Pelarian ke Mesir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 8:
Menurut Matius, ketika datang ke Magi, Herodes yang berada di Yerusalem bertanya di mana bayi yang baru lahir yang disebut-sebut sebagai "Raja orang Yahudi" itu, kemudian ia menjadi [[paranoid]] setelah mengetahui bahwa anak tersebut dianggap dikemudian hari akan menjadi ancaman terhadap takhtanya, dan ia berusaha untuk membunuh Yesus (Injil Matius, 2:1 -8). Herodes kemudian berinisiatif melakukan pembunuhan kepada pihak yang tidak bersalah dengan harapan dari pembunuhan seorang anak (Injil Matius, 2:16-18). akan Tetapi seorang malaikat muncul untuk memperingatkan Yusuf untuk membawa sang bayi, Yesus dan ibunya ke Mesir (Injil Matius, 2:13). Dalam Injil Matius secara berulang kali dengan hati-hati menjelaskan bahwa Yusuf hanya sebagai suami ibu dari Yesus, bukanlah sebagai ayah dari Yesus. secara logis Mesir memang adalah adalah tempat aman untuk sebagai tempat perlindungan, karena keberadaannya berada di luar kekuasaan kerajaan Raja Herodes, dan dalam seluruh Injil Perjanjian Lama Mesir adalah tempat yang umum bagi pelarian bagi mereka yang merasa tidak aman di Palestina. Pada saat perlajanan ke Mesir dilakukan, keadaan Mesir dan Palestina adalah bagian dari kerajaan Romawi oleh karena itu membuat perjalanan mereka menjadi mudah dan relatif aman.
Injil Matius dalam Alkitab adalah satu-satunya referensi untuk perjalanan ini, meskipun terdapat banyak kisah tentang tradisi ini ditulis dalam Perjanjian Baru akan tetapi tulisan tersebut oleh banyak kalangan masih dipertanyakan karena memiliki sejumlah kisah ajaib yang terjadi di dalam perjalanan, dengan, misalnya, pohon-pohon palem sebelum lahir bayi Yesus, binatang-binatang dari gurun yang melakukan penghormatan, dan menemukan dengan dua pencuri yang kemudian disalibkan bersama Yesus ;
==Lihat pula==
|