Madu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
k Suntingan 182.1.90.207 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh InternetArchiveBot
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 43:
 
== Peternakan Lebah Madu ==
Di Indonesia sendiri sudah terdapat peternakan madu (apikultur). Peternakan lebah di Indonesia masih tergolong kecil, dan belum besar-besaran. Terdapat beberapa peternakan lebah yang sudah ada yakni di Malang, Jawa Timur. Sedangkan pada wilayah lain mayoritas madu diperoleh dari hasil hutan seperti pada Jawa Barat. Peternakan dan eksploitasi hasil hutan ini diperlukan karena banyak pasar maupun peluang pasar salah satunya adalah di Taiwan yang memiliki nilai sebesar 6730.000 USD atau setara dengan 95 Miliar Rupiah. Dengan analisis biaya produksi awal madu hutan di Bandung, Jawa Barat kurang dari 150 juta rupiah dan biaya perbaikan tetap per tahun sebesar 60 juta rupiah.<ref>Siregar, Heraldy Risva (2014). “Analisis Biaya Produksi Madu Hutan, Madu Pollen dan Pollen pada Usaha Madu D-Bee’s di Sindangkerta, Bandung Barat”. Institut Pertanian Bogor.</ref>.
 
== Pembentukan Madu ==
Baris 61:
Produk utama dari madu adalah sebagai bahan pangan. Madu murni dibungkus dalam kemasan yang bisa langsung digunakan ataupun dapat dilarutkan dengan air dan kemudian diminum. Selain itu, madu juga digunakan sebagai bahan tambahan pangan dan terdapat sebagai salah satu komposisi dari beberapa produk air minum dalam kemasan. Madu yang ditambahkan pada produk air minum pada kemasan menggunakan madu sebagai bahan perasa (''flavouring agent'').
 
Madu juga banyak ditemukan sebagai salah satu komposisi pada obat-obatan tradisional seperti jamu. Madu memiliki aktivitas antimikroba yang bisa menghambat pertumbuhan mikrob yang disebabkan oleh kandungan air yang rendah. Selain itu, madu juga dapat digunakan untuk menyembuhkan tukak peptik/penyakit maag yang disebabkan oleh [[infeksi]] ''[[Helicobacter pylori]]''. Madu juga memiliki aktivitas antivirus. Selain itu, penelitian terhadap madu juga terlihat berbagai aktivitas [[farmakologi]] madu pada penyembuhan penyakit [[artritis]], penyembuhan [[infeksi saluran kemih]], penurunan kadar [[kolesterol]], pengobatan [[influenza]] dan [[kanker]].<ref name=":0">Saranraj, P., Sivasakthi, S., & Feliciano, G. (2016). Pharmacology of Honey: A Review. Advances In Biological Research, 10(4), 271-289. doi: 10.5829/idosi.abr.2016.10.4.104104</ref>. Di Indonesia ada beberapa produk jamu yang menggunakan madu.
 
Madu juga digunakan sebagai bahan [[kosmetik]]. Penambahan madu pada kosmetik adalah sebagai pelembap (''moisturizer''), pelembut (''softener'') dan menyembuhkan jaringan kulit. Beberapa aplikasi kosmetik pada madu antara lain adalah sebagai pencuci wajah, pelembut wajah, pelembap, jerawat, bibir pecah-pecah, lotion untuk kulit kering, dan ''conditioner'' rambut.
Baris 161:
Penelitian terhadap madu penting dilakukan untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas dari madu yang dihasilkan.
 
Beberapa metode berbasis [[Metabolomika|metabolomik]] yang telah dilakukan pada madu ataupun lebah antara lain adalah penentuan senyawa marker dari madu yang menandakan sumber geografisnya.<ref>Li, Y., Jin, Y., Yang, S., Zhang, W., Zhang, J., & Zhao, W. et al. (2017). Strategy for comparative untargeted metabolomics reveals honey markers of different floral and geographic origins using ultrahigh-performance liquid chromatography-hybrid quadrupole-orbitrap mass spectrometry. Journal Of Chromatography A, 1499, 78-89. doi: 10.1016/j.chroma.2017.03.071</ref>. Sumber geografis akan memengaruhi kualitas madu sehingga penentuan marker ini dapat memberikan pandangan terkait kualitas madunya. Selain itu penelitian berbasis metabolomik pada lebah juga dapat digunakan untuk mengklasifikasikan spesies lebah yang juga merupakan faktor penentu jenis madu yang dihasilkan.<ref>Razali, M., Zainal, Z., Maulidiani, M., Shaari, K., Zamri, Z., & Mohd Idrus, M. et al. (2018). Classification of Raw Stingless Bee Honeys by Bee Species Origins Using the NMR- and LC-MS-Based Metabolomics Approach. Molecules, 23(9), 2160. doi: 10.3390/molecules23092160</ref>.
 
Selain kajian metabolomik pada lebah, penelitian juga dilakukan pada tanaman penghasil nektar yang biasanya digunakan oleh lebah untuk memproduksi madu.<ref>Arathi, H., Bjostad, L., & Bernklau, E. (2018). Metabolomic analysis of pollen from honey bee hives and from canola flowers. Metabolomics, 14(6). doi: 10.1007/s11306-018-1381-5</ref>. Penelitian pada mikroflora pada usus lebah juga dapat memberikan pandangan pada kualitas madu yang dapat dihasilkan.<ref>Kešnerová, L., Mars, R., Ellegaard, K., Troilo, M., Sauer, U., & Engel, P. (2017). Disentangling metabolic functions of bacteria in the honey bee gut. PLOS Biology, 15(12), e2003467. doi: 10.1371/journal.pbio.2003467</ref>.
 
Selain kajian-kajian metabolomik yang telah diuraikan di atas, dapat dilakukan pula kajian metabolomik pada jalur metabolisme lebah yang menghasilkan madu. Kajian metabolomik juga dapat dilakukan pada pohon yang ditempati oleh sarang lebah, sebab bisa jadi ada hubungan antara pohon tertentu dengan keberadaan sarang lebah.