OVO (pembayaran): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Flowerfalls (bicara | kontrib)
memperbaiki kalimat
Inirayen (bicara | kontrib)
k memperbaiki kata cetak miring
Baris 23:
OVO didirikan pada 2006 di bawah naungan PT Visionet Internasional yang dibentuk oleh PT Multipolar Tbk. guna memenuhi kebutuhan EDC [[Lippo Bank]] (telah digabungkan dengan [[Bank CIMB Niaga]] pada 1 November 2008). [[VisioNet]] pun mengembangkan variasi [[produk]] dan servis dengan menawarkan layanan terkelola IT hingga aplikasi dan perangkat keras untuk kebutuhan bisnis IT. PT Visionet Internasional beralih ke perusahaan baru, yaitu menjadi PT Visionet Data Internasional pada 2016.<ref>[https://www.ovo.id/about Tentang OVO]</ref>
 
Perjalanan OVO dimulai pada 2016 sebagai aplikasi yang menawarkan pembayaran, poin loyalitas, dan layanan keuangan yang didukung oleh lengan bisnis digital [[Lippo Group]]. OVO mendapat izin untuk beroperasi sebagai perusahaan [[fintech]] di seluruh Indonesia pada 25 September 2017.<ref>{{cite news|url=http://www.theasianbanker.com/updates-and-articles/ovo%E2%80%99s-thompson:-%E2%80%9Cwe%E2%80%99re-moving-forward-from-payments-into-financial-services%E2%80%9D|title=OVO’s Thompson: “We’re moving forward from payments into financial services”|newspaper=The Asian Banker|accessdate=14 November 2019}}</ref> Perusahaan ini berekspansi ke toko [[luring]] pada awal 2019.<ref>{{cite web|url=https://www.entrepreneur.com/article/330561|title=How Ovo Has Grown to be Indonesia's Largest Digital Payments Platform|date=|first=Pooja|last=Singh|website=Entrepreneur}}</ref> Mereka juga dilaporkan mengakuisisi perusahaan pinjaman [[peer-to-peer|''peer-to-peer'']] lokal Taralite pada awal 2019.<ref>[https://www.cnbcindonesia.com/tech/20191114115420-37-115214/bakar-uang-us-50-juta-bulan-ovo-ditinggal-lippo-group (cnbcindonesia.com) OVO ditinggal lippo group]</ref>
 
Pada Desember 2017, diumumkan bahwa Tokyo Century Corporation telah menginvestasikan USD116 juta dananya untuk 20% saham di [[Perusahaan rintisan|startup]] tersebut.<ref>{{cite news|url=https://m2insights.com/the-2020-indonesian-ewallet-race|title=The 2020 Indonesian E-wallet Race|newspaper=M2 Insights|access-date=25 April 2020}}</ref> Pada Maret 2019, sejumlah laporan media juga mengumumkan bahwa raksasa [[Perdagangan elektronik|''e-commerce'']] Indonesia [[Tokopedia]] telah berinvestasi di OVO.<ref name="Maulani">{{cite web|url=https://e27.co/tokopedia-reportedly-invest-into-e-wallet-platform-ovo-20190315|title=Tokopedia reportedly invests in e-wallet platform OVO|date=15 March 2019|first=Anisa|last=Maulani|website=E27}}</ref> Ini terjadi setelah Tokopedia dan OVO mengumumkan kemitraan mereka pada Oktober 2018 yang melihat layanan e-wallet OVO menggantikan TokoCash di platform Tokopedia.<ref name="Maulani"/>
 
OVO berkembang menjadi toko offline pada awal 2019.<ref>{{cite news|url=https://m2insights.com/the-2020-indonesian-ewallet-race|title=The 2020 Indonesian E-wallet Race|newspaper=M2 Insights|access-date=25 April 2020}}</ref> Hingga Maret 2019, lebih dari 110 juta orang menggunakan OVO yang tersebar di 300 kota di Indonesia.<ref name="Ent-28Mar19">{{cite web|url=https://www.entrepreneur.com/article/330561|title=How Ovo Has Grown to be Indonesia's Largest Digital Payments Platform|date=28 March 2019|first=Pooja|last=Singh|website=Entrepreneur}}</ref> OVO berhasil mendapatkan banyak pengguna melalui strategi [[cashback|''cashback'']] per transaksi yang lebih menguntungkan konsumen dibanding transaksi tunai atau [[kartu kredit]].
 
Pada Indonesia Digital Conference 2019, [[Mochtar Riady]] mengumumkan Lippo Group telah menjual dua pertiga saham OVO milik Lippo Group kepada [[Softbank|Softbank Group]]. Keputusan ini mengakibatkan Lippo Group hanya memiliki sekitar 30% saham OVO.<ref>{{cite web|url=https://katadata.co.id/berita/2019/11/28/tak-kuat-bakar-uang-bos-lippo-akui-jual-dua-pertiga-saham-ovo|title=Tak Kuat 'Bakar Uang', Bos Lippo Akui Jual Dua Pertiga Saham OVO|date=28 November 2019|first=Desy|last=Setyawati|website=Entrepreneur}}</ref>
Baris 33:
Pada November 2020, [[Zalora Group|Zalora]] memperkenalkan OVO sebagai opsi pembayaran. Untuk menggunakan sistem pembayaran, orang harus memastikan bahwa mereka telah mendaftarkan nomor telepon yang sama di kedua aplikasi. Mereka dapat memilih OVO di halaman pembayaran di situs dan aplikasi Zalora.<ref>https://www.thejakartapost.com/life/2020/11/20/zalora-introduces-ovo-as-payment-option.html</ref>
 
Pada Desember 2020, platform ''e-commerce'' yang didukung [[Alibaba Group|Alibaba]], [[Lazada Group|Lazada]], memperkenalkan OVO untuk pelanggannya di Indonesia.<ref>{{Cite web|date=2020-12-11|title=Ovo and Lazada Indonesia announce partnership, as Alibaba moves closer to Grab|url=https://kr-asia.com/ovo-and-lazada-indonesia-announce-partnership-as-alibaba-moves-closer-to-grab|access-date=2020-12-14|website=KrASIA|language=en}}</ref>
 
== Referensi ==