Gajah sumatra: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
k Suntingan 125.164.224.60 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Borgxbot
Baris 1:
{{Taxobox
Pada tahun 1945 Sultan Agung Hanyokrokusuma Raja Mataram wafat. Beliau diganti oleh Putranya yang bernama Sultan Amangkurat I yang menduduki Tahta Kerajaan Mataram. Tahun 1646 - 1677 berbeda dengan mendiang ayahnya Sultan Amengkurat I bersifat lemah yang terhadap VOC, bahkan mau bekerja sama dengan kompeni Belanda itu, sehingga menimbulkan perasaan kecewa dari banyak pihak, terutama Kaun Ulama serta daerah – daerah Manca Negara. Disana sini banyak pihak yang berontak. Pada suatu ketika Basah Gondokusuma atau Basah Bibit, yakni kerabat Keraton Mataram berserta Pangeran Nrang Kusumo Patih Mataram diusir oleh Sultan Amangkurat I karena dituduh bersatu dengan pemberontak. Basah Gondokusuma dijatuhi hukuman pengasingan di Semarang di tempat kediaman Kakeknya yang bernama Basah Suryaningat. Sedang Pangeran Nrang kusumo meletakan jabatannya sebagai patih mataram kemudian pergi bertapa ke daerah sebelah timur Gunung Lawu.
| name = Gajah Sumatra
Akhirnya Basah Gondokusumo bersama – sama Basah Suryaningrat pergi kesebelah Timur Gunung Lawu mencari tempat pemukiman yang baru. Disini oleh Ki Ageng Mageti yang cikal bakal daerah ini beliau berdua diberi sebidang tanah untuk bermukim. Setelah mapan Suryaningrat memwisuda cucu beliau yakni Basah Gondokusuma menjadi penguasa di tempat baru ini bergelar”YOSONEGORO” yang kemudian dikenal sebagai Bupati Yosonegara yakni pada tanggal : 12 Oktober 1675, sedang kan tanah baru itu diberi nama”MAGETAN” karena tanah tersebut sebagai jasa pemberian Ki Ageng Mageti.
| image =
| regnum = [[Animal]]ia
| phylum = [[Chordate|Chordata]]
| classis = [[Mammal]]ia
| ordo = [[Proboscidea]]
| familia = [[Elephantidae]]
| genus = ''[[Elephas]]''
| species = ''[[Elephas maximus|E. maximus]]''
| subspecies = '''''E. m. sumatrensis'''''
| trinomial = ''Elephas maximus sumatrensis''
| trinomial_authority = [[Temminck]], 1847
}}
 
'''Gajah Sumatra''' adalah [[subspesies]] dari [[gajah Asia]] yang hanya berhabitat di [[pulau Sumatra]]. Gajah Sumatra berpostur lebih kecil daripada subspesies [[gajah India]]. Populasinya semakin menurun dan menjadi spesies yang sangat terancam. Sekitar 2000 – 2700 ekor gajah Sumatra yang tersisa di alam liar berdasarkan survei tahun 2000. Sebanyak 65% populasi gajah Sumatra lenyap akibat dibunuh manusia dan 30% kemungkinan diracuni manusia. Sekitar 83% habitat gajah Sumatra telah menjadi wilayah perkebunan akibat perambahan yang agresif untuk perkebunan.
 
==Referensi==
* Shoshani J, Eisenberg JF (1982) Elephas maximus. Mammalian Species 182: 1–8. [http://www.science.smith.edu/departments/Biology/VHAYSSEN/msi/pdf/i0076-3519-182-01-0001.pdf Full text]
*[http://www.wwf.or.id/tessonilo/Default.php?ID=808 WWF Indonesia, Mengenal Gajah Sumatera]
*[http://www.geografiana.com/nasional/fisik/gajah-sumatera-diambang-kepunahan Gajah Sumatera Diambang Kepunahan]
*[http://64.203.71.11/kompas-cetak/0505/03/sumbagsel/1725333.htm Gajah Sumatera Tinggal 300 Ekor]
 
{{hewan-stub}}
 
[[Kategori:Gajah|Sumatera]]
[[Kategori:Mamalia Indonesia]]
 
[[bg:Суматренски слон]]
[[en:Sumatran Elephant]]
[[eo:Sumatra elefanto]]
[[es:Elephas maximus sumatrensis]]
[[fi:Sumatrannorsu]]
[[it:Elephas maximus sumatrensis]]
[[nl:Sumatraanse olifant]]
[[zh-yue:蘇門答臘象]]