Anusapati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibuku (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Ibuku (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 31:
Menurut ''[[Pararaton]]'', Anusapati atau disebut juga '''Panji Anusapati''' adalah putra pasangan [[Tunggul Ametung]] dan [[Ken Dedes]]. Ayahnya dibunuh oleh [[Ken Arok]] sewaktu dirinya masih berada dalam kandungan. [[Ken Arok]] kemudian menikahi [[Ken Dedes]] dan mengambil alih jabatan [[Tunggul Ametung]] sebagai ''akuwu'' [[Tumapel]]. Kemudian pada tahun [[1222]] [[Ken Arok]] mengumumkan berdirinya [[Kerajaan Tumapel]]. Ia bahkan berhasil meruntuhkan [[Kerajaan Kadiri]] di bawah pemerintahan [[Kertajaya]].
 
Ketika Ken Arok mengangkat [[Mahisa Wong Ateleng]] sebagai penguasa Kediri. Hal ini menyebabkan Anusapati yangmerasa heran pada sikap Ken Arok, padahal ia adalah putra tertua telahKen tumbuhArok dewasadan merasa kurang disayangi oleh [[Ken Arok]] dibanding saudara-saudaranya yang lain. Setelah mendesak ibunya ([[Ken Dedes]]), akhirnya ia pun mengetahui bahwa sesungguhnya ia merupakan anak kandung [[Tunggul Ametung]] yang mati dibunuh [[Ken Arok]].
 
Anusapati juga berhasil mendapatkan keris buatan [[Mpu Gandring]] yang dulu digunakan [[Ken Arok]] untuk membunuh ayahnya. Dengan menggunakan keris itu, pembantu Anusapati yang berasal dari Desa Batil berhasil membunuh [[Ken Arok]] saat sedang makan malam, pada tahun saka 1168 (tahun [[1247]] M). Anusapati ganti membunuh pembantunya tersebut untuk menghilangkan jejak. Kepada semua orang ia mengumumkan bahwa pembantunya telah gila dan mengamuk hingga menewaskan raja.