panci untuk memukul orang suruhan Mischa tersebut. Orang suruhan Mischa berhasil ditangkap. Begitu juga orang suruhan Handoko. Sementara itu, Lia sadar dari pingsannya dan langsung pergi mencari Farrel. Bu Lik dan Maya tidak bisa berbuat apa-apa ketika Lia sadar dari pingsannya.
 
Norman yang sedang kesulitan mencari uang, terpaksa bersama teman-temannya menjadi waria. Ketika Norman pulang, Yuga dan Iman malah memarahi Norman. Koko dan Cecep memberikan surat kepada Yuga dan Iman yang berisi kepergian Norman. Kepergian Norman membuat Yuga dan Iman menjadi sedih karena telah menyesal memarahi Norman.
 
Sementara itu, Maya dan Bram mengadakan pesta di rumah Bram sebelum keesokan harinya mereka menandatangani surat perceraian mereka. Malam itu menjadi malam terakhir mereka bersama. Maya dan Bram masih bingung untuk hak asuh Alif.
 
Aldo dan Moza tampak cemas karena Aliza pingsan. Mula-mula, Moza tidak menerima anak yang dikandung Angel. Namun, setelah dibujuk oleh Aldo, Moza mulai menerima anak Angel karena kesehatan Aliza. Kemudian, Aldo menerima anak yang dikandung Angel dengan syarat, bayi yang dikandung Angel untuk didonorkan buat Aliza. Angel juga memiliki satu syarat, yaitu Aldo harus menikahi Angel secara Sah. Aldo merasa bingung.
 
Kemudian, Fitri, Mischa, Oma dan Lia pergi ke tempat persembunyian Handoko dan Farrel. Di sana, Farrel berhasil keluar dan bertemu dengan keluarganya. Namun sayang, ingatan Farrel masih belum pulih. Bahkan, ketika Fitri memeluknya, Farrel masih bersikap biasa saja. Pada saat polisi masih mencari Handoko, Handoko segera menemui keluarga Farrel yang ada di sana sambil membawa tongkat yang cukup tajam. Keluarga Farrel merasa ketakutan karena Farrel menjadi sasaran pembunuhan, tetapi, Farrel berhasil menyerang balik Handoko.
 
Terjadilah pertarungan sengit antara Handoko dan Farrel untuk mendapatkan tongkat itu. Mereka saling berdorongan. Mischa mengambil kesempatan ini untuk melukai Handoko dengan melemparkan tong sampah yang ada di belakang Handoko ke dirinya. Dengan melemparkan tong sampah itu, Handoko pun jatuh dan tongkat berada di tangan Farrel. Namun karena Farrel masih mendorong dirinya maka tongkat itu pun menusuk ke perut Mischa, yang ada di belakang Handoko. Mischa merintih kesakitan dan terjatuh, sementara Handoko yang kabur menjadi tidak ditangkap oleh polisi.
 
== Pemeran ==