Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sukrisman (bicara | kontrib)
k Merubah URL website bandara: https://soekarnohatta-airport.co.id/. menggunakan HTTPS and tanpa www, karena menyebabkan error in webbrowser.
Newgabrielmiolo77W (bicara | kontrib)
Perapihan artikel bandara Soetta sesuai kondisi saat ini
Baris 67:
Bandara ini mulai beroperasi pada tanggal [[1 Mei]] [[1985]], menggantikan [[Bandar Udara Kemayoran]] (penerbangan domestik) di [[Jakarta Pusat]], dan [[Halim Perdanakusuma]] di [[Jakarta Timur]]. [[Bandar Udara Kemayoran]] telah ditutup, sementara [[Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma]] masih beroperasi, melayani penerbangan charter dan militer. Terminal 2 dibuka pada tanggal [[11 Mei]] [[1992]].
 
Soekarno-Hatta memiliki luas 18 km², memiliki 23 landasan paralel yang dipisahkan oleh 2 ''taxiway'' sepanjang 2,4 km. Terdapat duatiga bangunan terminal utama: Terminal 1 untuk semua penerbangan domestik kecuali[[Lion Air]], Terminal 2 untuk semua penerbangan yangdomestik dioperasikankecuali olehpenerbangan Lion Air, [[Garuda Indonesia]], dan TerminalCitilink 2Indonesia melayani semuaserta penerbangan internasional kecualimaskapai berbiaya rendah. Terminal 3 adalah terminal khusus penerbangan domestik dan internasional untuk [[Garuda Indonesia]] dan [[Citilink|Citilink Indonesia]], serta seluruh penerbangan internasional layanan penuh lainnya.
 
Terminal 1 adalah terminal pertama yang dibangun, selesai pada tahun 1985. Terletak di sisi selatan bandara, di seberang Terminal 2. Terminal 1 memiliki 3 sub-terminal, masing-masing dilengkapi dengan 25 loket check-in, 5 loket bagasi dan 7 Gerbang. Ini memiliki kapasitas untuk menangani 9 juta penumpang per tahun.
Setiap bangunan terminal dibagi menjadi 3 ''concourse''. Terminal 1A, 1B, dan 1C. digunakan (kebanyakan) untuk penerbangan domestik oleh maskapai lokal. Saat ini Terminal 1A1 melayanisedang penerbanganditutup olehsehubungan dengan operasi minimum bandara dikarenakan [[LionPandemi AirCovid-19 di Indonesia|pandemi COVID-19 di Indonesia]] (Kecualiserta Sumatraadanya danrevitalisasi Bali),besar-besaran Dandi [[Wingsterminal Air]]ini<ref>{{Cite web|title=https://www.liputan6.com/bisnis/read/4486643/revitalisasi-selesai-terminal-1-bandara-soetta-siap-sambut-arus-mudik-2021|url=Liputan Terminal6|website=Liputan 1B6|access-date=15 melayaniSeptember penerbangan2021}}</ref>, [[Liondan Air]]nantinya (Khusussetelah Sumatrarevitalisasi Dantersebut Bali). Sedangkanselesai, terminal 1Cini melayanihanya penerbangandiperuntukkan olehuntuk [[Batikmaskapai Lion Air]] Domestik dan [[Citilink]] Domestiksaja.
Gerbang di Terminal 1 memiliki awalan A, B Dan C. Gerbangnya adalah A1-A7, B1-B7 dan C1-C7.
Dalam rencana baru, Terminal 1 akan memiliki kapasitas meningkat menjadi 18 juta penumpang per tahun
 
Terminal 2D dan 2E digunakan untuk melayani semua penerbangan domestik dan penerbangan internasional kecualioleh Garudamaskapai Indonesiaberbiaya rendah ''(low-cost carrier)''. Terminal 2D untuksaat semuaini maskapaidiperuntukkan asinguntuk yangmaskapai dilayaniLion olehAir, PT[[NAM JasaAir]], Angkasa[[Sriwijaya Semesta,Air]] salahdan satu[[Super kruAir daratJet]] bandara.sedangkan Terminal 2E saat ini diperuntukkan untuk maskapai [[Batik Air]], sebagian penerbangan Lion Air, dan 2F[[Indonesia AirAsia]] untuk penerbangan domestik. Terminal 2F saat ini berubah fungsi menjadi terminal internasional untukkhusus maskapai lokal.berbiaya rendah/LCCT (low-cost carrier terminal)
 
Terminal 3 Pier 1 selesai dibangun pada tanggal [[15 April]] [[2009]] sementara keseluruhan bangunan Terminal 3 rampung pada 01 Mei 2017. Terminal 3 ini akanpernah dipergunakan sementara oleh Maskapaimaskapai penerbangan berbiaya murah. Saat ini ada 2 Maskapai penerbangan yang menggunakan Terminal 3 yaitu [[Indonesia AirAsia]] dan [[Mandala Airlines]]. Dan direncanakan dapat didaratimelayani pesawat model [[Airbus A380]]. SHIAdengan melakukandisiapkannya gerbang khusus pada ''gate'' 8-10. Adapun pendaratan perdana pesawat [[A380]] (SQ-232) di bandara ini terjadi pada tanggal [[4 Mei]] [[2012]] walaupun status pendaratan sendiri adalah ''divert landing''. KetikaSaat penyelesaianini Terminal 3 telah dibukaberoperasi penuh, dan seluruh penerbangan [[Garuda Indonesia]], akanCitilink berpindahIndonesia kedan Terminalseluruh 3penerbangan daninternasional maskapai''full-service'' penggunatelah lamaberpindah akanke kembaliTerminal tempat semula3.
 
