Kalibrasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tyagita (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tekkadan (bicara | kontrib)
k Perbaikan kata dan menambah pranala dalam
Baris 4:
 
'''Tujuan Kalibrasi'''
* Mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat dikaitkan/ditelusur sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer nasional dan / internasional), melalui rangkaian perbandingan yang tak terputus.
* Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu instrument ukur.
* Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional.
Baris 15:
'''Prinsip Dasar Kalibrasi'''
* Objek Ukur (''Unit Under Test'')
* Standar Ukur (Alat standar kalibrasi, Prosedur/Metode standar (Mengacu ke standar kalibrasi internasional atau prosedur yang dikembangkan sendiri oleh laboratorium yang sudah teruji (diverifikasi))
* Operator / Teknisi ( Dipersyaratkan operator/teknisi yang mempunyai kemampuan teknis kalibrasi (bersertifikat))
* Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 bahwa semua alat ukur setelah melewati mobilisasi atau pergeseran dari satu tempat ke tempat lainnya, maka sebaiknya di lakukan kalibrasi menyeluruh untuk mendapatkan keakuratan
* Lingkungan yg dikondisikan (Suhu dan kelembaban selalu dikontrol, Gangguan faktor lingkungan luar selalu diminimalkan & sumber ketidakpastian pengukuran)
Baris 23:
* Nilai Objek Ukur
* Nilai Koreksi/Penyimpangan
* Nilai Ketidakpastian Pengukuran (Besarnya kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengukuran, dievaluasi setelah ada hasil pekerjaan yang diukur & analisis ketidakpastian yang benar dengan memperhitungkan semua sumber ketidakpastian yang ada di dalam metode perbandingan yang digunakan serta besarnya kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengukuran)
* Sifat metrologi lain seperti faktor kalibrasi, kurva kalibrasi.
 
Baris 46:
kurasi tertentu. Contohnya, [[termometer]] dapat dikalibrasi sehingga kesalahan indikasi atau koreksi dapat ditentukan dan disesuaikan (melalui [[konstanta kalibrasi]]), sehingga termometer tersebut menunjukan [[temperatur]] yang sebenarnya dalam [[celcius]] pada titik-titik tertentu di [[skala]].
 
Di beberapa negara, termasuk [[Indonesia]], memiliki lembaga metrologi nasional (National metrology institute). Di Indonesia terdapat Pusat Penelitian Kalibrasi Instrumentasi dan Metrologi (Puslit KIM LIPI) yang memiliki standar pengukuran tertinggi (dalam SI dan satuan-satuan turunannya) yang akan digunakan sebagai acuan bagi perangkat yang dikalibrasi. Puslit KIM [[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia|LIPI]] juga mendukung infrastruktur metrologi di suatu negara (dan, sering kali, negara lain) dengan membangun rantai pengukuran dari standar tingkat tinggi/internasional dengan perangkat yang digunakan.
 
Hasil kalibrasi harus disertai pernyataan "traceable uncertainity" untuk menentukan tingkat kepercayaan yang di evaluasi dengan saksama dengan analisis ketidakpastian.