I Nyoman Cantiasa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 44:
Cantiasa merupakan lulusan terbaik [[Akmil]] tahun 1990 dan merupakan siswa dengan Karya Tulis Terbaik Dikreg XLI [[Sesko TNI]] T.A 2014. Beliau berpengalaman dalam [[Infanteri]] ([[Kopassus]]). Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah [[Komando Pasukan Khusus|Komandan Jenderal Kopassus]].<ref>[https://tni.mil.id/view-144985-mutasi-jabatan-dan-promosi-104-perwira-tinggi-tni.html "Mutasi Jabatan dan Promosi 104 Perwira Tinggi TNI"] </ref><ref>{{Cite web |url=http://kopassus.mil.id/mayjen-tni-i-nyoman-cantiasa-resmi-jabat-komandan-jenderal-kopassus/ |title=TNI I Nyoman Cantiasa Resmi Jabat Komandan Jenderal Pasukan Khussus" |access-date=2019-02-02 |archive-date=2019-02-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190202212754/http://kopassus.mil.id/mayjen-tni-i-nyoman-cantiasa-resmi-jabat-komandan-jenderal-kopassus/ |dead-url=yes }}</ref>
 
==Penugasan==
Saat masih [[Kolonel]], beliau terpilih menjadi Komandan Upacara Penurunan [[Bendera Indonesia|Sang Merah Putih]] dalam rangka memperingati HUT ke-68 [[Kemerdekaan Republik Indonesia]] di [[Istana merdeka]] pada tanggal 17 Agustus 2013.<ref>{{Cite web|last=Lumanauw|first=Novy|date=17 Agustus 2013|title=Presiden Pimpin Upacara Penurunan Bendera|url=https://www.beritasatu.com/nasional/132272/presiden-pimpin-upacara-penurunan-bendera|website=beritasatu.com|access-date=14/8/2021}}</ref>
 
==Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma==
Saat ia masih berpangkat Letnan Satu (Lettu) Infanteri dan menjabat sebagai Wakil Komandan Sub Tim Detasemen 81 (Penanggulangan Teror) atau Sat-81/Gultor Kopassus. Nyoman dan para prajurit Kopassus sama sekali tidak menyangka, akan mendapatkan tugas membebaskan sandera di Papua yang dulu bernama Irian Jaya. Tak cuma itu, Nyoman semakin yakin jika tugas ini takkan mudah. Sebab, ada 26 orang yang menjadi sandera kelompok OPM. Yang lebih mengkhawatirkan, dalam daftar sandera ada enam orang yang merupakan Warga Negara Asing (WNA). Dua orang diantaranya dari Belanda, dan empat orang lainnya berasal dari Inggris. Sisanya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berprofesi sebagai dosen, pendeta, dan petugas kehutanan.
 
Setelah mendengar kabar bahwa ada puluhan sandera yang ditawan oleh kelompok OPM, [[Prabowo Subianto|Brigjen TNI Prabowo Subianto]] memerintahkan pasukannya untuk bergerak. Kelompok OPM yang berada di bawah pimpinan [[Kelly Kwalik]] memberikan sejumlah tuntutan. Tuntutan Kelly saat itu adalah mempublikasikan keberadaan OPM yang eksis di Papua, dan meminta Komite Palang Merah Internasional (ICRC) sebagai fasilitator dan negosiator. Kelly menolak campur tangan pihak lain, apalagi TNI yang saat itu masih bernama ABRI. Selain itu, para pemberontak Papua itu juga meminta ICRC mengirimkan logistik berupa makanan dan obat-obatan. Yang lebih gila, Kelly juga mendesak ICRC mengirim sejumlah senjata kepada OPM.
 
Operasi ini berakhir tanggal [[9 Mei]] [[1996]] setelah penyerbuan [[Kopassus]] ke markas OPM di Desa Geselama, Mimika. Dalam penyerbuan ini, 2 dari 11 sandera ditemukan tewas, Matheis Yosias Lasembu, seorang peneliti ornitologi dan Navy W. Th. Panekenan, seorang peneliti biologi.
 
== Riwayat Pendidikan ==
Baris 64 ⟶ 72:
* Danton Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad
* Danki Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad
* Wadan Sub Tim Den 81 Gultor / Kopassu
* Dan Unit Den 81 Gultor / Kopassus
* Dansubtim 2 Den 81 Gultor / Kopassus