Bandar udara ini dirancang oleh arsitek Prancis [[Paul Andreu]], yang juga merancang [[Bandar Udara Charles de Gaulle]] di Paris, Prancis. Salah satu karakteristik besar bandara ini adalah gaya arsitektur lokalnya, dan kebun tropis di antara ''lounge'' tempat tunggu.
Baris 239:
=== Terminal 1 ===
{{Main|Terminal 1 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta}}
Terminal 1 adalah terminal pertama dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang mengoperasikan penerbangan domestik kecuali [[GarudaLion IndonesiaAir]] karena mereka mengoperasikan penerbangan domestik di Terminal 2. Terminal ini selesai pada tanggal:<br />{{Start date and age|1985|05|01|}}<br />dan terletak sebelah selatan bandara, di seberang Terminal 2. Terminal ini memiliki 3 sub-terminal. Setiap sub-terminal memiliki 25 gerai lapor-masuk, 5 pengambilan bagasi, dan 7 gerbang. Gerbang di Terminal 1 memiliki awalan huruf '''''A''''', '''''B''''', dan '''''C'''''. Gerbangnya adalah ''<big>A1</big>''-''<big>A7</big>'', ''<big>B1</big>''-''<big>B7</big>'', dan ''<big>C1</big>''-''<big>C7</big>''. Saat ini Terminal 1 memiliki kapasitas sebesar 9 juta penumpang per tahun dan akan dikembangkan menjadi 18 juta penumpang per tahun.
 
=== Terminal 2 ===
{{Main|Terminal 2 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta}}
Terminal yang selesai pada tanggal<br />{{Start date and age|1992|05|11}}<br />terletak di sisi utara bandara, berseberangan dengan Terminal 1. Terminal 2 memiliki 3 sub-terminal, masing-masing dilengkapi dengan 25 gerai lapor-masuk, 5 pengambilan bagasi (8 unit di subterminal D dan E), dan 7 gerbang. Gerbang di Terminal 2 memiliki awalan huruf '''''D''''', '''''E''''', dan '''''F'''''. Gerbangnya adalah ''<big>D1</big>''-''<big>D7</big>'', ''<big>E1</big>''-''<big>E7</big>'', dan ''<big>F1</big>''-''<big>F7</big>''. Saat ini Terminal 2 memiliki kapasitas sebesar 9 juta penumpang per tahun dan akan dikembangkan menjadi 19 juta penumpang per tahun. Terminal ini awalnya melayani seluruh penerbangan internasional dan penerbangan domestik Garuda Indonesia, akan tetapi saat ini Terminal 2 hanya melayani penerbangan domestik kecuali yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia, Citilink Indonesia dan penerbangan internasional maskapai berbiaya rendah.
 
Pada [[28 November]] 2011, Garuda Indonesia dan Angkasa Pura II membuat nota kesepahaman tentang pengelolaan Terminal 2E dan 2F, yang akan hanya digunakan oleh Garuda Indonesia untuk mengantisipasi ''ASEAN Open Sky Policy'' pada tahun 2015. Terminal 2E akan digunakan untuk perjalanan internasional dan Terminal 2F untuk penerbangan domestik. Garuda Indonesia mengatakan bahwa ia akan berbagi menggunakan Terminal Internasional-nya dengan anggota ''[[SkyTeam]]'' lainnya ketika Garuda Indonesia efektif bergabung pada tahun 2014. Prediksi waktu transfer domestik adalah 30 menit untuk domestik dan tidak lebih dari 45 menit untuk penumpang internasional. Saat ini ''Sky Team'' memiliki 1219 anggota, tetapi tidak semua dari mereka telah terbang ke Indonesia.
 
=== Terminal 3 ===
Baris 253:
Terminal 3 telah resmi dibuka untuk penerbangan internasional pada tanggal [[15 November]] 2011 ketika [[Indonesia AirAsia]] mulai menggunakan Terminal 3, karena itu ini telah menjadi basis baru untuk penerbangan internasional bersama-sama dengan penerbangan AirAsia domestik dan internasional. Transfer antar Terminal akan diminimalkan. [[Lion Air]] memulai menggunakan Terminal 3 ini terhitung sejak tanggal [[30 Maret]] 2012, sejumlah rute yang akan dilayani dari Terminal 3 oleh [[Lion Air]] yaitu Jakarta menuju [[Denpasar]], [[Bima]], [[Tambolaka]], Maumere, Ende, dan Labuan Bajo. perpindahan sebagian penerbangan tersebut disebabkan adanya permintaan dari penumpang [[Lion Air]]. Sementara, [[PT Angkasa Pura II]] (Persero) selaku pemilik sarana bandara, akhirnya mengizinkan Lion Air menempati Terminal 3. Pada tanggal 9 Agustus 2016 pukul 00.00 Terminal 3 Ultimate dibuka. Seluruh penerbangan [[Garuda Indonesia]] baik Keberangkatan maupun Kedatangan Domestik dipindah operasionalnya dari Terminal 2 ke Terminal 3.
 
Terminal 3 dilengkapi dengan BHS level 5 untuk mendeteksi bom, sebuah Airport Security System (ASS) yang dapat mengendalikan hingga 600 CCTV untuk mendeteksi wajah-wajah yang tersedia di register keamanan, Intelligence Building Management System (IBMS) yang dapat mengendalikan penggunaan Air dan listrik (ecogreen), sistem air hujan untuk menghasilkan air bersih dari hujan, sistem air daur ulang untuk menghasilkan air toilet dari air toilet bekas, dan kontrol teknologi iluminasi untuk menerangi terminal tergantung pada cuaca di sekitar terminal. Terminal 3 akansaat bisaini dapat melayani 60 pesawat, daridan 40mulai pesawat23 saatJuli ini2020, Citilink Indonesia resmi memindahkan operasional penerbangannya ke Terminal 3.
 
=== Terminal 4 ===