Lokomotif CC200: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 53:
=== Awal Beroperasi (1953-1985) ===
[[Berkas:PTKACC200_(200_15_C).jpg|jmpl|kiri|CC 200 15 langsir di depo lokomotif Cirebon pada tahun 2003. Saat itu, CC 200 15 telah selesai dipreservasi.]]
Setelah Perang Kemerdekaan usai tahun 1949, kondisi perkeretaapian Indonesia rusak. Untuk memperbarui sarana KA yang sudah tua dan rusak akibat perang, maka [[Djawatan Kereta Api Republik Indonesia|DKA]] memesan sarana KA yang baru, berikut berbagai jenis lokomotif [[diesel]], lokomotif [[uap]], kereta penumpang dan gerbong barang. Rencana pengoperasian lokomotif diesel sudah ada sejak zaman [[Staatsspoorwegen]], diwacanakan dan disebut-sebut dalam laporan tahunan [[Staatsspoorwegen]] tahun 1930. Namun, wacana ini gagal karena [[Belanda]] saat itu sedang dilanda [[Perang Dunia II]].
 
Pada awal 1950, melalui berbagai pertimbangan, pengadaan lokomotif uap perlahan mulai dihentikan pemerintah. Kehadiran lokomotif bertenaga diesel yang lebih ramah lingkungan, ekonomis, dan modern menjadi salah satu penyebabnya. DKA kemudian mengajukan permohonan pengadaan lokomotif diesel, yang kelak disetujui oleh [[Presiden]] [[Soekarno]]. Pada tahap awal modernisasi lokomotif, pemerintah memesan sebanyak 27 lokomotif diesel elektrik, kelak bernomorseri CC200, kepada pabrikan lokomotif [[General Electric]] (GE) di Amerika Serikat.<ref name="1">{{Citebook|title=Sejarah Perkeretaapian Indonesia Dulu, Kini, dan Mendatang|first1=Hadi M.|last1=Djuraid|first2=Wahyu|last2=Utomo|author3=Razif|first4=Andi|last4=Panca|edition=Cet. 1|year=November 2020|publisher=Balai Pustaka|ISBN=978-602-260-256-9|page=100}}</ref>
CC 200 adalah salah satu contoh. Rencana pengoperasian lokomotif diesel sudah ada sejak zaman [[Staatsspoorwegen]], diwacanakan dan disebut-sebut dalam laporan tahunan [[Staatsspoorwegen]] tahun 1930. Namun wacana ini gagal karena [[Belanda]] saat itu sedang dilanda [[Perang Dunia II]].
 
Lokomotif CC 200 adalah salah satu contoh hasil modernisasi sarana perkeretaapian yang berhasil diwujudkan. Menindaklanjuti hal tersebut, pemerintah Indonesia bekerjasama dengan pabrikan lokomotif (GE) untuk mengadakan pelatihan teknis lokomotif diesel selama enam bulan terhadap para sarjana muda perwakilan pemerintah dengan dibimbing para teknisi GE. Pelatihan ini bertujuan untuk mengisi ketiadaan pegawai yang berpengalaman merawat lokomotif diesel.<ref name="1"/>
Setelah perang usai, disusunlah rencana modernisasi perkeretaapian [[Indonesia]] yang mencakup pembelian 100 unit lokomotif uap [[D52|D 52]] dan 27 unit lokomotif diesel CC 200.
 
Pada 1953, lokomotif diesel CC 200 tiba di Indonesia. Karena tekanan gandar jalan rel di [[Indonesia]] saat itu maksimal 12 ton maka CC 200 yang memiliki berat 96 ton terlalu berat apabila hanya memiliki susunan Co'Co' atau 2 gandar penggerak 3 roda. Maka ditambahkanlah gandar tambahan sehingga susunannya menjadi Co'2'Co' atau 2 gandar penggerak 3 roda dan satu gandar tak berpenggerak dengan dua roda. Susunan ini unik karena hanya di Indonesia lokomotif ini dimodifikasi gandarnya untuk mengakali tekanan gandar yang besar. Lokomotif ini pun langsung menggunakan livery khas [[Djawatan Kereta Api Republik Indonesia|DKA]], [[Perusahaan Negara Kereta Api|PNKA]], dan [[Perusahaan Jawatan Kereta Api|PJKA]], yaitu kuning-hijau dengan logo roda terbang yang sudah berlaku sejak 1953 hingga 1988.
Baris 64:
 
Sepanjang kariernya dari tahun 1950-an sampai 80-an, CC 200 menarik semua kereta, baik itu penumpang maupun barang. Kariernya pun makin lama makin tergeser oleh lokomotif yang lebih baru, seperti [[CC201|CC 201]] yang lebih ringan dan bertenaga. Sejak itu pula, lokomotif CC 200 mulai dialokasikan di Depo Lokomotif Cirebon, dan kondisinya mulai menurun.
 
 
=== Akhir beroperasi (1986-2000) ===