Mardijkers: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k koja |
k Joan Maetsuycker |
||
Baris 4:
Bangsa Portugis selain sebagai penjajah juga mempunyai misi religius dalam menyebarkan agama Katolik, yang memungkinkan mereka akan berinteraksi sangat dekat dengan penduduk lokal, bahkan tidak ada masalah bagi mereka untuk melakukan perkawinan secara sah dan resmi di bawah gereja. Hal inilah yang mendorong terjadinya proses akulturasi budaya dengan para penduduk lokal, seperti halnya para keturunan Portugis yang ada di benua [[Amerika Selatan]]. Mereka terlahir sebagai "Mardijkers" atau Portugis Hitam, dengan memakai nama belakang atau marga Portugis dari pihak ayah mereka.
Setelah beberapa tahun lamanya mereka menetap di Batavia dengan status sebagai tawanan perang, lalu tahun 1661 pada masa [[Gubernur Jenderal]] [[Joan
Di tempat yang baru ini, secara kuantitas masyarakat Tugu berkembang pesat, walaupun pada tahun [[1700]] banyak dari mereka yang meninggal, akibat terserang wabah penyakit. Hal ini dibuktikan dengan data sensus pada tahun [[1735]], jumlah mereka hanya sekitar 134 jiwa.
|