Sejarah Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 184:
Sepeninggalnya Muhammad, Abu Bakar, seorang sahabat terdekatnya, terpilih sebagai [[khalifah]] ({{lang-ar|خليفة |translit=khalīfah |lit=penerus}}) pertama. Meskipun dalam kedudukan khalifah tetap ada aura otoritas agama, khalifah sama sekali tidak mengakui kenabian.<ref name="Hourani22">{{cite book|author=Albert Hourani|title=A History of the Arab Peoples|url=https://books.google.com/books?id=egbOb0mewz4C&pg=PA15|year=2002|publisher=Harvard University Press|pages=22–23|isbn=9780674010178}}</ref> Sejumlah kepala suku menolak untuk melanjutkan perjanjian yang mereka buat dengan Muhammad kepada Abu Bakar, sehingga mereka menahan pembayaran [[zakat]] dan beberapa justru mengaku sebagai nabi.<ref name="Hourani22"/> Abu Bakar mempertahankan kekuasaannya melalui kampanye militer yang sukses, dikenal dengan sebutan [[Perang Riddah]], yang momentumnya diteruskan ke wilayah [[Kekaisaran Romawi Timur]] dan [[Sasaniyah]].<ref>"Hasil langsung kemenangan Muslima dalah kekacauan. Kemenangan Madinah memicu suku-suku sekutu untuk menyerang suku-suku non-sekutu untuk mengganti kerugian mereka. Tekanan ini mendorong suku-suku [...] ke luar batas negara. Suku Bakar, yang telah mengalahkan sebuah detasemen Persia pada 606, bergabung dengan pasukan Muslim dan menyebabkan mereka terlibat serbuan di Iraq selatan [...] Serupa dengan tumpahnya serbuan kesukuan yang terjadi di batas wilayah Suriah. Abu Bakar setuju dengan gerakan ini [...] Yang tadinya adalah pertempuran kecil antarsuku sebagai konsolidasi sebuah konfederasi politik di Jazirah Arab menjadi perang besar-besaran melawan kedua kekuatan." {{Harvtxt|Lapidus|2002|p=32}}</ref> Di akhir masa khalifah kedua, Umar, pasukan-pasukan Arab, yang jumlah barisan perangnya semakin membengkak karena tambahan pemberontak yang kalah<ref>"Dalam berhadapan dengan pemimpin yang ditangkap Abu Bakar menunjukkan grasi yang luar biasa, dan banyak yang menjadi pendukung pergerakan Islam." W.&nbsp;Montgomery Watt, ''Encyclopaedia of Islam 2nd ed.'', "Abu Bakr", vol.&nbsp;1, p.&nbsp;110. "Keputusan Umar setelahnya (kebalikan dari kebijakan eksklusif Abu Bakar) yang mengizinkan suku-suku yang tadinya memberontak selama perjalanan perang Riddah dan telah ditaklukkan untuk ikut serta dalam invasi perluasan dan serangan ke Bulan Sabit Subur [...] telah memasukkan Arab-Arab yang dikalahkan ke dalam kekuasaan sebagai Muslim." {{Harvtxt|Berkey|2003|p=71}}</ref> dan mantan pasukan pembantu kerajaan,<ref>Sumber-sumber [n]on-Muslim memungkinkan kita untuk melihat keuntungan tambahan, yakni, bahwa para Arab telah melayani pasukan Romawi Timur dan Persia jauh sebelum Islam; mereka telah memperoleh pelatihan bernilai dalam persenjataan dan taktik militer dari kerajaan tersebut dan pada kadar tertentu telah mengalami akulturasi dengan kebiasaan mereka. Bahkan nyatanya, sumber-sumber ini mengisyaratkan bahwa kita perlu melihat bahwa koalisi Arab barat Muhammad, baik anggota mukim maupun pengelananya, bukan sebagai orang luar yang berusaha meruntuhkan kerajaan tersebut, tetapi lebih sebagai orang dalam yang berusaha mengambil bagian dari kekayaan majikannya. {{Harvtxt|Hoyland|2014|p=227}}</ref> mengalahkan Syam dan Mesir, dua provinsi Romawi Timur, sedangkan Sasaniyah kehilangan teritori barat mereka, yang sisanya akan menyusul segera setelahnya.<ref name="Hourani22"/>
 
