'''Kasus Al Maidah 51''' adalah kasus yang terkenal di Indonesia yang melibatkan Gubernur [[DKI Jakarta]] [[Basuki Tjahaja Purnama]] (atau dikenal sebagai [[Ahok]]) setelah pidato kontroversial di [[Pulau Pramuka]], [[Kepulauan Seribu]] pada September 2016 yang dengan cepat menyebar melalui channelkanal YouTube Pemprov DKI dan media sosial.<ref>http://news.detik.com/berita/d-3315203/soal-al-maidah-51-ahok-saya-tak-berniat-melecehkan-ayat-suci-alquran</ref>
Pernyataan Ahok bahwa orang Indonesia tidak boleh dibohongi oleh orang-orang yang menggunakan Surat[[Surah Al-MaidahMa'idah]] ayat 51 supaya tidak memilih non-Muslim sebagai pemimpin mereka seketika menimbulkan kontroversi luas terutama bagi kalangan masyarakat Muslim di Indonesia.<ref>{{cite news|url=http://www.newenglishreview.org/custpage.cfm/frm/184618/sec_id/184618 |title= Violent Protests in Indonesia Blow an Ill Will for Religious Tolerance|author=[[Mark Durie|Durie, Mark]]|date=November 2016|work=New English Review|accessdate=18 November 2016}}</ref><ref>{{cite news|url=http://www.thenational.ae/world/southeast-asia/blasphemy-probe-rocks-indonesias-secular-foundations#full |title=Blasphemy probe rocks Indonesia’s secular foundations |author=McBeth, John|date=8 November 2016|work=The National|accessdate=18 November 2016}}</ref> Pernyataan kontroversial ini melatarbelakangi dua aksi protes massa besar-besaran terhadap Ahok yakni [[Aksi 4 November]] dan [[Aksi 2 Desember]] (212) 2016 untuk menuntut penahanannya atas tuduhan menista dan menghujat [[Al-QuranQur'an]]. Istilah "Penistapenista Agamaagama" pun menjadi populer sejak kasus ini menjadi viral di publik.<ref>https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170607190758-20-220158/penjara-ahok-dan-aliran-sampai-jauh-pemburu-penista-agama</ref>
