Gedung Merdeka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 13:
Pada masa pendudukan [[Jepang]] gedung ini dinamakan Dai Toa Kaman dengan fungsinya sebagai pusat kebudayaan.
 
Pada masa proklamasi kemerdekaan [[Republik Indonesia]] pada tanggal [[17 agustusAgustus]] [[1945]] gedung ini digunakan sebagai markas pemuda Indonesia guna menghadapi tentara Jepang yang pada waktu itu enggan menyerahkan kekuasaannya kepada Indonesia.
 
Setelah pemerintahan Indonesia mulai terbentuk (1946 - 1950) yang ditandai oleh adanya pemerintahan Haminte Bandung, Negara Pasundan, dan Recomba Jawa Barat, Gedung Concordia dipergunakan lagi sebagai gedung pertemuan umum. disini biasa diselenggarakan pertunjukan kesenian, pesta, restoran, dan pertemuan umum lainnya.
Baris 29:
Pada tahun [[1965]] di Gedung Merdeka dilangsungkan Konferensi Islam Asia Afrika. Pada tahun 1971 kegiatan MPRS di Gedung Merdeka seluruhnya dialihkan ke [[Jakarta]] . Setelah meletus pemberontakan [[G30S/ PKI]], Gedung Merdeka dikuasai oleh instansi militer dan sebagian dari gedung tersebut dijadikan sebagai tempat tahanan politik [[G30S/ PKI]]. Pada bulan Juli [[1966]], pemeliharaan Gedung Merdeka diserahkan oleh pemerintah pusat kepada Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi [[Jawa Barat]], yang selanjutnya oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat diserahkan lagi pelaksanaannya kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Bandung. Tiga tahun kemudian, tanggal 6 Juli [[1968]], pimpinan [[MPRS]] di Jakarta mengubah surat keputusan mengenai Gedung Merdeka (bekas Gedung MPRS) dengan ketentuan bahwa yang diserahkan adalah bangunan induknya, sedangkan bangunan-bangunan lainnya yang terletak di bagian belakang Gedung Merdeka masih tetap menjadi tanggung jawab MPRS.
 
Pada Maret 1980 Gedung ini kembali dipercayakan menjadi tempat peringatan Konferensi Asia Afrika yang ke-25 dan pada Puncak peringatannya diresmikan [[Museum Konferensi Asia Afrika]] oleh [[Soeharto]], Presiden [[Republik Indonesia]] - 2.
 
{{bangunan-stub}}