Divestasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Maulana.AN (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Maulana.AN (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Sedang dikembangkan}}
 
Dalam [[finansial]] dan [[ekonomi]], '''divestasi''' adalah pengurangan beberapa jenis [[aset]] baik dalam bentuk finansial atau barang, dapat pula disebut penjualan dari [[bisnis]] yang dimiliki oleh perusahaan sebagai upaya pemilik perusahaan untuk menjual aset atau sebuah divisi kerjanya kepada pihak lain yang mampu memberikan harga penawaran paling tinggi.<ref>{{Cite journal|last=Asikin|first=Zainal|date=2013-04-20|title=Divestasi Saham Dalam Perspektif Keadilan (PT. NNT di Nusa Tenggara Barat|url=https://jurnalius.ac.id/ojs/index.php/jurnalIUS/article/view/231|journal=Jurnal IUS Kajian Hukum dan Keadilan|language=id|publisher=Program Studi Magister Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Univesitas Mataram|volume=1|issue=1|pages=172|doi=10.12345/ius.v1i1.231|issn=2477-815X}}</ref> Ini adalah kebalikan dari [[investasi]] pada aset yang baru.
 
Baris 24 ⟶ 22:
 
== Contoh kasus ==
Contoh kasus divestasi di Indonesia dapat dilihat pada perusahaan [[Badan usaha milik negara|BUMN]] [[Inalum]] dengan PT. Vale Indonesia (PTVI). PTVI mendivestasikan 20 persen% sahamnya ke Inalum. Divestasi 20 persen% saham PTVI merupakan kewajiban dari amandemen Kontrak Karya (KK) pada tahun 2014 antara PTVI dan pemerintah yang harus dilaksanakan lima tahun setelah amandemen tersebut. Kontrak karya PTVI akan berakhir pada akhir 2025 dan dapat diubah atau diperpanjang menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) sesuai peraturan perundang-undangan.<ref>{{Cite web|last=Friana|first=Hendra|date=21 Januari 2020|title=MIND ID Sudah Sepakati Harga Divestasi 20% Saham Vale|url=https://tirto.id/mind-id-sudah-sepakati-harga-divestasi-20-saham-vale-et6F|website=tirto.id|language=id|access-date=21 November 2021}}</ref>
 
Selain itu, kasus divestasi dapat ditemui pula pada divestasi PT. Freeport Indonesia dengan Inalum. Inalum kini memegang 51,23 persen% saham Freeport. Kepemilikan 51.23 persensaham tersebut nantinya akan terdiri dari 41.23 persen% untuk Inalum dan 10 persen% untuk Pemerintah Daerah Papua. Saham Pemerintah Daerah Papua akan dikelola oleh perusahaan khusus PT Indonesia Papua Metal dan Mineral (IPPM) yang 60 persen% sahamnya akan dimiliki oleh Inalum dan 40 persen% oleh BUMD Papua.<ref>{{Cite web|last=Martin Pratama|first=Akhdi|date=21 Desember 2018|title=Resmi, Indonesia Kuasai 51 Persen Saham Freeport|url=https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/21/181353426/resmi-indonesia-kuasai-51-persen-saham-freeport|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=21 November 2021}}</ref> Sementara itu, untuk mendapatkan 51,23% saham tersebut memerlukan dana sebesar 54 triliun rupiah. Untuk mendapatkan saham tersebut, Inalum menerbitkan surat utang global sebanyak US$ 4 miliar. Dimana, sebanyak US$ 3,85 miliar digunakan untuk membeli saham dan US$ 150 juta untuk refinancing.<ref>{{Cite web|last=Afriyadi|first=Achmad Dwi|date=21 Desember 2018|title=Sumber Duit Inalum untuk Beli Saham Freeport Rp 54 T|url=https://finance.detik.com/energi/d-4353606/sumber-duit-inalum-untuk-beli-saham-freeport-rp-54-t|website=detikfinance|language=id|access-date=21 November 2021}}</ref> Selain divestasi saham sebesar 51%, Freeport juga berkomitmen untuk membangun smelter dalam 5 tahun ke depan hingga Januari 2022 atau 5 tahun sejak Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) diterbitkan.<ref>{{Cite journal|last=Yoesry|first=Erni|date=2019-04-04|title=Divestasi PT Freeport Indonesia|url=http://jhp.ui.ac.id/index.php/home/article/view/1915|journal=Jurnal Hukum & Pembangunan|publisher=Fakultas Hukum, Universitas Indonesia|volume=49|issue=1|page=172|pages=153–179|doi=10.21143/jhp.vol49.no1.1915|issn=2503-1465}}</ref>
 
== Metode divestasi ==