Pinang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: +{{Taxonbar|from={{subst:#invoke:WikidataIB|getQid}}}}
Wie146 (bicara | kontrib)
→‎Budaya: +sejarah kuno
Baris 213:
== Budaya ==
[[Berkas:Sukuh-relief02.jpg|jmpl|kiri|150px|Pohon pinang (tengah) di Setra Gandamayit, tempat bersemayam Batari [[Durga]] (membawa pedang). Relief [[Candi Sukuh]] dari abad ke-15.]]
Pinang sudah sangat lama menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat [[Nusantara]]. Tumbuhan ini ([[Melayu Kuno]]: ''pinaṃ'', pinang) adalah salah satu dari empat macam [[palma]] yang disebut-sebut dalam [[Prasasti Talang Tuo]] dari tahun 684 M.<ref>{{aut|[[George Coedes|Coedes, G.]]}} (1930). "Les inscriptions malaises de Çrivijaya", [https://www.persee.fr/doc/befeo_0336-1519_1930_num_30_1_3169 ''BEFEO'' tome '''30'''(1): 29-80].</ref>{{rp|39}} Relief pada [[Candi Borobudur]] dan [[Candi Sukuh]], keduanya berselisih sekitar delapan abad, juga menampilkan pohon pinang secara jelas.
Pinang sudah sangat lama menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat [[Nusantara]]. Relief pada [[Candi Borobudur]] dan [[Candi Sukuh]], keduanya berselisih sekitar delapan abad, menampilkan pohon pinang secara jelas. Di [[Bandar Udara Sentani]], ada tanda larangan memakan buah pinang di bandara karena membuat masalah, yaitu bercak-bercak merah bekas ludah. [http://www.detiknews.com/read/2010/09/30/093859/1451962/10/ssttt-dilarang-makan-pinang-di-bandara-jayapura]
 
Pinang sudah sangat lama menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat [[Nusantara]]. Relief pada [[Candi Borobudur]] dan [[Candi Sukuh]], keduanya berselisih sekitar delapan abad, menampilkan pohon pinang secara jelas. Di [[Bandar Udara Sentani]], ada tanda larangan memakan buah pinang di bandara karena membuat masalah, yaitu bercak-bercak merah bekas ludah. [http://www.detiknews.com/read/2010/09/30/093859/1451962/10/ssttt-dilarang-makan-pinang-di-bandara-jayapura]
 
Pinang juga menjadi bahan [[pepatah]], yaitu: