Kabaret Bandung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kotak Hitam (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kotak Hitam (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
Kabaret Bandung merupakan pertunjukan parodi modern yang berasal dari kota Bandung. Pada tahun 1994-1997, lahirlah berbagai kelompok kabaret di sekolah-sekolah, kampus-kampus, dan masyarakat, kehadiran mereka tentu terjadi karena peran dari kelompok parodi [[Padhyangan]], beberapa aktifis teater, dan para aktifis kesenian pada zamannya, sebut saja SMA Negeri 5 BANDUNG, SMA Puragabaya, [[SMA Negeri 19 Bandung]], [[SMA Negeri 6 Bandung]], SMA Kartika Candra, SMA Negeri 1 Bandung, dan [[SMA Negeri 2 Bandung]], sekolah-sekolah tersebut adalah sekolah yang pada zaman itu memiliki kelompok kabaret yang cukup dikenal, mereka biasa memperkenalkan kabaretnya di acara-acara sekolah seperti pentas seni sekolah (pensi), bazar sekolah, pekan olah raga sekolah (porak) dan berbagai macam kegiatan sekolah lainnya, dengan bermodalkan suara dubbingan pada sebuah kaset, yang dipadukan dengan potongan lagu dan parodi yang kental, mampu menunjukan eksistensinya di setiap sekolah dan kampus masing-masing. Hingga pada akhirnya kelompok-kelompok tersebut berani memperkenalkan diri di kegiatan luar atau masyarakat umum seperti acara off air Radio, perayaan tahun baru, promosi produk, dan lain-lain. Para [[Event Organizer]], Radio, dan [[Unit kegiatan mahasiswa|Unit Kegiatan Mahasiswa]] pun mengambil kesempatan ini untuk membuat acara mereka nge-''hits'' pada zamannya, dengan mengadakan kompetisi Kabaret atau Festival Kabaret, hingga para kelompok tersebut pun menjadi sering bertemu satu sama lain pada acara di kompetisi tersebut.
 
Trilogi (sanggar umum), Smile Kabaret (SMA Kartika Candra), Stepu (SMA Puragabaya), Kasebel (Kabaret sembilan belas, sekarang Potret 19 SMA Negeri 19 Bandung), Kabaret Lima (SMA Negeri 5 Bandung), Terase 06 (SMA Negeri 6 Bandung), dan Studio Kabaret (sanggar umum) adalah tim-tim yang mampu bersaing di ajang kompetisi di tahun 90an. Tim-tim tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing di setiap pertunjukannya, dan mereka yang terpilih pernah terlibat sebuah project televisi untuk pertama kalinya karena berhasil menjadi yang terbaik di ajang kompetisi kabaret atau biasa di sebut Festival Kabaret. Waktu demi waktu, kelompok-kelompok kabaret lain pun berbondong-bondongturut berpartisipasi untuk mengikuti festival kabaret, seperti B’tops (SMA Negeri 9 Bandung), Pispot (SMA Negeri 2 Bandung), Teater Anak Hiji / AH (SMA Negeri 1 Bandung), Bengsas (SMA Negeri 10 Bandung), dan lain-lain, karena pada zaman itu kabaret menjadi candu dan sebuah tontonan parodi yang mengeksistensikan remaja saat itu, dan kabaret Bandung pun semakin menjamur dimasyarakat, menjadikan mereka tampil di Televisi ([[Televisi Republik Indonesia|TVRI]], [[TPI (Indonesia)|TPI]] sekarang MNC, [[Antv|ANTV]], dan lain-lain), acara-acara off air Radio, dan acara ngehits pada zamannya.
 
Seiring berjalannya waktu, para kelompok kabaret pun ada yang mampu bertahan dan masih produktif bahkan ada pula yang ''vacum'' bahkan menghilang sama sekali, tapi semakin hari semakin bertambah pula kelompok-kelompok kabaret baru yang meniru satu sama lain sebagai awal kedatangan mereka, bahkan mereka yang bertahan mampu menjalin silaturahmi hingga lahirlah Latihan Gabungan bersama dan tergagasnya membuat Pertunjukan / Pagelaran Bersama yang di prakarsai oleh pelatih Puragabaya sekaligus pendiri [[Anka Adika Production]] saat itu Kang [[Anton yustian|Anton Yustian]].