H.B. Saanin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Penghargaan: Foto yang dijepret dari atas motor yang melaju.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
→‎Karier: Baru ingat
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 8:
Setelah lulus, pada 1 Desember 1945, Hasan Basri bekerja di [[Lembaga Eijkman|Laboratorium Eijkman]] Jakarta. Saat [[Revolusi Nasional Indonesia]], pada 4 Februari 1948, ia bekerja di Tugas Transfusi Darah [[Palang Merah Indonesia]] (PMI) Sumatra Barat. Ia sempat mengambil kuliah Tk C II Fakultas Hukum, Balai Pengajaran Tinggi Jakarta pada 1948.<ref name=sampulbuku/>
 
Hasan Basri lama berkarier di rumah sakit. Ia pernah menjabat Kepala [[Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Achmad Mochtar|Rumah Sakit Umum (RSU) [[Bukittinggi]] (1948–1949). Karena [[Agresi Militer Belanda I]], pada 21 Januari 1947 pasien Koloni Orang Sakit Djiwa (KOSD) Ulu Gadut Padang diungsikan dan bergabung ke RSU Sawahlunto yang saat itu dipimpin Hasan Basri. KOSD kemudian bernama Rumah Perawatan Sakit Djiwa (RPSD) Sawahlunto.<ref name=rsj/> Pada 1949 hingga 1957, ia juga bekerja menjadi Dokter [[Kabupaten Sijunjung|Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung]], Kepala Sekolah Juru Rawat Sawahlunto, dan Dokter [[Tambang Batu Bara Ombilin]] [[Sawahlunto]]. Pada 1954,<ref name=sampulbuku/> Hasan Basri memimpin pembangunan ulang dan pemugaran bangunan rumah sakit yang rusak dan pemindahan kembali pasien ke Padang.<ref name=rsj/>
 
Pada 1957, Hasan Basri menjabat Pengawas Kepala Jawatan Kesehatan Provinsi [[Sumatera Tengah]] di Padang.<ref name=tempo/><ref name=sampulbuku/> Pada 1959 hingga 1961, ia dimutasi sebagai Dokter di Rumah Sakit Umum Rancabadak [[Bandung]] (kini [[Rumah Sakit Hasan Sadikin|Rumah Sakit Umum Hasan Sadikin]]). Sejak 1961 hingga 1981, ia diangkat sebagai Direktur RSJ Bandung dan Cimahi (Cisarua) serta Kepala Bagian Penyakit Jiwa Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung.<ref name=sampulbuku/> Ia memimpin rumah sakit selama total 28 tahun.<ref name=denny/>