Cara penanganan yang baik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidakpelupa (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Dinsoa (bicara | kontrib)
menambah pranala
Baris 2:
{{copyedit}}
{{pindah ke}}
'''''Good Handling Practices'' (GHP)''' merupakan [[pedoman]] yang berisikan tentang tata cara penanganan pasca panen hasil pertanian yang baik agar menghasilkan pangan yang bermutu, aman, dan layak dikonsumsi oleh calon konsumen. Hal tersebut sejalan dengan pendapat (Thaheer, 2005:40) yang menjelaskan bahwa GHP merupakan suatu prosedur yang digunakan dalam ruang lingkup pasca panen yang berfungsi untuk memelihara produk agar terhindar dari kecacatan produk, terkontaminasi bahaya dan seterusnya.<ref name=":0">Wijayanti, F. (2015). Upaya Pengendalian Kualitas dengan Konsep Good Handling Practice (GHP) dan Good Manufacturing Practice (GMP) pada PT. Blambangan Food Packer Indonesia Banyuwangi. Skripsi Fakultas Ekonomi UNEJ. UNEJ Jember</ref> Pengertian lain dari ''Good Handling Practices'' (GHP) ini dijelaskan juga oleh (Evrina, 2016) yang menjelaskan bahwa ''Good Handling Practices'' (GHP) adalah pedoman umum dalam melaksanakan pasca panen hortikultura secara baik dan benar sehingga tingkat kerusakan dan kehilangan hasil dapat ditekan seminimal mungkin untuk menghasilkan produk yang bermutu atau memenuhi standar mutu yang berlaku seperti Standar Nasional Indonesia.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Sumolang|first=Deicilla|date=2017|title=Analisis Penanganan Produk Fresh Food pada PT. Midi Utama Indonesia.Tbk Cabang Manado|url=https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/19152/19134|journal=Jurnal EMBA|volume=5|issue=2|issn=2303-1174|jurnal=Jurnal EMBA}}</ref>
 
''Good Handling Practices'' (GHP) merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meminimalkan kerusakan yang terjadi pada kegiatan pasca panen. Dimana GHP memiliki peran dalam mengamankan hasil dari segi sisi kehilangan jumlah maupun mutu sehingga hasil yang diperoleh dapat memenuhi SNI atau persyaratan teknis minimal (PTM). Berbagai inovasi teknologi telah diterapkan pada beberapa tahapan pasca panen dengan tujuan agar produk yang dihasilkan dapat terhindar dari berbagai kontaminasi yang dapat mengurangi kualitas produk bahkan dapat menyebabkan masalah yang lainnya. Penerapan GHP ini menekankan bahwa segala sesuatunya harus dilakukan untuk mencegah terjadinya proses kontaminasi bakteri dan bahan kimia berbahaya lainnya yang dimulai dari ladang sampai ke tangan konsumen. Kontaminasi yang disebabkan oleh mikroorganisme baik sebelum dan setelah panen disebabkan oleh adanya kontak antara produk dengan tanah, pupuk organik, air, pekerja, maupun peralatan. Oleh karena itu, penerapan GHP ini sangat penting untuk memperoleh produk yang terjamin kualitas mutunya. Berikut adalah manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan GHP adalah sebagai berikut:<ref name=":0" />