Umar improvedmemperbaiki administrationadministrasi ofimperium theyang masih fledglingmuda empireini, orderingmemerintahkan improvementpeningkatkan ofsaluran irrigationirigasi networksdan andikut playingserta aberperan roledalam inpembentukan foundation of citieskota-kata likeseperti [[Basra]]. ToDekat bedengan closeorang-orang tomiskin, thedia poor,tinggal hedi livedsebuah inpondok atanah simpleliat mudsederhana huttanpa withoutpintu doorsdan andberjalan walkedmengelilingi thejalanan streetssetiap every eveningmalam. AfterSetelah consultingmencari withketerangan thedengan orang-orang poormiskin, Umar established themendirikan [[Bayt al-malBaitulmal]],<ref>{{cite book|author=Abdul Basit Ahmad|title=Umar bin Al Khattab - The Second Caliph of Islam|url=https://books.google.com/books?id=kWp8aeuqKaYC&pg=PT43|publisher=Darussalam|isbn=978-9960-861-08-1|page=43|year=2001}}</ref><ref>{{cite book|author1=Khalid Muhammad Khalid|author2=Muhammad Khali Khalid|title=Men Around the Messenger|url=https://books.google.com/books?id=T-uN7tDGSZMC&pg=PA20|date= 2005|publisher=The Other Press|isbn=978-983-9154-73-3|pages=20–}}</ref><ref>{{cite book|author=Maulana Muhammad Ali|title=The Living Thoughts of the Prophet Muhammad|url=https://books.google.com/books?id=RQxYnAykK6sC&pg=PT132|date=8 August 2011|publisher=eBookIt.com|isbn=978-1-934271-22-3|pages=132–}}</ref> asebuah welfareinstitusi institutionkesejahteraan foruntuk the Muslim and non-Muslimkaum poormiskin, needyberkebutuhan, elderlylansia, orphansyatim, widowsjanda, anddan thepenyandang disabled.disabilitas Theyang BaytMuslim aldan non-malMuslim. ranBaitulmal forberoperasi hundredsratusan oftahun yearsdi under thebawah [[RashidunKekhalifahan CaliphateRasyidin]] indi theabad 7thke-7 centuryhingga andke continued through theperiode [[UmayyadKekhalifahan Umayyah|Umayyah]] perioddan andjuga wellke intoera the Abbasid eraAbbasiyah. Umar alsojuga introducedmengenalkan childpensiun benefituntuk forlansia thedan childrentunjangan and pensions for theuntuk elderlyanak.<ref>{{cite book|author=Muhammad Al-Buraey|title=Administrative Development: An Islamic Perspective|url=https://books.google.com/books?id=HJE9AAAAIAAJ&pg=PA254|year=1985|publisher=KPI|isbn=978-0-7103-0333-2|pages=254–}}</ref><ref>''The challenge of Islamic renaissance'' by Syed Abdul Quddus</ref><ref>{{cite book|author=Muhammad Al-Buraey|title=Administrative Development: An Islamic Perspective|url=https://books.google.com/books?id=lT8OAAAAQAAJ&pg=PA252|year=1985|publisher=KPI|isbn=978-0-7103-0059-1|pages=252–}}</ref><ref>{{cite book|author1=Ahmed Akgündüz|author2=Said Öztürk|title=Ottoman History: Misperceptions and Truths|url=https://books.google.com/books?id=EnT_zhqEe5cC&pg=PA539|date=1 January 2011|publisher=IUR Press|isbn=978-90-90-26108-9|pages=539–}}</ref> WhenKetika hedia feltmerasa thatbahwa aseorang governorgubernur oratau akomandan commandermenjadi wasterpikat becomingpada attractedkekayaan toatau wealthtidak ormemenuhi didstandar notadministrasi meetyang the required administrative standardsdibutuhkan, he had him removeddia frommemindahnya hisdari positionjabatannya.<ref name="Brill Archive">{{cite book|author1=Sami Ayad Hanna|author2=George H. Gardner|title=Arab Socialism. &#91;al-IshtirakīyahIsytirakīyah Al-ʻArabīyah&#93;: A Documentary Survey|url=https://books.google.com/books?id=zsoUAAAAIAAJ&pg=PA271|year=1969|publisher=Brill Archive|pages=271–|id=GGKEY:EDBBNXAKPQ2}}</ref> TheEkspansi expansionsebagian wasdihentikan partially halted betweenantara 638 anddan 639 duringselama thetahun-tahun yearskelaparan ofdi greatSemenanjung famineArab anddan plaguewabah inberat Arabia anddi [[LevantSyam]], respectively,tetapi butdi byakhir themasa end ofberkuasanya Umar's reign, SyriaSuriah, [[EgyptMesir]], Mesopotamia, anddan muchsebagian ofbesar [[Persia]] weretelah incorporatedmenjadi intobagian thedari Islamicnegara StateIslam.
