Sejarah Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 135:
Penduduk Mekah dan Madinah ikut berperang bersama Nabi Muhammad dengan hasil yang baik walaupun ada di antaranya kaum Islam yang tewas. Lama kelamaan para muslimin menjadi lebih kuat, dan berhasil menaklukkan Kota Mekah. Setelah Nabi Muhammad wafat, seluruh Jazirah Arab di bawah penguasaan Islam.
 
== PerkembanganKekhalifahan IslamRasyidin ==
[[File:Mohammad adil-Rashidun-empire-at-its-peak-close.PNG|thumb|Kekhalifahan Rasyidin]]
{{Main|Kekhalifahan Rasyidin}}
 
Setelah Nabi Muhammad meninggal, empat khalifah bergantian memerintah negara Islam: [[Abu Bakar]] (632-634), [[Umar bin Khattab]] (634-644), [[Utsman bin Affan]] (644-656), dan [[Ali bin Abi Thalib]] (656-661). Para pemimpin ini digelari para Khalifah "Rasyidin" atau "yang terbimbing" dalam Islam Sunni. Merekalah yang mengawal tahap awal [[penaklukan Islam]], terus hingga ke [[Persia]], [[Syam]], [[Mesir]], dan [[Afrika Utara]].
 
<timeline>
ImageSize = width:800 height:55
PlotArea = width:720 height:35 left:65 bottom:20
AlignBars = justify
Colors =
id:time value:rgb(0.7,0.7,1) #
id:period value:rgb(1,0.7,0.5) #
id:span value:rgb(0.9,0.8,0.5) #
id:age value:rgb(0.95,0.85,0.5) #
id:era value:rgb(1,0.85,0.5) #
id:eon value:rgb(1,0.85,0.7) #
id:filler value:gray(0.8) # background bar
id:black value:black
id:lightgrey value:gray(0.9)
 
Period = from:622 till:666
TimeAxis = orientation:horizontal
ScaleMajor = unit:year increment:10 start:622
ScaleMinor = unit:year increment:1 start:622
 
PlotData =
align:center textcolor:black fontsize:7 mark:(line, black) width:10 shift:(0,-3)
 
Bar:Peristiwa
from: 622 till: 630 color:lightgrey text:[[Muhammad di Madinah|Madinah]]
from: 630 till: 632 color:lightgrey shift:(-17,-3) text:[[Muhammad setelah pembebasan Mekkah|Mekkah]]
from: 632 till: 633 color:lightgrey shift:(7,-3) text:[[Perang Riddah]]
from: 633 till: 656 color:lightgrey shift:(7,-3) text:[[Kekhalifahan Rasyidin|Pasukan-pasukan Khalifah]]
from: 656 till: 661 color:lightgrey text:[[Perang Saudara Islam I]]
from: 661 till: 666 color:lightgrey shift:(7,-3) text:[[Kekhalifahan Umayyah]]
Bar:&nbsp;
from: 632 till: 661 color:lightgrey text:[[Rashidun]]
Bar:Tokoh
from: 622 till: 632 color:era text:[[Muhammad]]
from: 632 till: 634 color:age text:[[Abu Bakar]]
from: 634 till: 644 color:era text:[[Umar bin Khattab]]
from: 644 till: 656 color:age text:[[Utsman ibn Affan]]
from: 656 till: 661 color:era text:[[Ali ibn Abi Thalib]]
from: 661 till: 666 color:age text:[[Muawiyah bin Abu Sufyan|Mu'awiyah]]
</timeline>
 
