Bangunkerto, Turi, Sleman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5:
|dati2 =Kabupaten
|nama dati2 =Sleman
|kecamatan =
|nama pemimpin = Irkham Hadi Susanto
|luas = 7.03
|penduduk = 9.040 Jiwa
|kepadatan =-
}}
Baris 14:
'''Bangunkerto''' adalah sebuah [[desa]] yang terletak di kecamatan [[Turi, Sleman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]], [[Indonesia]]. Pada mulanya Desa Bangunkerto merupakan wilayah yang terdiri dari 3 (tiga) Kelurahan yakni : Kelurahan Ganggong, Selobonggo, dan Wonosari. Berdasarkan maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang diterbitkan tahun 1946 mengenai Pemerintahan Kelurahan, maka Kelurahan-Kelurahan tersebut kemudian digabung menjadi satu Desa otonom dengan nama Desa Bangunkerto. Desa Bangunkerto kemudian secara resmi ditetapkan berdasarkan Maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 1948 tentang Perubahan Daerah-Daerah Kelurahan.
Desa Bangunkerto termasuk Desa Budaya yang mempunyai potensi fisik dan non fisik. Situs yang ada di Desa Bangunkerto adalah Situs Ganggong
== Desa Wisata Kampoeng Sedjarah Kelor ==
Di Kampoeng Sedjarah Kelor terdapat bangunan rumah Jawa Kuno (Joglo) yang dibangun tahun 1835. Hingga kini kondisi rumah tersebut masih kokoh dan bagus walaupun belum pernah sekalipun direnovasi. Rumah joglo tersebut dibangun oleh Kromowijoyo yang masih keturunan ke-8 Sultan Hadiwijaya dari Kerajaan Pajang. Kromowijoyo merupakan bekel atau kepala desa di jaman pemerintahan Belanda. Kini rumah tersebut diwarisi oleh Sosro Pranoto generasi ketiga dari Kromowijoyo.
Selain kuno, rumah joglo ini juga bersejarah, karena pernah menjadi markas Tentara Pelajar saat Agresi Militer Belanda II. Selain rumah joglo Desa Wisata Kampoeng Sedjarah Kelor, memiliki berbagai potensi lainnya seperti perkebunan salak, kolam ikan, wisata jelajah sungai bedhog, serta kesenian dan makanan khas Dusun Kelor.
== Lurah Desa : ==
|