Jenny Rachman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 50:
 
'''Jenny Rosjeni Rachman''' ([[EYD]]: '''Yenny Rosyeni Rachman''', {{lahirmati||18|1|1959}}) adalah seorang pemeran dan politikus Indonesia keturunan [[Suku Aceh|Aceh]], [[Suku Madura|Madura]] dan [[Tionghoa]].
Karirnya membentang lebih dari empat dekade, mencapai puncak popularitasnya pada pertengahan 1970-an hingga pertengahan 1980-an,. iaIa dikenal karena memerankan karakter yang tangguh dan mudah berubah dalam berbagai genre dan mencapai kesuksesan dengan peran yang lebih kompleks dan menantang. Dengan karir yang luas dalam film sejak masa remajanya, ia dianggap sebagai salah satu aktris terbaik di generasinya dan salah satu tokoh layar paling berpengaruh dalam sejarah sinematik.
 
Bersama [[Doris Callebaut]], [[Roy Marten]], [[Robby Sugara]] dan [[Yati Octavia]], ia masuk dalam kasta keaktoran berjuluk ''The Big Five''. Istilah tersebut muncul pada tahun 1970-an, ketika perfilman Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat dan menggairahkan dari segi ekonomi dan sosial budaya. ''The Big Five'' mengacu pada 5 aktor dan aktris Indonesia yang mendapat bayaran lebih dari rata-rata aktor lain saat itu, era ini juga merupakan era keemasan perfilman nasional karena banyaknya film yang diproduksi dan penampilan para aktor yang mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat.
Penampilannya dalam ''[[Binalnya Anak Muda]]'' (1978), ''[[Kabut Sutra Ungu]]'' (1979), ''[[Gadis Marathon]]'' (1981), ''[[Budak Nafsu]]'' (1983) dan ''[[Doea Tanda Mata]]'' (1985) mendapat pujian kritis dan membuatnya mendapatkan nominasi Piala Citra [[Festival Film Indonesia]] sebagai Aktris Terbaik. Ia memenangkan dua di antaranya, untuk perannya sebagai janda yang ditinggalkan suaminya dalam film ''[[Kabut Sutra Ungu]]'' (1979) dan atas perannya sebagai gadis desa yang berjuang meraih mimpinya dalam film ''[[Gadis Marathon]]'' (1981).
 
Penampilannya dalam ''[[Binalnya Anak Muda]]'' (1978), ''[[Kabut Sutra Ungu]]'' (1979), ''[[Gadis Marathon]]'' (1981), ''[[Budak Nafsu]]'' (1983) dan ''[[Doea Tanda Mata]]'' (1985) mendapat pujian kritis dan membuatnya mendapatkan nominasi Piala Citra [[Festival Film Indonesia]], semuanya sebagai Aktris Terbaik. Ia memenangkan dua di antaranya, untuk perannya sebagai jandaistri yang ditinggalkanbertahan hidup setelah suaminya meninggal dalam filmkecelakaan pesawat di ''[[Kabut Sutra Ungu]]'' (1979) dan atas perannya sebagai gadis desa yang berjuang meraihmencapai mimpinya dalammenjadi filmpelari di ''[[Gadis Marathon]]'' (1981).
 
== Karier ==