Pertempuran Khaibar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada referensi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada referensi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 21:
== Latar Belakang ==
Pertempuran ini adalah salah satu dari sekian banyak [[ghazwah]] yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam misi beliau menyebarkan Islam.<ref>{{cite web|url=https://quran.ksu.edu.sa/tafseer/katheer/sura9-aya123.html |title=Tafseer Ibn Kathir of QS 9:123 (in Arabic) |website=quran.ksu.edu.sa}}</ref><ref>{{cite web|url=https://archive.org/stream/Tafsir_Ibnu_Katsir_Lengkap_114Juz/Tafsir%20Ibnu%20Katsir%204.2#page/n103/mode/1up |title=Tafseer Ibnu Katsir QS 9:123 (Bhs. Indonesia) |website=archive.org}}</ref><ref>{{Citation|last=Basalamah|first=Khalid|title=Islam itu memang disebarkan dengan pedang, Ustadz DR Khalid Basalamah, MA|url=https://www.youtube.com/watch?v=kbaorsGGFio|language=id|access-date=2020-05-02}}</ref>
 
== Persiapan dan perjalanan menuju Khaibar ==
Nabi Muhammad Saw mengumpulkan kaum Anshar, kaum Muhajirin, dan bangsa Arab muslim untuk memerangi kaum Yahudi Khaibar. Nabi Muhammad Saw kemudian mendapati kepala Bani Muthalib, Abdu Yazid bin Hasyim bin Muthalib, ingin menyertakan Bani Abdu Manaf, kecuali kaum musyrik Bani Abdu as-Syams. Permintaan Abdu Yazid tersebut disetujui oleh Rasulullah, sehingga jumlah pasukan yang berangkat awalnya terdapat 1400 pasukan, sekarang bertambah 200 pasukan. Sekitar 700 wanita dari Anshar dan Muhajirin bergabung ke Khaibar untuk membantu para pasukan. Maka jumlah pasukan dari mereka adalah 2300 pasukan.
 
[[Abdullah bin Ubay|Abdullah (Harits) bin Ubay bin Salul]], selaku pemimpin kaum munafik, meminta izin Rasulullah bersama 100 pengikutnya yang beragama munafik ikut berjihad di medan Khaibar. Rasulullah melarangnya hingga kaum munafik kecewa. Harits bin Ubay adalah nama asli Abdullah bin Ubay. Saat perjalanan, Harits alias Abdullah bin Ubay meminta kepada beberapa tokoh Madinah, yakni [[Sa'ad bin Ubadah]], [[Sa'ad bin Mu'adz]], dan [[Sa'ad bin ar-Rabi']]. Mereka menolak dengan keras tentang permintaan Ibnu Ubay.
 
Saat perjalanan, sahabat muhajirin yang bernama Nubaits bin Riba'ah bin Alqamah bin Abi Qais dari Bani Amir suku Quraisy, menemui Ibnu Ubay dan mengatakan kepadanya bahwa kaumnya telah dilaknat Allah dalam [[Alquran]] [[Surah Al-Munafiqun]]. Sahabat Mas'ud bin Maslamah bin Salamah juga menuturkan kepada Ibnu Ubay bahwa sebutan keji bagi kaum munafik lainnya yaitu kaum mukazzab (pendusta besar), mukhallif (pengingkar janji), mukhawwan (pengkhianat amanah), dan muzhallim (pembengis kejam).
 
Kemudian, Ibnu Ubay memanggil para pasukan untuk membunuh kedua sahabat tersebut, Mas'ud bin Maslamah bin Salamah Al Anshari dan Nubaits bin Riba'ah bin Alqamah bin Abi Qais Al Quraisyi. Namun, Mas'ud dan Nubaits berhasil lolos dari pembunuhan Ibnu Ubay. Kaum munafik kembali ke Madinah dengan kecewa, karena Madinah sepi dan tidak ada siapapun yang ada selain mereka.
 
== Peperangan ==