Asam jawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
'''Asam jawa''', '''asam''' atau '''asem''' adalah sejenis [[buah]] yang [[masam]] rasanya; biasa digunakan sebagai campuran [[Bumbu dapur|bumbu]] dalam banyak masakan [[Indonesia]] sebagai perasa atau penambah rasa [[asam (tumbuhan)|asam]] dalam makanan, misalnya pada [[sayur asam]] atau kadang-kadang pada kuah [[pempek]]. Asam juga digunakan untuk campuran [[jamu]] tradisional yang dijual oleh penjual jamu keliling, biasanya ibu-ibu yang menggendong bakul dengan botol berisi aneka jamu (jamu gendong).
 
Asam jawa dihasilkan oleh [[pohon]] dengan nama ilmiah '''''Tamarindus indica'''''<ref name=":0">{{Cite web|last=Andrian|first=Bima|title=Post - Asam Jawa|url=http://kehati.jogjaprov.go.id/detailpost/asam-jawa|website=Badan Lingkungan Hidup Provinsi DIY|language=Indonesia|access-date=2021-07-17}}</ref>, yang termasuk [[familia|suku]] Fabaceae (Leguminosae). [[Spesies]] ini adalah satu-satunya anggota [[genus|marga]] ''Tamarindus''. Nama lain asam jawa adalah asam ([[bahasa Melayu|Mly.]]), ''asem'' ([[bahasa Jawa|Jw.]], [[bahasa Sunda|Sd.]]), ''accem'' ([[bahasa Madura|Md.]]), ''asang jawa'', ''asang jawi'' (berbagai bahasa di [[Sulawesi]]) dan lain-lain.<ref name="heyne">{{aut|Heyne, K.}} 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'' '''2''': 903-907. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta</ref> Juga ''sampalok'', ''kalamagi'' ([[Filipina|Tagalog]]), ''magyee'' ([[Burma]]), ''ma-kham'' ([[Thailand|Thai]]), ''khaam'' ([[Laos]]), ''khoua me'' ([[Kamboja]]), ''me'', ''trai me'' ([[Vietnam]]), dan ''tamarind'' ([[bahasa Inggris|Ingg.]]).<ref name="prosea2"/> Buah yang telah tua, sangat masak dan dikeringkan biasa disebut '''asem kawak'''.
 
== Etimologi ==
Baris 45:
Daging buah asam jawa sangat populer, dan digunakan dalam aneka bahan masakan atau bumbu di berbagai belahan dunia. Buah yang muda sangat masam rasanya, dan biasa digunakan sebagai bumbu [[sayur asam]] atau campuran [[rujak]]. Buah yang telah masak dapat disimpan lama setelah dikupas dan sedikit dikeringkan dengan bantuan sinar [[matahari]]. Asam kawak—demikian ia biasa disebut—inilah yang biasa diperdagangkan antar pulau dan antar negara. Selain sebagai bumbu, untuk memberikan rasa asam atau untuk menghilangkan bau amis [[ikan]], asem kawak biasa digunakan sebagai bahan sirup, selai, gula-gula, dan [[jamu]].<ref name="prosea2"/><ref name="steenis"/> Cara membuatnya adalah menjemur daging buah asam jawa yang sudah dibuang kulitnya yang sudah bulatan-bulatan sekecil [[telur]] [[itik]]. Lebih jauh lagi, asam kawak ini dapat diolah menjadi madu asam, dengan cara menjemur asam kawak dalam tempat yang tertutup, hingga keluar suatu cairan coklat kehitaman. Cairan ini—madu asam—digunakan untuk mengobati [[sariawan]]. Sebagai obat seriawan, bisa juga memakai kulit kayu untuk di kumur-kumur.<ref name="Dalimartha">[[Setiawan Dalimartha|Dalimartha, Setiawan]] (2006). ''Atlas Tumbuhan Obat Indonesia''. '''4'''. hal.9-13. [[Jakarta]]:Puspa Swara. ISBN 979-1133-14-X.</ref>
 
Di Indonesia Asam Jawa sangat banyak dibudidayakan dan dimanfaatkan terutama buahnya sebagai bumbu masakan khas [[Jawa]], misalnya [[Sayur asam|sayur asem]]. Selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan jamu-jamu tradisional, misalnya [[jamu kunir asem]] atau [[asem anggur]]. Kayu asam Jawa yang berwarna merah kecoklatan. dan Sifatnya berat, keras, padat, awet danserta bertekstur halus. Kayu asam jawa ini biasa dipakai sebagai bahan baku untuk pembuatan mebel, patung ataupun ukir-ukiran. Di beberapa tempat, Pohon asam Jawa pada umumnya dimanfaatkan sebagai pohon peneduh yang ditanam di tepi jalan.<ref name=":0" />
 
[[Thailand]] juga menghasilkan asam jawa yang manis rasanya.<ref name="prosea2"/> Buah ini populer dan dimakan dalam keadaan segar; karena itu diekspor dalam bentuk polong yang belum dikupas.