Sepeninggalnya Muhammad, Abu Bakar, seorang sahabat terdekatnya, terpilih sebagai [[khalifah]] ({{lang-ar|خليفة |translit=khalīfah |lit=penerus}}) pertama. Meskipun dalam kedudukan khalifah tetap ada aura otoritas agama, khalifah sama sekali tidak mengakui kenabian.<ref name="Hourani22">{{cite book|author=Albert Hourani|title=A History of the Arab Peoples|url=https://books.google.com/books?id=egbOb0mewz4C&pg=PA15|year=2002|publisher=Harvard University Press|pages=22–23|isbn=9780674010178}}</ref> Sejumlah kepala suku menolak untuk melanjutkan perjanjian yang mereka buat dengan Muhammad kepada Abu Bakar, sehingga mereka menahan pembayaran [[zakat]] dan beberapa justru mengaku sebagai nabi.<ref name="Hourani22"/> Abu Bakar mempertahankan kekuasaannya melalui kampanye militer yang sukses, dikenal dengan sebutan [[Perang Riddah]], yang momentumnya diteruskan ke wilayah [[Kekaisaran Romawi Timur]] dan [[Sasaniyah]].<ref>"Hasil langsung kemenangan Muslima dalah kekacauan. Kemenangan Madinah memicu suku-suku sekutu untuk menyerang suku-suku non-sekutu untuk mengganti kerugian mereka. Tekanan ini mendorong suku-suku [...] ke luar batas negara. Suku Bakar, yang telah mengalahkan sebuah detasemen Persia pada 606, bergabung dengan pasukan Muslim dan menyebabkan mereka terlibat serbuan di Iraq selatan [...] Serupa dengan tumpahnya serbuan kesukuan yang terjadi di batas wilayah Suriah. Abu Bakar setuju dengan gerakan ini [...] Yang tadinya adalah pertempuran kecil antarsuku sebagai konsolidasi sebuah konfederasi politik di Jazirah Arab menjadi perang besar-besaran melawan kedua kekuatan." {{Harvtxt|Lapidus|2002|p=32}}</ref> Di akhir masa khalifah kedua, Umar, pasukan-pasukan Arab, yang jumlah barisan perangnya semakin membengkak karena tambahan pemberontak yang kalah<ref>"Dalam berhadapan dengan pemimpin yang ditangkap Abu Bakar menunjukkan grasi yang luar biasa, dan banyak yang menjadi pendukung pergerakan Islam." W.&nbsp;Montgomery Watt, ''Encyclopaedia of Islam 2nd ed.'', "Abu Bakr", vol.&nbsp;1, p.&nbsp;110. "Keputusan Umar setelahnya (kebalikan dari kebijakan eksklusif Abu Bakar) yang mengizinkan suku-suku yang tadinya memberontak selama perjalanan perang Riddah dan telah ditaklukkan untuk ikut serta dalam invasi perluasan dan serangan ke Bulan Sabit Subur [...] telah memasukkan Arab-Arab yang dikalahkan ke dalam kekuasaan sebagai Muslim." {{Harvtxt|Berkey|2003|p=71}}</ref> dan mantan pasukan pembantu kerajaan,<ref>Sumber-sumber [n]on-Muslim memungkinkan kita untuk melihat keuntungan tambahan, yakni, bahwa para Arab telah melayani pasukan Romawi Timur dan Persia jauh sebelum Islam; mereka telah memperoleh pelatihan bernilai dalam persenjataan dan taktik militer dari kerajaan tersebut dan pada kadar tertentu telah mengalami akulturasi dengan kebiasaan mereka. Bahkan nyatanya, sumber-sumber ini mengisyaratkan bahwa kita perlu melihat bahwa koalisi Arab barat Muhammad, baik anggota mukim maupun pengelananya, bukan sebagai orang luar yang berusaha meruntuhkan kerajaan tersebut, tetapi lebih sebagai orang dalam yang berusaha mengambil bagian dari kekayaan majikannya. {{Harvtxt|Hoyland|2014|p=227}}</ref> mengalahkan Syam dan Mesir, dua provinsi Romawi Timur, sedangkan Sasaniyah kehilangan teritori barat mereka, yang sisanya akan menyusul segera setelahnya.<ref name="Hourani22"/>
 
== Islam di Indonesia ==