 
[[File:Byzantiumby650AD.svg|thumb|TheBagian-bagian easterntimur partsKekaisaran ofRomawi theTimur Byzantineyang empireditaklukkan conqueredoleh by ArabsArab]]
 
LocalPopulasi populationsYahudi oflokal Jewsdan andKristen indigenous Christianspribumi, whoyang livedtinggal assebagai religiousminoritas minoritiesagama anddan weredibebani taxedpajak (whilesementara MuslimsMuslim paidmembayar "Zakat") tountuk financemembiayai thePerang-perang Byzantine–SassanidRomawi Wars,Timur oftendan aidedSasaniyah, Muslimssering tomembantu takeMuslim overmengambil theiralih landstanah frommereka thedari ByzantinesBizantium anddan PersiansPersia, resultingmenghasilkan inpenaklukan-penaklukan exceptionallyyang speedyluar conquestsbiasa kilat.<ref>{{Harvtxt|Esposito|2000|p=38}}</ref><ref>Hofmann (2007), p. 86</ref> AsSeiring newditaklukkannya areasarea-area were conqueredbaru, theymereka alsojuga benefitedmemanfaatkan fromperdagangan freebebas tradedengan withwilayah otherlain areasdi ofnegara theIslam growingyang Islamictengah statetumbuh tersebut, wheresementara, tountuk encouragemendukung commerce,kegiatan taxes werekomersial, appliedpajak toditerapkan wealthpada ratherkekayaan thanalih-alih tradeperdagangan.<ref>''Islam: An Illustrated History'' by Greville Stewart Parker Freeman-Grenville, Stuart Christopher Munro-Hay p. 40</ref> The Muslims paid [[Zakat]] on their wealth for the benefit of the poor. Since the [[Constitution of Medina]], drafted by the [[Islamic prophet]] [[Muhammad]], the Jews and the Christians continued to use their own laws and had their own judges.<ref>{{cite journal|author=R. B. Serjeant|title=Sunnah Jami'ah, pacts with the Yathrib Jews, and the Tahrim of Yathrib: analysis and translation of the documents comprised in the so-called 'Constitution of Medina'|doi=10.1017/S0041977X00057761|journal=Bulletin of the School of Oriental and African Studies|year=1978|volume= 41|pages= 1–42}}</ref><ref>{{cite journal|author= R. B. Serjeant |title=The Constitution of Medina|journal=Islamic Quarterly|volume= 8 |year=1964|page= 4}}</ref><ref name="Constitution of Medina">[https://www.scribd.com/doc/15118390/Madinah-Peace-Treaty Constitution of Medina]. scribd.com</ref> To assist in the quick expansion of the state, the Byzantine and the Persian tax collection systems were maintained and the people paid a poll tax lower than the one imposed under the Byzantines and the Persians.{{citation needed|date=June 2017}}
 
== Islam di Indonesia ==