Persediaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tyagita (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tyagita (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
* Biaya pemesanan, berhubungan dengan kegiatan pembelian dan pemesanan barang. Biaya pemesanan juga terkait dengan biaya pemeliharaan sistem yang dibutuhkan untuk dapat mengikuti jalannya pesanan.
* Biaya yang timbul akibat kekurangan persediaan. Biaya ini terjadi akibat stok dari suatu ''item'' kosong dan pesanan untuk ''item'' tersebut harus menunggu sampai tiba kembali. Hal ini akan menimbulkan pertukaran (''trade-off'') antara biaya untuk memenuhi permintaan dengan biaya yang timbul akibat kekurangan stok yang terkadang tidak seimbang.{{Sfn|Assauri|2019|p=229}}
 
== Pengendalian persediaan ==
[[Manajemen]] memiliki dua fungsi dalam persediaan. Fungsi yang pertama adalah untuk membangun suatu [[sistem]] supaya jalannya alur ''item'' dalam persediaan dapat terjaga. Fungsi kedua adalah untuk membuat keputusan mengenai berapa banyak jumlah yang dipesan dan kapan diadakannya pesanan. Keputusan-keputusan tersebut dapat berjalan dengan baik apabila manajmen persediaan melakukan beberapa hal didalamnya, yaitu membuat suatu sistem untuk menjaga jalannya alur persediaan yang ada di tangan dan yang ada dalam pesanan, menyusun peramalan yang dapat dipercaya atas permntaan yang mencakup adanya indikasi kemungkinan kesalahan peramalan, melakukan estimasi atas biaya penanganan persediaan, dan melakukan pengklasifikasian ''item''-''item'' persediaan.{{Sfn|Assauri|2016|p=235}}
 
Dua faktor utama yang perlu diperhatikan dalam [[manajemen persediaan]], yaitu bagaiamana ''item'' persediaan diklasifikasikan dengan menggunakan metode [[analsis ABC]], dan kedua adalah bagaimana pencatatan persediaan dapat akurat dan terpelihara. Analisis ABC merupakan metode [[analisis]] nilai persediaan yang membagi persediaan atas tiga klasifikasi atas dasar jumlah volume atau nilai [[rupiah]] yang tertanam.{{Sfn|Assauri|2016|p=236}}
 
=== Analisis ABC ===
Klasifikasi pada analisis ABC diperkenalkan oleh HF Dickie pada tahun 1950-an. Klasifikasi ABC merupakan aplikasi persediaan yang menggunakan [[Prinsip Pareto|prinsip pareto]]. Idenya adalah untuk memfokuskan pengendalian persediaan kepada ''item'' (jenis) persediaan yang bernilai tinggi (''critical'') ketimbang yang bernilai rendah (''trivial''). Dengan mengetahui pembagian klasifikasi tersebut, dapat diketahui ''item'' persediaan tertentu yang harus mendapat perhatian lebih serius dibanding item yang lain.{{Sfn|Herdjanto|2009|p=227}}
 
Pengukuran yang dilakukan dalam analisis ABC adalah nilai permintaan tahunan dari setiap ''item'' persediaan dikalikan dengan biaya perunitnya. ''Item-item'' dari kelas A adalah item yang nilai rupiah per tahunnya memiliki nilai-nilai yang tinggi. Item-item dalam kelas A merupakan 15% dari total ''item'' seluruh persediaan yang memiliki nilai rupiah mencapai 70 hingga 80% dari total nilai rupiah terhadap seluruh nilai penggunaan. Sementara kelas B mencakup 30% dari jumlah ''item'' persediaan yang besar nilai rupiahnya mencapai 15 hingga 25% dari seluruh total nilai persediaan. Sedangkan kelas C hanya mencapai 5% dari total nilai rupiah seluruh ''item'' persediaan pertahun dengan ''item'' persediaan mencapai 55% dari total ''item'' persediaan.{{Sfn|Assauri|2016|p=236}}
 
== Referensi ==