Wikramawardhana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibuku (bicara | kontrib)
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ibuku (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 43:
 
Pada tahun [[1398]] Rajasakusuma mengangkat ''Gajah Menguri'' sebagai patih menggantikan ''Gajah Enggon'' yang meninggal dunia. Berita dalam ''[[Pararaton]]'' ini harus ditafsirkan sebagai “mengusulkan”, bukan “melantik”.
 
===Merebut Kerajaan Singapura===
Pada tahun 1398, Wikramawardhana mengirimkan pasukan Majapahit untuk menyerang [[Parameswara|Iskandar Shah]], raja Singhapura. Armada Majapahit terdiri dari tiga ratus kapal perang utama dan ratusan kapal kecil, membawa tidak kurang dari 200.000 orang. Awalnya, tentara Majapahit bertempur di luar benteng dengan penduduk Singapura. Majapahit melakukan pengepungan kota dan berulang kali mencoba untuk menyerang benteng, tetapi benteng tak dapat ditembus.<ref>{{harvnb|Tsang|Perera|2011|p=120}}</ref><ref>{{harvnb|Sabrizain|p=[http://www.sabrizain.org/malaya/parames1.htm Palembang Prince or Singapore Renegade?]}}</ref><ref>{{harvnb|A. Samad|1979|pp=69–70}}</ref>
 
Setelah sekitar satu bulan, makanan di dalam benteng mulai kehabisan dan pihak yang bertahan berada di ambang kelaparan. Akhirnya orang-orang yang bertahan mengalami kelaparan. Serangan terakhir Majapahit terjadi setelah gerbang akhirnya dibuka atas perintah seorang menteri. Para prajurit Majapahit masuk ke benteng dan pembantaian yang mengerikan terjadi.<ref>{{harvnb|A. Samad|1979|pp=69–70}}</ref> Menurut ''Malay Annals'', "darah mengalir seperti sungai" dan noda merah di tanah Singapura disebut-sebut berasal dari darah pembantaian itu.<ref>{{harvnb|Windstedt|1938|p=32}}</ref> Mengetahui kekalahan sudah dekat, Iskandar Shah dan para pengikutnya melarikan diri dari Singapura.
 
Pada tahu [[1399]], Rajasakusuma meninggal sebelum menjadi raja. Candi makamnya bernama Paramasuka Pura di Tanjung. Kedudukan putra mahkota lalu dijabat Bhre Tumapel putra Wikramawardhana dari Bhre Mataram.