Tuty Alawiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Maqi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Tuty Alawiyah''' ({{lahirmati|Jakarta|30|3|1942}} adalah [[Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia|Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan]] pada tahun 1998 hingga tahun 1999 pada Kabinet [[Kabinet Pembangunan VII]] dan [[Kabinet Reformasi Pembangunan]]. Lulusan dari [[Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah|IAIN Syarif Hidayatullah]], [[Ciputat]] [[Tangerang]] ini pernah menjabat sebagai anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] dari tahun 1992 hingga 2004 dari Utusan Golongan.
{{rapikan}}
 
{{kotak mulai}}
== Biodata ==
{{kotak suksesi|jabatan=[[Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia|Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan]]|pendahulu=[[Mien Sugandhi]]|tahun=1998–1999|pengganti=[[Khofifah Indar Parawangsa]]}}
{{kotak selesai}}
 
{{indo-bio-stub}}
{{DEFAULTSORT:Alawiyah, Tuty}}
 
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh ICMI]]
 
<!-- == Biodata ==
* Nama : DR. H. Tutty Alawiyah A.S
* Lahir : [[Jakarta]], [[30 Maret]] [[1942]]
Baris 128 ⟶ 138:
 
== Lahir untuk Berdakwah ==
{{rapikan}}
{{taknetral}}
Tutty Alawiyah dilahirkan untuk berdakwah. Sebutan ini tidaklah berlebihan bila ditelusuri jejak langkah hidupnya. Semenjak usia 9 tahun, Tutty sudah berdakwah menyiarkan agama Islam. Di bawah naungan Yayasan Perguruan As-Syafi’iyah yang didirikan tahun 1933 oleh ayahnya, Tutty membangun Pesantren Putra-Putri dan Yatim, Pesantren Tinggi Darul Agama, Sekolah Tinggi Wiraswasta, serta Universitas Islam Syafi’iyah. Dalam dunia politik, ia juga punya nama. Juga pernah mengikuti pencalonan presiden lewat konvensi [[Partai Golkar]].
 
Baris 198 ⟶ 206:
Hingga kini, Tutty masih terus berkarya meneruskan pesan ayahnya agar ia hidup berguna bagi masyarakat, kaum duafa dan wanita, terjun dalam bidang dakwah, sosial dan pendidikan. Karena perhatiannya yang besar terhadap kaum perempuan, berbagai dukungan dan simpati masih terus berdatangan. Itu terbukti dari dukungan sekitar 600 anggota majelis taklim se-Jabotabek menggelar aksi di DPRD DKI Jakarta menuntut agar Tutty – yang diajukan oleh Fraksi Golkar – bisa menduduki kursi Gubernur DKI periode 2002-2007.
 
Terakhir, April 2003 yang lalu, Tutty sebagai Ketua International Moslem Women Union (IMWU) untuk Indonesia menggelar kongres organisasi internasional ini di Jakarta. Kongres yang melibatkan wakil perempuan dari 87 negara ini membahas isu seputar pemberdayaan wanita dan peran wanita dalam perdamaian dunia. -->
 
{{DEFAULTSORT:Alawiyah, Tuty}}
 
[[Kategori:Kelahiran 1942]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh ICMI]]